Bagi yang tidak suka dengan karakter sasuke x Sakura silahkan pergi. Saya tidak memaksa kalian membaca fanfic ini. Semoga suka, jangan lupa Like,Komen dan share.
Warning!!! Typo di mana-mana.
.
.
.
Happy Reading...
Setelah insiden penculikan sasuke terhadap sakura, dan disinilah sekarang mereka. Duduk saling bedampingan di dalam cafe. Bisa di lihat wajah sakura yang tidak kondusif, pupur yang mulai memudar, baju yang mulai kusut dan jangan lupakan rambutnya di kepang dua oleh sasuke. Padahal dari tadi dirinya merengek ingin ke Wc tapi sesepuh ayam ini enggan melepaskannya.
"sasuke sudah dong, aku sudah persis kaya monyet." Rengek sakura yang memandang sasuke dengan tatapan berkaca-kaca. "Lagian nanti orang-orang ngira kita pacaran."
"Kalau begitu ayo kita pacaran." ujar sasuke seenaknya.
"Apaan sihh! mutusin seenaknya." jawab sakura kesal.
"Emang kamu ga mau?
"Bukannya ga mau ta-
"Ya sudah berarti kamu mau." Putus sasuke yang mencium rambut sakura.
Melihat tindakan sasuke, sakura langsung merinding. Sepertinya dia harus memcuci rambutnya dengan tanah tujuh kali. Rambutnya tidak suci lagi, lebih najis dari pada liur babi.
"Udah dong... Kita pulang aja yaa, cucian aku-tuh nunggu."
"Boleh sihh... Tapi panggil aku anata? ucap sasuke dengan senyum licik.
"Jijay bangsat! Ujar sakura berteriak.
Gara-gara teriakan sakura seluruh perhatian kafe tertuju ke-mereka. sakura yang memang sudah lama kehilangan urat malunya bersikap masa bodo, berbeda dengan sasuke yang memerah malu atas teriakan calon istrinya ini.
"Jangat teriak sayang, kasian bayinya nanti kaget." Ujar sasuke dengan wajah khawatir. membuat gadis-gadis yang tadi memperhatikan sasuke mendesah kecewa.
"Dasar bego." Ujar sakura yang menoyol kepala ayam sasuke tanpa rasa bersalah.
Sasuke yang melihat sakura meninggalkannya bergegas pergi menyusul istrinya itu. Sakura yang merasa di ikuti berbalik memastikan, dan ternyata terdapat sasuke yang mengejarnya dengan langkah kecil. Melihat sesepuh ayam itu ingin menghampirinya, sakura berlari panik. Bodo amat tentang jarak rumahnya yang aga jauh, yang pasti dirinya harus lolos dari terkaman sesepuh ayam itu.
Sakura masih berlari dengan cepat, dan jangan lupakan sasuke yang belari gagah di belakangnya. Teriakan gaje dari wanita yang melihat sasuke berlari tak kunjung sunyi, sakura merasa seperti mengikuti ajang lomba lari dengan teriakan para penonton.
Melihat pagar rumahnya sakura tersenyum lebar, berbeda dengan sasuke yang menambah kecepatan larinya.
"Sayang berhenti! teriak sasuke kencang
"Pergi kau Ayam geprek! Balas sakura tak kalah kencang.
"Aku rela di geprek asal itu di atasmu sayang!
"Bodo amat gila!!! Balas sakura
Melihat ayahnya sedang menyiram bunga, sakura langsung Berteriak.
"AYAH!!!
"Ada apa? jawab kizashi
"Aku pulang." ujar sakura yang langsung kembali berlari masuk ke-rumah minimalis itu.
"Aku tidak buta bodoh." jawab kizashi dengan tatapan malas. Dia lelah karna di paksa menyiram tanaman oleh istrinya,Untung sayang.
"Selamat sore calon mertua." Sapa sasuke dengan ngosngosan.
Setelah menyapa ayah sakura, sasuke-pun kembali berjalan tanpa dosa melewati kizashi ke-arah rumahnya yang terletak di samping rumah sakura. Mengabaikan tatapan kizashi yang melotot seperti mata sapi.
.
.
.
Dudududu, Akhirnya Up juga. Seneng kan kalian, sudah puas kan? Sekarang giliran aku selesaiin cerita yang lain...
Jangan Lupa Vote, ga Vote awas aja kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Bucin (Revisi)
Teen FictionSasuke yang dingin dan pendiam berubah menjadi sosok yang bucin. membuat orang-orang yang berada di dekatnya merasa heran? Sedahsyat itu kah efek cinta?