Chapter 6

21 2 0
                                    

Happy Reading^^
Typo bertebaran hehehe







Yesang telah di pindahkan dari ruang operasi, saat ini keadaan nya belum sadar, Jimin masih setia duduk di samping ranjang, Bahkan ia sendiri belum makan, lalu Jimin teringat untuk menghubungi orang tuanya Yesang, akan tetapi dia tidak punya nomor telepon orang tuanya Yesang, apa boleh buat ia mengambil ponselnya Yesang dan mencari nomor telepon orang tuanya, untunglah ponselnya tidak di kunci.

Settt

"Apa yang kau lakukan bodoh"

"Yyyesang?, kau sudah bangun, aaku tadi ingin menelpon kepada orang tuamu" Jimin terkejut saat ponsel yang ia pegang di rebut secara tiba-tiba oleh Yesang

"Sudah tidak usah, lagi pula mereka tidak akan peduli" Ucap Yesang

"Kau sudah makan? " Lanjut nya

"Sudah kok aku sudah makan" Jawab nya bohong

"Kau tidak bisa berbohong diriku, kelihatan sekali dari wajahmu kalau kau sedang berbohong"

"Ini beli lah makanan sekalian aku juga, dan juga bayar administrasi nya kita berdua" Lanjut Yesang

"Ehhh, Tidak usah, administrasi nya biar aku bayar sendiri" Jawab Jimin

"Jangan menolak anggap saja ini ucapan terimakasih karena kau telah menolong ku" Ucap Yesang memalingkan wajahnya

"Dah sana cepat pergi"  Ucap Yesang, setelah itu Jimin pergi keluar untung membeli makanan dan membayar administrasi, sedangkan Yesang menatap lirih ke pintu

"Maaf Jim"

Jimin mengelilingi toko kantin setelah ia membayar biaya administrasi tadi, dia bingung ingin makan apa, akhirnya dia menemukan bubur untuk Yesang dan dirinya, dia pun segera memesan makanan tersebut, setelah membayar ia kembali lagi ke ruangan Yesang

"Kau beli apa?" Tanya Yesang

"aku membeli bubur, kau jangan makan yang aneh aneh dulu, makanya aku membeli bubur" jawab Jimin

"baiklah" jawab Yesang sambil mengambil makanannya

"kau bisa makan sendiri?, mau ku bantu?" tanya Yesang

"tidak usah aku bisa sendiri" ucap Yesang berusaha memperbaiki posisinya, tapi walaupun begitu Jimin tetap membantu, dan Yesang hanya pasrah

"ada yang ingin ku katakan kepadamu" ucap Yesang

"katakanlah " jawab Jimin saat mengambil makanannya

"Maaf" tangan jimin terhenti saat mendengarkan kata kata tersebut dari mulut Yesang

"aku benar benar bodoh, orang yang pernah ku sakiti hari ini telah menolong ku dari kematian, orang yang ku benci sebab merasa tersaingi hari ini telah menolong ku, maaf karena telah membuat mu menderita, kenapa kau menolong ku, kenapa kau baik kepada ku walaupun aku telah menyakiti mu, aku..., aku merasa sangat malu dengan diriku sendiri, dulu aku sangat tidak suka saat ada seseorang yang menyaingi ku, aku merasa tertekan, aku selalu dituntut untuk menjadi yang pertama di kelas oleh kedua orang tuaku, kalo aku tidak menuruti mereka maka aku akan disiksa seperti binatang, maka dari itu aku membenci mu aku merasa tersaingi oleh mu, sekali lagii maaf maaf maaf hikss maaf" ucap Yesang menangis, Jimin segera memeluk Yesang dan tangisan Yesang semakin kencan

"sudah tidak papa semua sudah berlalu, aku telah memaafkan muu kau hanya kesepian dan tertekan tidak papa lupakan semuanya okee, yang penting kau belajar dari masalah ini" jawab Jimin sambil menenangkan Yesang, setelah tenang Yesang kembali menghabiskan makanan nya yang tertunda tadi.

Good Bye ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang