Summary :
Sebuah perjodohan kuno harus menjadi pedang diantara tali persaudaraan si kembar Choi. Kekalutan hati dan rasa cinta yang harus kandas menyertai pernikahan keduanya. Choi Changmin yang sudah mulai menaruh hati pada sosok Pangeran bijaksana...
#Subjudul diambil dari salah satu track di Mini Album The Only
AWAS! WASPADALAH! Typo berserakan!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sinar bulan bernuansa biru menghiasi langit. Sinarnya memberi cahaya gemerlap pada bintang yang turut menemani sang rembulan menghabiskan malam. Nuansa teduh dari warna biru di tengah gelap malam membuat Sangyeon yang sedari tadi menatap langit tersenyum. Pangeran yang lahir dari Klan Kim itu sedang menikmati malam berbintang dibawah nuansa sinar bulan biru yang sering dilewatkannya kala berada di istana.
Entah apa yang menyeretnya hingga bulan kali ini dia memilih berkunjung dan menginap beberapa hari di rumah sang ibu. Hanya saja, hatinya berkata jika untuk sekarang, Sangyeon harus ada di dekat sang ibu. Mengabaikan permintaan sang nenek yang selalu menginginkannya berada di istana dan mendampinginya. Sangyeon akui jika hubungan sang nenek dan ibunya sedikit tak baik lantaran keinginan mereka yang bertentangan. Sangyeon yang berada diposisi dimana dia yang dipermasalahkanpun hanya bisa mencoba berjalan di jalur tengah. Mematuhi perintah sang nenek jika dirasa benar dan juga selalu berbakti dan mendengarkan semua perkataan sang ibu.
Sangyeon tahu jika Klan-nya sangat terobsesi dengan tahta. Dari dulu, Klan Kim selalu maju hingga posisi puncak. Menjadi Putri Mahkota, Ratu hingga Ibusuri. Kekuatan Klan Kim dalam pemerintahan tak kalah kuat. Namun sang nenek, Kim Jaejoong, murka saat sang ibu tidak terpilih saat pemilihan Putri Mahkota. Hingga saat pergantian tahta, sang nenek berhasil membujuk Raja muda Sehun mengangkat kanjidat akhir pemilihan Putri Mahkota menjadi Selir. Sang ibu menduduki posisi tingkat 1 senior (Hui Bin). Bahkan jika Sangyeon boleh berprasangka, kelahirannya juga pasti tak luput dari permainan licik sang nenek. Yang Sangyeon tahu, hubungan sang nenek dan ibu semakin renggang kala Ratu Luhan hamil dan berpuncak saat sang adik beda ibu, Lee Juyeon lahir.
Dia yang masih kecil saat itu harus berpindah asuh ke tangan sang nenek lantaran sang ibu memilih angkat kaki dari istana dan tinggal di rumah ini. Mengabaikan kemurkaan Ibusuri Jaejoong demi melindungi Ratu Luhan dan Seja Juyeon. Sang ibu selalu mendidiknya untuk menyayangi sang adik sekeras apapun usaha sang nenek membuatnya membenci sang adik. Berkat ajaran sang ibu juga, sikap bijak dan lembutnya menjadikan Sangyeon seorang Pangeran yang tak haus akan kekuasaan dan sedewasa ini. Pembawaannya yang tenang seperti sang ibu nyatanya tak membuat sang nenek turut membencinya lantaran berkat sifat dan sikapnya, Sangyeon banyak mendapat pujian bahkan Klan Kim sangat puas dengan image-nya di masyarakat yang selalu menyanjungnya dan mendukung Sangyeon untuk naik tahta.
