Sejak saat itu kami tidak lagi menjadi sahabat. Aku hanya kasihan dan tak ingin Dira terus jatuh dalam lubang gelap. Namun Dira masih berat untuk bangkit, karena memang menurutku bukan suatu yang mudah. Meski demikian aku tak benar-benar meninggalkan dia.
Beberapa bulan aku masih mengawasinya lewat mbak Dyah. Kami intens berhubungan kewat telfon.
Yang membuatku gembira, meski Dira masih pacaran dengan putra tapi sekarang Dira menjadi rajin beribadah dan jarang keluar rumah, hingga putra sampai mau datang kerumahnya. Meski sering terdengar mereka cek cok.
Kata mbak Dyah, Dira sekarang jadi lebih sabar dan gak gampang marah hingga aku nyeletuk,
"Apa mungkin peletnya udah gak mempan ya mba?,.. Tapi aku heran pelet apa yang bikin Dira bisa sampai rela banyak berkorban bahkan kesuciannya?"
"Bukan, bukan cuma pelet En,.. Tapi ternyata si Putra punya aji pengasihan, siapapun akan tunduk sama dia, apalagi orang yang jauh dari agama.
Aku pun terkejut,...
"Astaga mbak, sampai segitunya?" tanyaku
"Iya, Alhamdulillahnya sekarang si Dira sudah sadar dan lebih tegar, sekarang tugas kita buat lebih nguatin dia" jawab mbak Dyah
"Oke deh mbak,.. Lain waktu aku bakal main kerumah, mau ngobrol sama Dira"
Sejak itu, aku berusaha kembali menghubungi Dira dan menjalin kembali hubungan yang sebelumnya putus. Genap 6 bulan kemudian, atau 2,5 tahun usia hubungan Dira dan Putra, ada hal mencolok yang membuatku heran,...
Putra yang selama ini mampu membuat Dira takluk tiba-tiba berubah, semakin takut kehilangan Dira.
Itu dibuktikan dari, keberaniannya sekarang untuk selaku mengunjungi rumah Dira, bahkan terlihat sering menangis saat cek cok, dan menuruti semua kemauan Dira.
Aku merasa itu aneh, karena dengan tiba-tiba keadaan bisa berubah. Karena penasaran aku mencoba mengorek informasi langsung pada Dira,
"Hai Dir, wah seneng deh lihat kamu kembali ceria dan bisa bangkit secepat ini", sapaku
"Iya syukurlah En, aku masih waras semoga ini seterusnya, amin" jawab Dira
"Amin, ih bener deh bangga aku"
"Jangan bangga dulu, ada sesuatu yang ingin aku perbuat untuk Putra"
Aku pun heran,... Dan tentu saja penasaran,.. lalu
"Eh Dir apa maksudmu?" tanyaku
"Lihat aja nanti"
"Maksudmu, kamu gak bener-bener murni berubah?,.. Apa kamu hanya mau balas dendam gitu?" tanyaku lagi
"Tunggu aja"
Dira pun berlalu, meninggalkan aku dengan sejuta pertanyaan. Dira yang sekarang ku lihat sangat alim, rajin beribadah bahkan rela tak tidur hanya untuk menyambung solat Tahajud ke solat Subuh.
Tapi kenapa Dira memiliki dendam dalam hati yang begitu membara, kenapa?,..
Apakah memang guna-guna putra sudah benar-benar hilang dan menyadarkan Dira?,..
Untuk menjawab itu semua, aku putuskan untuk bertahan mendampingi Dira, dan sering menanyakan kabarnya ke mbak Dyah. Setiap saat aku sempatkan untuk bermain kerumahnya, hingga Aku, Dira dan Putra jadi begitu akrab,Hingga suatu hari saat dirumah Dira, Putra datang bertamu, seperti biasa Dira bergegas ke dapur untuk membuatkan minum dan menyiapkan cemilan. Aku senang melihatnya, karena Dira mampu bertahan hingga tahun ke 3. Akupun berinisiatif untuk membantu Dira ke dapur, dan saat aku menawarkan bantuan untuk membawa teh ke depan dengan keras Dira menolak.
"Aku bawain teh nya ya Dir?" tawarku
"Lancang kamu En, jangan itu urusanku" jawab Dira sambil melotot
"Ih gitu amat sih gak bisa apa pelan dikit, gak pake melotot juga"
Dira memandang ku tajam, lalu
"Sana kamu bawa cemilan ini aja" pintanya
"Iya deh",
Aku pun segera berlalu pergi, dengan rasa penasaran yang begitu menggunung. Penasaran ini tak dapat ku bendung, akhirnya aku putuskan untuk mengintip dari balik tembok pembatas antara ruang keluarga dan dapur.
Hatiku bergejolak, hal apa yang bisa membuat Dira marah besar, mungkin kah hanya karena segelas teh hangat saja??
Ternyata aku salah, beberapa saat sebelum Dira menaruh tutup gelas,... dengan seksama dia mengamati keadaan sekitar, matanya mencari-cari sesuatu yang mungkin sedang mengawasinya. Tanganku dingin seketika, takut ketahuan.
Beruntung Dira tak tahu aku sedang mengintip. Setelah dia rasa aman, tiba-tiba hal tak terduga terjadi, tangan Dira merogoh ke dalam celananya, tak lama kemudian ku lihat darah menetes dari ujung-ujung jari itu, dan dicelupkannya ke dalam teh hangat yang sudah membuat kami bertengkar sebelumnya.
Aku melongo dan bertanya-tanya, kenapa Dira melakukan itu?,..
Jijik sekali aku melihatnya. Tanganku gemetaran dan dingin. Dengan cepat aku segera pergi dari tempat persembunyian, dan menuju ruang tamu. Setelah Dira datang aku segera berpamitan, karena merasa tiba-tiba tak enak badan.
Sesampainya dirumah, aku segera menelfon mbak Dyah dan menceritakan apa yang terjadi saat dirumahnya tadi. Lalu mbak Dyah berkata,
"Tenang en, mbak akan caritahu jawabannya ke Orang pintar kemarin. Kamu tunggu aja kabar dari mbak ya, kamu bantu doa semoga ini bukan hal yang buruk".
Kemudian aku menenangkan hatiku dengan berwudu, sembari berdoa untuk kebaikan kami semua. Karena aku curiga Dira sedang melakukan perbuatan yang tidak baik.Sampai keesokan harinya
📳 (telfon berdering dari mbak Dyah)"Halo mbak?,... gimana?,..." akupun lansung menodong dengan pertanyaan.
"En, siapkan hatimu untuk kabar buruk ini" jawab mbak Dyah
"Eh mbak, kok gitu?,.. Dira gak apa-apa kan?,.." lanjutku bertanya
"Dira nya baik En, bahkan kata orang pintar Dira sudah tidak dibawah pengaruh guna-guna atau pengasihan"
"Tapi kabar buruknya?" tanyaku penasaran
"Dira En, Dira berniat membalas dendam lewat pelet Getih Reget (pelet Darah Kotor/Menstruasi)"
Aku kaget,..
"Astaghfirullah mbak,..."
"Iya En, kata Orang pintar itu seperti hal nya pengasihan,.. Darah Menstruasi ini bisa menundukkan orang yang dia tuju, orang yang dia sebut namanya, atau wong sing disambati. Dan efeknya juga sesuai yang dikehendaki si Empunya. Getih, aku gak nyangka En kenapa bisa Dira berbuat begini" (😭)
"Mbak sabar ya, meskipun aku rasa patut namun ini udah gak wajar,.. Bagaimana soal imbal baliknya mbak?" tanyaku kembalI
"Untuk imbal baliknya, Orang pintar itu tak mau menjelaskan banyak,... Namun beliau berkata,.. Jika sampai nanti Dira dan Putra bisa bertahan sampai menikah, Putra akan selamanya tunduk dan tidak bisa menolak apapun kemauan Dira. Dan jika ke duanya putus, maka Putra akan kesulitan berjodoh, bahkan wajah Dira akan terus membayangi Putra sampai kapanpun.
"Astaghfirullah mbak,... Gak nyangka ya Dira bisa melakukan itu" 😲
"Siapa juga sih yang nyangka En",
"Trus sekarang harus gimana mbak?" tanyaku
"Kita harus bisa menghentikan perbuatannya, Dosa tuh En.. Syirik.."
"Tapi gimana mbak?,.. Dira yang sekarang kan keras kepala banget"
"Kita pikir bareng-bareng ya, plis tetep bantu aku demi kebaikan Dira" pinta mbak Dyah
"Oke deh mbak, aku tunggu kabar selanjutnya ya mbak"
KAMU SEDANG MEMBACA
- PELET GETIH REGET-(PELET DARAH KOTOR)
HorrorCerita ini karya dari beliau yang menyebunya sebagai NNJouvina's Bisa langsung Follow akun beliau di: Twitter : https://twitter.com/Ny_septian Saya hanya mengcopy paste Thread beliau agar mempermudah dalam menikmati cerita yang beliau sajikan. Selam...