08 ; it's hurts

572 61 2
                                    

Jiun POV

Aku dan ayah ku pergi ke rumah sakit untuk mengecek kondisi jantung ku dengan paman ku yang bekerja sebagai spesialis dokter jantung, paman ku bernama moon taeil. Ku harap setelah sampai di rumah sakit aku akan mendapatkan kabar baik dari kondisi jantung ku.

Ayahku melirik sebentar ke arahku, lantas tangan nya terulur untuk menggenggam tangan kanan ku setelah nya ia tersenyum kepadaku. "Hey, mikir apa sayang?"

Aku menggeleng dan berusaha tersenyum ke ayah, jujur saja perasaan ku saat ini sangat tegang dan sekarang yang bisa ku lakukan hanyalah menenangkan pikiran ku. "Ayah yakin pasti paman taeil bakalan kasih kamu kabar baik hari ini, jadi berpikir positif aja ya nak, ayah yakin kamu bisa sembuh..."



Sesampainya di rumah sakit, aku dan ayahku bergegas untuk ke ruangan paman taeil dan langsung mengecek kondisi jantungku saat ini. Setelah selesai pengecekan, paman kembali ke tempat duduk nya dan melihat ke arah monitor nya, di sana paman mengecek X-Ray, dan paman melihat itu dengan raut wajah cemas nya. Aku meremas baju ku berharap bahwa semua akan baik - baik saja. Paman taeil menghela napas nya dan menatap ke arah ku dengan tatapan sendu nya diiring dengan senyuman yang di bilang sedikit membuatku cemas. "Jiun-ah..."

"I-iya paman?"

"Paman harap kamu bisa menjaga kondisi kamu untuk saat ini, apa kamu suka telat meminum obat mu?" ah, soal itu...

Iya.

"A-aku..."

"Kamu akan baik - baik saja, paman janji..." aku menunduk dan menahan tangis ku, jujur jika sudah seperti ini aku sangat cengeng.

"Paman ingin bicara dengan ayah mu sebentar, jiun tunggu di luar dulu, ya?" aku mengangguk dan keluar dari ruangan paman dan duduk di kursi tunggu.

Aku mengecek ponsel ku dan mengecek notifikasi yang dimana ada nama kak doyoung yang mengirimkan ku banyak pesan, kemudian aku membuka notifikasi itu dan membaca nya.

Kak doy

|jiun? Kenapa hari ini tidak masuk sekolah?

07.12 am.

|jiun? Apa kamu baik baik saja?

07.34 am.

| sesusah ini aku ingin mengirimkan kamu pesan, tolong jawablah...

07.50 am.

|aku akan menunggu...

07.54 am.

Aku tidak bisa... Tidak bisa menahan air mata ini, sungguh ini sangat menyakitkan. Aku ingin mengetik bahwa diriku baik - baik saja tapi aku mengurungkan nya beberapa kali. Aku membuang napas dan sedikit mendengar keributan di dalam sana, aku berdiri dan mengintip dari celah pintu dan tak sengaja mendengar percakapan ayah dengan paman taeil.

"Aku gak bisa taeil... Tolong selamatkan anak ku, ku mohon..." mohon ayahku.

"Aku juga ingin yang terbaik untuk jiun nil, tapi penyakit jantung ini bukanlah penyakit yang bisa di sepelekan, jantung jiun sudah hampir rusak dan jika terus begini nyawa jiun..."

".... Tidak bisa di selamatkan." sungguh, mendengar itu aku reflek menutup mulutku dengan kedua tangan ku lantas air mataku terjatuh berkali - kali.

Kak Doyoung |• Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang