Hari ini adalah hari yang sial bagi seorang kinara. Bagaimana tidak, sekarang ia berada ditempat yang sangat ia benci.
Ya, sekarang Kinara didalam ruang BK. Duduk dihadapan Pak Soleh, guru BK kelas tiga SMA Harapan Bangsa. Tempat kinara menempuh pendidikan. Sedangkan di sampingnya Kak Aqil, kakak Kinara.
Aqil mendapat panggilan dari pihak sekolah siang ini. Beruntung rumah sakit tidak ramai sehingga ia bisa datang ke sekolah. Namun karena sudah keburu kesal mendengar panggilan dari sekolah, ia tidak kepikiran untuk melepas jas dokternya.
Saat ini Kak Aqil serius mendengar penjelasan dari Pak Soleh tentang kejadian yang menimpa kinara.
Bukan tanpa sebab kinara berada ditempat yang menjadi langganan bagi para murid-murid bandel yang melanggar aturan sekolah itu.
Kejadian bermula dikantin, ketika Nada yang hendak berjalan ke salah satu meja setelah mengambil pesanannya dari salah satu penjual dikantin.
"Bruk!"
"Prak!"
Tiba-tiba saja Kinara menabrak Lia hingga tubuhnya terkapar dit lantai. Mangkuk bakso yang dibawanya pun juga tumpah. Pecah.
Suara pecahan itu menarik perhatian seluruh isi kantin.
Lia mengeram kesal. "Kurang ajar!" dengus Lia. Lia melihat roknya yang basah terkena kuah bakso."Ups, sorry gue sengaja." Ucap Kinara tak bersalah. Dia menutup mulutnya dengan tangan.
"Sakit ya, uhh kasihan,"Kinara tertawa mengejek. Diikuti dua teman dibelakangnya. Radit dan Dimas.
Lia menatap Kinara tajam. Lia langsung bangkit dari lantai."Maksud lo apa?" Lia yang tidak terima langsung mendorong Kinara. Kinara mundur beberapa centi.
"Maksud gue?" Kinara menunjuk diri sendiri. "Gue cuma pengen liat lo menderita aja" Kinara menatap Lia sinis.
"Emang apa salah gue?"
"Lo masih nanya? Ck..." Kinara berdecak.
"Salah lo? Lo ngrebut cowok gue." Kinara mendorong Lia pelan. Lia mengerjab.
Apa dia bilang barusan, genit? Lia menghela nafas cepat. Semakin kesal, tak terima dengan jawaban Kinara.
Memang Lia sedang dekat dengan Lion, pacar Kinara. Tapi bukan salah Lia sepenuhnya, Lion lah yang mendekatinya lebih dulu. Lion berkata jika dia sudah putus dengan Kinara. Lia tidak bisa menolaknya karena Lia juga suka dengan Lion.
"Siapa yang ngrebut cowok lo, yang ada cowok lo sendiri yang ndeketin gue,"
"Nggak mungkin Lion kayak gitu,"
"Lo nggak percaya, tanya sendiri sama cowok lo,"
"Awalnya sih gue nggak mau, tapi dia maksa gue, jadi bukan salah gue kan?"
Kinara mengepal tangannya, menatap tajam Lia. Ingin menjambak Lia sekarang juga. Dan untuk Lion bisa-bisanya dia melakukan hal ini padanya.
"Apa! lo nantangin gue?" Lia sedikit memajukan badannya.
Emosi Kinara sudah memuncak, kesabarannya habis.
"Dasar brengsek, kurang ajar!!!" Kinara menjambak rambut Lia. Lia pun membalas perlakuan Kinara, dia menjambak rambut Kinara kuat.
Perkelahian akhirnya tidak bisa dihindari. Namun bukannya melerai keduanya murid-murid yang lain justru menganggap itu sebagai sebuah tontonan yang menarik.Tak sedikit juga dari mereka mengambil vidio dengan ponsel mereka.
"BERHENTI!!! " teriak Pak Soleh lantang. Membuat seluruh penghuni kantin diam. Begitu juga Kinara dan Lia. Keduanya menoleh kearah Pak Soleh.
"Semuanya bubar!!! " Pak Soleh menatap tajam kearah sekeliling.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinara
Teen FictionKinara anak bungsu dari empat saudara. Ia anak paling cantik dikeluarganya. Tentu saja begitu, semua kakaknya berjenis kelamin laki-laki. Hidup dikelilingi oleh laki-laki yang berwajah tampan dengan sifat yang berbeda-beda. Menjadikan ia jauh dari...