-1-

66 7 2
                                    


1. Pertemuan Singkat Dan Berlanjut.

__________________________________

Tring.. Tring..

William Natapradja atau William menatap ke arah Handphone nya yang bergetar menandakan kalau ada telfon masuk, Ternyata dari si Gabriel, "Bang lo dimana??? Ko belum nyampe di rumah, ini di kunci anjir"

"Ka Sella ngga ada?"

Tiba - tiba suara Gabriel tergantikan oleh Echandra si cowo berkulit hitam manis.
"Kaga adeee, kosong nih rumah. buruan pulang bang laper yeuh gue"

William mendecih. "Udah numpang, rempong lagi. Nih gue kalau bisa pulang gue dari tadi udah pulang."

"Tau loh, Chan! Ga tau diri"

"Dih maneh nya malah nyalahkeun"

"eeeeh— shut. Kalau mau cepet sini bantu gue, di persimpangan SMA harapan Pelita 1"

"Laah ngapaen bang?"

"Ah banyak tanya lo Chan, tai"

"Bahasa mohon maaf para adik - adik ku."

"Maaf Kaka kuh, otw Kita berdua—"

Tuttt..

William menurunkan handphone nya dan menatap wajah Raya, dahi nya terus mengeluarkan darah.

"Aduh mba.. ngapain juga sih nantangin anak SMA tawuran kan kena nih" William celingak - celinguk cari orang yang bisa bantu dia sekarang, tapi ga ada.

Hampir setengah jam nunggu Echandra sama Gabriel ga kunjung datang, untung nya anak - anak SMA yang tawuran pada kabur karna warga. William langsung keluar dari semak - semak dan gendong Raya.

"Pak tolong pak!!" Teriak William sambil gendong raya yang udah ga sadar diri, darah nya juga kaya udah sedikit kering karna kelamaan.

Beberapa warga langsung lari ke arah William dan bantu cowok itu buat bawa Raya ke rumah sakit, bodo amat sama Echandra dan Gabriel mereka lama. Kasian anak orang kan kalau nunggu.

William pergi naik taxi buat bawa Raya dan motor kesayangannya dia titip ke warga katanya kalau ada dua anak cowok kasih ke mereka, Echandra dan Gabriel.

Setelah di periksa dan di obati lukanya, William duduk di samping cewek yang masih tidur itu. William nungguin Raya sambil nahan ngantuk sesekali kepala nya jatuh kebawah saking ngantuknya.

Baru aja mau terlelap William langsung membuka matanya saat mendengar suara rintihan sakit. "Eung— duh ko pusing?"

"Eh mbak udah sadar?" Tanya William saat melihat cewek di depannya sudah buka mata dan tangannya menyentuh perban yang ada di dahi

"Lo siapa? Lah GUE DIMANA" Raya langsung bangun dari tidur nya dan duduk di ranjang, William kaget waktu denger cewek di depannya teriak.

"Gu-gue William natapraja Jurusan Teknik elektro, lo di rumah sakit tadi gue yang bantu lo" Kata William sedikit gugup karna cewek di depannya ini ko kaya galak banget? Dia kan jadinya Shock.

"terus.. adek gue mana? Mana?" Raya menatap sekeliling mencari Arka, William menatap bingung Raya. "Adek? hah? Emang ada adek lo? Kalau ada kenapa ga dia aja yang bawa lo.. ko tadi ga ada?"

Sweet SpicyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang