Baru

9 3 0
                                    

Pagi-pagi sekali Rayleea sudah bangun. Ia berencana untuk mengelilingi lingkungan barunya, juga berkenalan dengan tetangga baru.

Rayleea tak mandi, ia hanya membasuh wajahnya lalu gosok gigi. Setelah berpakaian ia turun, menyapa papa, mama, kakak laki-laki juga adik laki-lakinya.

"Wew, nona muda udah bangun. Mau sarapan apa non?" cibir adik laki-lakinya.

"Apasihh, kayak situ selalu bangun pagi aja" balas Rayleea.

"Kan emang situ yang selalu bangun siang" katanya dengan nada mengejek.

"Awas kamu ya" ancam Rayleea.

Tak berselang lama, mama mereka pun datang dan melerai.

"Kalian ini kenapasih? Kerjaannya ribut mulu tiap hari"

"Ini loh ma Abim pagi-pagi udah cari gara-gara" adunya.

"Ngapain sih meladeni adik kamu, dia kan masih kecil. Jadi maklum aja"

"Kecil darimananya, orang dia udah smp" Rayleea masih menyangkal.

"Udah diem, mama gak mau nya kalian ribut pagi-pagi" tukas mamanya.

Rayleea hanya bisa memanyunkan bibir nya kesal dan Abimanyu memeletkan lidahnya karena merasa menang. Oris dan papanya hanya bisa geleng-geleng melihat keributan yang terjadi.

Selama sarapan tidak ada percakapan yang dilontarkan. Hanya terdengar suara sendok dan piring yang saling beradu.

Setelah selesai sarapan Rayleea berpamitan kalau ia hendak pergi jalan-jalan.

"Awas nyasar dek" Oris memperingati.

"Lagian kalo nyasar ada mau culik kak Ale? Bisa bangkrut orang yang culik dia, makannya banyak soalnya" Abimanyu kembali mencibir Rayleea lagi.

Rayeea yang sudah kehilangan minat untuk meladeni adiknya yang kelewat menyebalkan langsung pergi tanpa bilang apa-apa.

Perjalanan Rayleea dimulai dari berkenalan dengan tetangga sekitar rumahnya, mengeksplor seluruh komplek disekitarnya, lalu sampailah ia pada taman yang berada di tengah perumahan.

Rayleea duduk di salah satu bangku taman karena sudah merasa lelah berkeliling. Ia memasang earphone pada telinga nya lalu mulai mendengarkan lagu dari ponsel miliknya.

Tak terasa matahari sudah tepat berada diatas kepala. Rayleea memutuskan untuk pulang karena hari sudah mulai terik. Ia beranjak dari bangkunya lalu berjalan menjauh dari taman.

"Waduh, bosen juga kalau saya nggak cepat-cepat cari teman" katanya pada diri sendiri.

Tiba-tiba...

"Gedebugh"

"Hadooooh, ini anak siapa nabrak sayaaaa" ucap Rayleea sambil mengaduh kesakitan.

"Huwaaaaa, mamaaa... Ada mbak mbak galaaaak" anak itu menangis saat tersungkur ke tanah.

"Heh enak aja saya dipanggil galak. Lagian kamu ngapain disini adek kecilll" jawab Rayleea gregetan.

Rayleea berdiri lalu membantu anak kecil tersebut berdiri. Siku dan lutut Rayleea berdarah karena tersungkur. Anak kecil tersebut masih menangis, Rayleea berusaha menenangkan anak tersebut.

Rayleea celingak celinguk mencari keberadaan orang tua anak tersebut.

"Haduhh, jangan nangis dong. Nanti saya dikira penculik" mohonnya.

Bukannya diam, anak tersebut malah menangis semakin keras.

"Yah makin kenceng dong nangis nya... Adek diam ya, nanti saya belikan boba deh, apa mau seblak aja, eh, apa mau baso aci?" tawarnya.

"Mau pulangggg" teriak anak tersebut.

"Yaudah saya antar pulang ya, jangan nangis" ajak Rayleea sambil menuntun anak itu.

Rayleea kebingungan karena anak itu tidak menunjukkan letak rumahnya. Ia hanya menangis sepanjang perjalanan.

"Dek, rumah adek sebenarnya dimana?" tanyanya.

"Huwaaaaa mau pulaaangggg..."

"Sialan banget sih ni anak :)" batinnya.

Dari belakang, terdengar seseorang sedang berlari menghampiri mereka sambil berteriak memanggil.

"WOEE... ITU ADIK SEPUPU SAYA MAU DIBAWA KEMANA!1!1!1!1!"

To be continued...

_____________________________________

Hayoloh... Itu siapa yang neriakin mereka, apakah itu keluarga anak tersebut? Dan bagaimana nasib Rayleea? Nantikan pada part berikut nya...

Jangan lupa klik vote dan komen agar saya tau bahwa kalian tertarik dengan cerita saya :D

Juga tak lupa saya menantikan saran-saran baik dari kalian semua.

Have a nice day and GBU <3

Evanescent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang