Chap 4

8.9K 1K 192
                                    

Pagi saat itu...

(name) berjalan menuju dapur sambil meregangkan otot-otot lengannya. "Ah~ badanku terasa pegal sekali," gumamnya.

Sejak ia dan suaminya pulang berlibur, badannya terasa lebih pegal dibanding biasanya.

Alasannya entah karena perjalanannya yang memakan waktu cukup lama atau suasana liburan yang terlalu menghanyutkan mereka ke dalam kemesraan abadi.

Wanita itu menarik apron yang tergantung apik di salah satu dinding dapur. Memakainya lalu menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga.

"Yoshh!! Waktunya memasak," ucapnya.

(name) memulai rutinitas paginya. Membuat sarapan untuk dirinya dan sang suami.

Saat tengah fokus memasak, suara derap langkah terdengar amat jelas di telinga (name). Ia menolehkan kepalanya, melihat Kuroo tengah mengucek sebelah matanya.

"Ohayou."

"Ohayou Tetsu-kun. Mau ku buatkan minum apa?" ujar (name).

Kuroo tidak menjawab pertanyaan itu. Ia malah memeluk (name) dari belakang, melingkarkan tangan besarnya di perut sang empu.

(name) melirik sekilas pada Kuroo yang tengah menduselkan hidung mancungnya di ceruk leher sang istri.

"Ada apa? Masih mengantuk?" ujarnya. Kuroo lantas menggeleng.

Merasa aneh, (name) menyudahi kegiatan memasaknya untuk sesaat lalu berbalik menatap Kuroo dan menangkup kedua pipinya.

"Ada apa? Tidak biasanya kau seperti ini di pagi hari," ucap (name).

Kuroo tidak menjawab, lagi. Pria itu malah memeluk (name) dengan erat seolah ia akan kehilangan istrinya saat itu juga.

"Hey, ada apa?" tanya (name) yang semakin merasa aneh dengan tingkah sang suami.

"Sayang, aku..."

(name) menunggu kelanjutan ucapan Kuroo dengan membuka telinganya lebar-lebar.

"Aku..."

"Iya?"

"Ingin..."

"Ingin ap-"

"Susu hangat."

(name) terdiam cukup lama. Ia lalu menepuk jidatnya dan terkekeh di balik pelukan Kuroo.

"Kenapa? Ada yang lucu?" ucap Kuroo sedikit ketus.

Wanita itu mengusap punggung Kuroo lalu mendorong bahu sang empu agar ia bisa melihat kedua manik kucing itu.

"Ku kira kau mengalami mimpi buruk atau semacamnya. Nyatanya kau hanya minta dibuatkan susu hangat," ujar (name).

Kuroo mempoutkan bibirnya. Hanya pada istrinya ia bisa menunjukkan sikap anak kecil seperti ini.

(name) mengusap pipi Kuroo lalu memintanya untuk duduk di kursi meja makan.

"Akan aku buatkan. Kau duduk saja dulu."

Kuroo menurut.

(name) membuatkan susu hangat khusus untuk suaminya. Tak berselang lama, pesanan Kuroo sudah tersaji di atas meja makan.

Dengan cepat, Kuroo langsung meminum susu hangat itu hingga tak bersisa, membuat (name) terkikik geli melihat tingkah suaminya itu.

Ternyata Tetsu-kun bisa gemas juga ya

Kuroo mengusap mulutnya menggunakan punggung tangannya lalu menatap lembut ke arah (name).

"Arigatou sayang!"

(name) balas tersenyum lalu mengacak gemas surai hitam Kuroo.

Suamiku manis sekali pagi ini.

***

"Tumben kau ingin susu hangat."

"Hanya sedang ingin."

"Ohh..."

"Liburan kita kemarin sangat menyenangkan bukan?"

"Yah... Menyenangkan sih. Tapi, kurasa ada yang lebih diuntungkan disini."

"Tentu saja. Bisa melakukan beberapa ronde bersamamu sekaligus adalah keuntungan terbesar untukku."

Gyuttt

"Argghh sakit!"

"Aku jadi sakit badan tau karena ulahmu!"

"Eh? Ehehee~"

...Tetsu-kun bertingkah sangat manis hingga membuatku gemas.

TBC

My Husband {Kuroo Tetsurou}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang