Summary :
Sebuah perjodohan kuno harus menjadi pedang diantara tali persaudaraan si kembar Choi. Kekalutan hati dan rasa cinta yang harus kandas menyertai pernikahan keduanya. Choi Changmin yang sudah mulai menaruh hati pada sosok Pangeran bijaksana...
#Subjudul diambil dari salah satu track di Mini Album The First
AWAS! WASPADALAH! Typo berserakan!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan lagi, Chap ini lumayan panjang. Hati-hati kehabisan cola dan popcorn saat bacanya.
#BTW guys..... di part ini ada adegan 18-nya. Kisseu kisseu. Masih boncabe level 1-2, belum sampai level 30 atau 50. Mohon kebijakannya ya.... Gomwooooooo.....
Hyunjae menatap dua omega kembar di depannya ini dengan gemas. Mereka lebih muda darinya, memiliki wajah imut dan cantik yang mengingatkan Hyungjae pada adik Omeganya, Park Hyunjoon.
"Maaf aku pasti mengganggu kalian dengan panggilan dadakan seperti ini."
"Animida, Mama. Kami merasa terhormat mendapat panggilan khusus dari Bin-gung Mama." Jawab Changmin cepat takut pasangan calon Raja di depannya itu merasa bersalah dan sedih.
Hyunjae yang semula membuat raut sedih berubah sumringah mendengar jawaban Changmin. Sebenarnya juga dia tidak sepenuhnya ingin meminta maaf, dia hanya ingin melihat respon si kembar saja. Apa lagi ekspresi sang kakak ipar yang langsung terkejut lucu.
"Mau menemaniku minum teh?"
"Ye, Mama." Kedua Omega kembar itu mengiyakan.
Si kembar berjalan pelan mengikuti langkah Hyunjae yang memimpin jalan. Mereka berhenti di sebuah gazebo besar dekat danau paviliun sang Putri Mahkota.
Hyunjae duduk di tengah, sementara Changmin disebelah kanan Hyunjae berhadapan dengan Chanhee. Beberapa Dayang langsung menyajikan meja dan seperangkat alat minum. Yang menarik perhatiannya adalah mangkuk besar berisi teh dengan bunga teratai mekar di dalamnya.
Hyunjae tersenyum pada si kembar. "Ada yang ingin membuatkan aku teh teratai?"
Baik Chanhee maupun Changmin langsung menunduk sopan. Sementara sang Putri Mahkota itu terkekeh dalam hati.
"Bagaimana jika yang paling muda yang membuatnya?" usul Hyunjae menatap Changmin.
"Ye, sebuah kehormatan bisa menuangkan teh untuk Bin-gung Mama." Mendengar ucapan Changmin, Hyungjae langsung tergelak. Sungguh, dia hanya ingin sedikit bermain krama dengan dua kembar ini. Tapi sikap sopan mereka malah memancing tawanya. Chanhee hanya bisa ikut tersenyum.
