2nd WEDDING

2.3K 193 3
                                    

AIDEN POV
Aku benci ini, kata Axel
'Akupun sama, tapi ini demi pack' kataku
Apa kita bisa mempercayai Theressa? Tanya Axel
'Sejauh ini, Cuma dia yang bisa mengatasi masalah kita' jawabku

Aku bersiap di altar, kulihat Thya sudah duduk didepan, tersenyum.
Walau kutahu hatinya tidak.
'Kau baik saja?' Tanyaku.
'Tak perlu khawatir, aku baik-baik saja' jawab Thya.

Pernikahan berjalan mulus, malam ini aku harus mating dengan Danilla.
Aku akan pergi saat kalian mating kata Axel.
'Kau tak boleh pergi, kita harus lalui ini sama-sama Axel' perintahku.
Tapi aku seperti selingkuh dari Thya kata Axel
'Kau pikir aku tak merasa begitu? Kau sudah dengar kan? Thya juga menginginkan ini' ucapku kesal.

Malam Harinya
'Aku bahagia sekali hari ini' kata Danilla.
Aku malas meresponnya.
'Aku siap bonding denganmu' katanya lagi.
Tanpa buang waktu aku menggigit tengkuknya.
'Akhhhhhhh Aiden, Stop, akhhhh mengapa begitu sakit?' Teriak Danillam

Setelah bonding semalam, tubuh Danilla lemas dan demam tinggi.
Aku tak peduli, aku segera mandi dan menemui Thya.
Akupun turun kebawah untuk sarapan.

'Selamat pagi Alpha, Raja sedang tidak ada ditempat, jadi anda dan Luna Thya akan sarapan bersama, maaf lancang Alpha, tapi dimana Putri Danilla?' Tanya pelayan.
'Ah dia demam, kalian kirim sarapan saja padanya dan panggilkan Thya untuk sarapan' perintahku.
'Baik Alpha'

Tak lama kemudian Thya turun.
'Morning' katanya memelukku dari belakang.
'Morn… 'belum selesai kujawab Thya sudah menjauh.
'Kau sudah mandi Aiden?' Tanyanya.
'Tentu sudah, kau kenapa?' Tanyaku balik
'Aroma Danilla membuatku pusing… hoekkk' dengan itu Thya terus-menerus mual.

Lihat apa yang kau lakukan kata Axel
'Aku tak tahu' jawabku frustasi.

'Baiknya kau menjauh dulu dariku Aiden, aku sungguh tak tahan dengan aromanya, aku akan sarapan di kamar, maafkan aku sayang' kata Thya lalu pergi.

Selera makanku hilang sudah.
'Kirimkan makanan untuk Thya dan panggilkan dokter Kerajaan' perintahku pada pelayan.

Aku mandi lagi dan ganti baju dikamar Thya.
'Masih bau?' Tanyaku.
Thya mengendusku dan menggeleng.
'Syukurlah aku tak bisa jauh darimu' kataku.
'Alpha, dokternya sudah datang' kata pelayan.
'Selamat pagi Alpha, saya Christy dokter Kerajaan' kata sang dokter.

Setelah memeriksa Thya, dokter itupun sumringah.
'Selamat Alpha, Luna Thya mengandung' kata dr. Christy.
'What? Oh God, I love you' ucapku mencium kening Thya.

Pantas saja aroma tubuh Thya berubah kata Axel.
'Kau benar' jawabku.
'Memangnya berubah?' Tanya Thya.
'Iya, seperti lebih manis seperti Cinnamon dan vanilla' ucapku.
'Hmmm, I miss you' ucap Thya.
'I miss you too' kamipun berciuman.

Tok tok
'Permisi Alpha, Raja Albertus memanggil anda'

Berbincang dengan Raja sangat menyebalkan, old man itu hanya mengancam dan mengancam.
Dia tahu Thya hamil sekarang, lalu memerintahku untuk lebih perhatian dengan kondisi Danilla.
Jika tidak, maka Thya dan bayiku akan dibunuhnya.

(skip)
'Aku sangat lemah' gerutu ku.
Syukurlah kau menyadarinya kata Axel.
'Thya' aku memanggil Thya.
'Iya?' Jawabnya.
'Maaf aku tak bisa menemuimu' ucapku.
'Tak apa, aku dan bayi kita baik-baik saja disini, jangan khawatir' kata Thya.
'Kenapa mereka memindahkanmu? Aku tak bisa bertemu, aku rindu' kataku.
'Akupun sama, bersabarlah, karena apa yang dikatakan Theressa sudah mulai nyata terjadi. Ini sudah tiga bulan dan kondisi Danilla tak jauh lebih baik' Kata Thya.
'Hmmm, jaga dirimu' ucapku.
'Iya kau juga, jaga kesehatan. I love You' ucap Thya.
'I love you too' jawabku

4 Bulan Kemudian
Kondisi Danilla tetap sama, atau malah lebih buruk.
Raja Albertus pun sakit-sakitan.
Berita diluar mengatakan kalau kau pembawa kutukan kata Axel.
Aku terkekeh.
'Biarkan saja, aku tak peduli, aku sedih karena tak bisa bersama Thya saat masa kehamilannya' ucapku.

Malam Harinya
Aku dikamar yang sama dengan Danilla, tapi kami berbeda ranjang karena dia harus diinfus dan dipasang alat macam-macam.
'Ai….den' kata Danilla lirih.
'Iya?'
'I love you' katanya lagi.
Aku diam.
'Maafkan aku' kata Danilla sambil meneteskan air mata.
Aku memegang tangannya, walau bagaimanapun dia teman masa kecilku.
'Kau bebas sekarang' dengan kata itu Danilla memejamkan mata, aku tak merasakan wolfnya.
Dia pergi selamanya.

BRAKKKK (pintu di dobrak)
'Kau PEMBUNUH!!!' BUKKK 👊💢William meninjuku.
Semua pengawal dan pelayan melerai kami.
Raja Albertus terisak di samping tempat tidur putrinya.
Tugasku sudah selesai, itu pikirku.
Tapi aku salah.

Sebulan kemudian, Raja Albertus wafat.
Disinilah aku diantara dewan Kerajaan membahas tahta.
'Aku tak ingin jadi Raja, aku hanya ingin kembali ke Black Shadow Pack, menjadi Alpha mereka dan bahagia bersama Lunaku' ucapku tegas.
'Tapi bagaimana dengan kerajaan ini?' Tanya salah satu anggota.
'Ada William, dia bisa menjadi Raja' jawabku.

'Tak bisa, takdir William adalah menjadi warrior' kata salah satu dewan lagi.
'Tapi…' perkataanku dihentikan William.
'Aku memang tak suka padamu, jadi jangan merasa kasian padaku, kau jadilah Raja, bawa Thya kesini dan aku akan jadi warriormu. Pertemuan selesai' kata William.
Dan jadilah aku Raja sekarang.
Raja Aiden Grimshaw

Usia kandungan Thya sekarang sudah mendekati waktu lahir, karena Thya manusia jadi butuh 9bulan 10 hari mengandung.
Kami para werewolf cukup mengandung 6bulan saja.
Aku cemas menunggunya.

Aku benci perasaan ini kata Axel
'Jangan coba-coba memberitahuku kabar buruk, Demi Tuhan Axel anak kita akan lahir' ucapku.
Aku tahu Aiden, tapi aku merasakan aka nada sesuatu yang terjadi kata Axel

Uwaahhhh uwaahhh (suara bayi nangis🤭)
'Selamat Yang Mulia, Putra anda terlahir sehat dan kuat' kata dr. Christy.
'Lihat dia Aiden, sangat tampan' kata Thya.
Aku menitikkan air mata.

'Hi boy, My Precious Son' ucapku. mengecup kening bayi laki-laki itu.
'Siapa Namanya?' Tanya Thya.
'Kau belum memberinya nama?' Tanyaku.
Thya menggeleng.
"Aku ingin kau yang memberinya nama' kata Thya.

'Theodore Grimshaw' jawabku.
'Aku suka, kita panggil dia Theo' kata Thya
'Hmm, lihat dia tersenyum' ucapku menunjuk Theo yang tersenyum.

'Eh apa ini?' tanya Thya menunjuk lengan Theo.
'Sepertinya tanda lahir' jawabku.
'Kenapa lucu, berbentuk bintang' ucap Thya.
Keluarga kami bahagia.

Dua Bulan Kemudian
Tok tok
'Yang Mulia!!!' Kata pengawal
Malam ini hujan deras dan badai.
'Kenapa mereka panik sekali?' Tanya Thya.
'Entah, kembalilah tidur' ucapku
Kubuka pintu, 'Ada apa?'
'Pangeran Theo hilang, dia tidak ada dikamarnya' kata Pengawal itu.

'WHAT?!' Teriak Thya yang langsung turun dari tempat tidur berlari ke kamar Theo.
Oh Tidak.

-Selamat Membaca-
Maaf ya bakalan banyak time skip nya✌
Karena aku udah ada beberapa ide jadi coba buru-buru nulisnya.
Kira-kira Theo dibawa siapa?

Oh ya
DIRGAHAYU INDONESIA kuuu
Luv❤🤍

I WOLF YOU [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang