BOMB 🔞

3.6K 198 8
                                    

Aiden POV
Ini adalah hari kedua kunjungan Raja Albertus.
Setelah kejadian tadi di ruang makan, kami melanjutkan untuk melihat training para Warriors.

'Apa kita perlu melakukan ini?' Tanya Thya
'Melakukan apa?'
'Aiden!' Teriak Thya
'Apa salahnya menggandeng istriku?' Tanyaku.
'Tapi kan kau sedang bersama Raja berdiskusi serius' jawabnya.
'Nanti kamu cemburu lagi' kataku.
'Ya kan cemburunya sama Danilla, bukan Raja Albertus' ucap Thya
'Ya kalau tanganku kosong, nanti yang gandeng Danilla gimana?' Godaku.
'Hih, sebel'
Aku terkekeh dalam hati.

'Kau punya pusat memanah juga?' Tanya Raja Albertus.
'Anggota Black Shadow Pack bukan hanya werewolf, tetapi juga manusia, makanya saya membangun pusat latihan untuk memanah juga' jelasku.
'Jadi Warriorsmu ada yang manusia biasa?' Tanya beliau lagi.
Aku mengangguk, 'Benar yang Mulia'
'Menarik' komen beliau.

Aku merasakan Axel gelisah.
'Ada apa Axel?' Tanyaku
Entahlah Aiden, aku punya firasat buruk, jawab Axel
'Kau harus beritahu aku apa itu' perintahku.
Baik Aiden.

Malam Harinya
Click.
Pintu kamar sudah aku kunci.
'Kalian berjaga didepan kamarku, siapapun itu jangan perbolehkan masuk. Tutup telinga kalian juga' perintahku pada dua penjaga yang kusuruh berjaga didepan pintu kamar.

Apakah ini perlu? Tanya Axel
'Tentu saja, aku akan bersama Thya sepanjang malam. Kau sebaiknya juga pergi' usirku
Aih, aku juga tak ingin melihat kalian melakukan itu, jawab Axel

Thya sedang duduk didepan meja rias, menyisir rambutnya.
Aku mendekatinya, berdiri dibelakangnya, lalu menunduk untuk mencium lehernya.

'Aiden' panggilnya.
'Hmmm?' Tanyaku.
'Mandi dulu' perintah Thya.
'Tapi aku sudah rindu'
'Mandiiiiii'
'Baiklah aku mandi'

20menit kemudian,
Aku keluar dari kamar mandi dan mendapati Thya sudah tertidur.
NO WAY!

Aku langsung melompat ke ranjang.
Thya membuka mata, aku menciumi setiap sudut wajahnya (mata, pipi, hidung, kening).
'Aiden, Stop It hahahaha' kata Thya.
'Bisa-bisanya kamu pura-pura tidur' ucapku.

Akhirnya aku dan Thya saling memandang.
Cup 💋
Kukecup bibirnya pelan.
'I Miss You' ucapku
Cup 💋
Thya menciumku, 'I Miss you too' katanya

Kami langsung berciuman lagi dengan durasi lebih lama.
Sejak Thya sembuh dari efek penculikan sebulan lalu aku sama sekali tidak menyentuhnya.
Mungkin ini juga yang menyebabkan ikatan diantara kami renggang, mudah cemburu, emosi dan tempramen.

Ciuman dengan Thya akan tetap terasa sangat manis.
Aku sangat ketagihan akan dia.
Aku melepaskan ciuman kami.
'Kau yakin tak apa kalau lebih dari ini?' Tanyaku.
'Apa kau yakin bisa mengendalikannya kalau aku menyuruhmu berhenti sekarang?' Tanya Thya sambil melirik bagian bawahku.

'Shit, Im Hard' ucapku.
Thya terkekeh.
'Come to Me Wolf!' Ajakan menggoda dari mulut Thya.
'Your Word is my Comand!'

Aku mulai menciuminya lagi, turun kedagu, leher Thya……………….
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎xxxxxXX21XXxxxxx▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

Esok Paginya
Im feeling so Good!!!
'Jangan senyum-senyum kau seperti orang gila' kata Thya.
'Morning' sapaku
Cup💋
Kucium mulutnya.

'Bau tahu, jangan cium-cium' kata Thya.
'Oh, gitu sini kau!' Aku mengeratkan pelukanku di tubuhnya. Kuciumi seluruh wajahnya.
'Hahahhahahahhaa' tawa kami pagi ini.

I WOLF YOU [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang