Reborn In Black Clover with Demon Slaying Magic

Chap 48: Ki

"Bagus, sekarang lakukan hal yang sama."

"Apa?"

"Aku bilang lakukan apa yang baru saja aku lakukan."

* Grim dan Asta saling memandang. *

"Pffthahahahahahahahahhahahahahahahahahahahahaha!" Keduanya meledak tertawa dengan Asta memeluk ususnya sementara Grim berguling-guling di lantai. "Ya Tuhan! Hahahahahahahahaha, lakukan hal yang sama katanya! Hahaha apa kau mendengarnya Asta? Katanya lakukan hal yang sama! Hahahahahaha."

"...."

Melihat mereka berdua tertawa, pembuluh darah muncul di dahi Yami.

"Sialan, aku tidak bisa bernapas!" Grim tertawa menyeka air matanya.

Saat ini terjadi, Licht melihat ke grimoire-nya.

"Aku mengerti sekarang, jadi ini sihir hitam."

[Sihir Pemulihan Cahaya: Sinar Cahaya Penyembuhan]

Mengaktifkan mantra baru, luka yang ditinggalkan Yami di pipinya bersinar terang sebelum menutup dan menghilang.

"Itu lebih baik."

'Dia juga bisa menggunakan sihir penyembuhan ...'

Melihat ini, baik Grim dan Asta berhenti tertawa.

"Yah, lihat itu, kurasa orang-orang dengan banyak mana bisa melakukan banyak hal." Kata Yami melirik Grim.

"Jangan lihat aku seperti itu, aku cukup yakin aku tidak bisa melakukan hal yang sama."

"Sudahkah kamu mencoba?"

"...."

"Cih, tebak tidak ada waktu seperti sekarang." Kata Yami sambil mengayunkan pedangnya untuk bertahan dari pecahan cahaya lainnya. "Oi brat, pergi kena salah satu serangan pria pucat itu dan kemudian sembuh dari itu."

"Apa !? Apa kamu bodoh? Bagaimana jika aku mati !?"

Berjalan ke sisinya, Yami mencengkeram wajahnya dan mulai meremasnya dengan erat.

"Menurutmu siapa yang kau sebut bodoh bodoh? Lalu bagaimana jika kau mati? Melampaui batasmu dan hidup kembali."

"Persetan maksudmu hidup kembali, dasar psiko! Tidak ada manusia normal yang bisa hidup kembali setelah mati!"

Mendengar dia dipanggil psikopat, genggaman Yami menegang.

"Ow ow ow !! Lepaskan !!"

"Jika saya mengatakan melakukan sesuatu maka pergi dan lakukan saja."

"Aku bahkan tidak bisa melihat serangannya! Bagaimana kamu berharap aku meniru kamu!"

"Cih, dasar bocah brengsek, kamu sudah tahu bagaimana mengetahuinya."

"Apa?"

"Oi hal-hal singkat, dengarkan, ini menyangkut Anda."

"Eh?" Asta tampak bingung.