Three - Weirdness

250 38 3
                                    

Tolong aku, Kylie.

Aku terjebak, tolong aku.

Kumohon.

Sekitar pukul 3.am, Kylie terbangun dengan nafas yang terengah-engah seperti baru saja berhenti dari lari dengan rute yang panjang. Kylie berkeringat. Padahal malam ini hujan dan hawa sekitar Kylie sangat dingin. Kylie terbangun karena suara pria yang meminta pertolongannya.

Kylie melangkah keluar kamarnya dan mengetuk pintu kamar yang persis ada di samping kamarnya.

"Niall!!" tidak ada jawaban dari dalam kamar.

"Niall!!! Kumohon, buka pintunya, sekarang!!" pintu akhirnya terbuka.

Kylie menjatuhkan badannya yang gemetaran ke pelukan Niall. Kylie menangis.

"N-niall." Kylie meremas baju Niall sambil terus menangis.

"K-kau kenapa, Kylie?"

"Dia, Nee. Dia kembali." Niall terduduk bersama Kylie yang masih memeluknya di depan pintu kamarnya. Niall mengelus rambut Kylie dan Kylie pun terlelap di pelukan Niall.

---

Kylie berusaha melupakan kejadian aneh yang baru saja terjadi padanya. Dengan biasa, Kylie berjalan di koridor kampusnya. Ramai, seperti biasa. Tapi, bisikan minta tolong itu terus mengusik Kylie. Kylie sampai di depan lokernya dan mengambil beberapa buku.

"Bisa kau bantu aku?" suara pria itu tiba-tiba mengagetkan Kylie yang membuat Kylie menutup lokernya dengan cepat. Kylie melihat Luke di samping kirinya, membawa tumpukan ensiklopedia yang sangat tebal. Luke terlihat kerepotan.

Kylie mengedarkan pandangannya ke seluruh arah. Banyak orang di koridor.

"Kenapa harus aku yang membantumu?" Luke tidak banyak bicara dan memberikan sebagian ensiklopedi ke tangan Kylie. Sekitar 4 buku di tangan Kylie dan 5 di tangan Luke.

"Ikut aku." Kylie memutar bola matanya dan mengikuti Luke dari belakang.

Mereka sampai di perpustakaan. Luke masuk duluan dan berbicara dengan penjaga perpustakaan. Setelah itu, Luke melihatku dan memberiku kode untuk cepat masuk.

Aku masuk dengan malas. Kami menyusun ensiklopedia ini di rak buku yang belum terisi dengan buku sepenuhnya.

"Sepertinya kita pernah bertemu." ucap Luke yang membuatku sedikit kaget.

"Aku pernah bertemu dengan bayangan sepertimu." ucapku dalam hati.

"Hah? Kau serius?" Balasku. Luke mengangguk.

"Mau ikut aku ke kafetaria?" ucap Luke setelah selesai menaruh buku-buku tadi ke rak buku.

"Kylie!" Panggil seseorang dari balik rak buku lainnya.

"Niall? Darimana saja kau?" Niall terlihat lelah dan menghampiriku. Niall melihat Luke yang berada di sampingku dan menatapku kembali.

"Apa yang kau lakukan di sini? Bersama dia?"

"A-aku---"

"Ikut aku." Niall menarikku keluar dari perpustakaan sebelum kami memulai keributan.

"T-tapi, Luke?" Luke tersenyum dan memberikan tatapan bahwa 'dia tidak apa-apa'.

"Kau serius berbicara dengannya?" tanya Niall yang sedikit frustasi.

"Memang apa salahnya, Nee?"

"Kau masih ingat rencana kita, kan?"

"Iya. Aku selalu ingat itu. Tenang saja. Lagian aku cuma mau memastikan, apa dia benar-benar Luke yang aku maksud atau bukan."

"Jangan lakukan itu. Biar aku." kini mata Niall terlihat sangat cemas terhadap Kylie.

Aneh. Kylie sama sekali heran dengan Niall. Awalnya, Niall tidak percaya dengan cerita Kylie. Semua tentang Luke. Tapi sekarang Niall yang ingin menyelidiki Luke lebih dalam. Apa yang terjadi sebenarnya?

----------

AND I DONT KNOW WHAT TO DO WITH DIS FF YEU POKOKNYA CERITANYA BAKAL MAKIN ABSURD BYE

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Imaginary Boyfriend | l.h & n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang