4. PELINDUNG
[FLASHBACK, 2 TAHUN LALU]
"Al, kamu selalu aja gak pernah bisa kasih aku kepastian. Kalau gini terus, aku lebih baik nikah sama orang lain. Ada orang lain yang siap memperistri aku. Kita udah bukan remaja lagi, Al. Mau sampe kapan kita ngegantungin hubungan ini. Lima tahun Al kita pacaran, mau gini terus?" Ucap seorang perempuan cantik berambut pirang
"Aku gak bisa nikahin kamu sekarang, bisnis aku sama Axel lagi pesat-pesatnya. Aku mau fokus dulu sama karir aku, sayang" Jawab Alaric dengan lembut pada perempuan dihadapannya
"Maaf Al, keputusan aku udah bulat dan..."
Ucapan perempuan itu menggantung, kemudian perempuan itu mengeluarkan secarik kertas undangan dan menyerahkannya pada Alaric
"Aku udah nentuin kebahagiaan aku, ini undangan pernikahan aku sama calon suami aku. Kita, putus Al" Ujar perempuan berambut pirang itu.
Kemudian perempuan itu berdiri dari duduknya dan berlalu meninggalkan Alaric sendirian disuasana Kafe yang sedang ramai.
Sementara Alaric sendiri hanya mampu mengacak rambut pasrah dan berlalu keluar Kafe itu kemudian mulai berlari kearah mobilnya dan berlalu membelah jalanan.
Sementara disisi lain, Axel tengah tersenyum lebar sembari menjawab telpon dari Hilda, kekasihnya
"Iya sayang, nanti aku kerumah ya. Kamu mau dibawain apa?" Ucap Axel dengan senyum termanisnya
"Iya, yaud~"
"Kelek, gue ditinggal nikah sama pacar gue"
Dengan tiba-tiba Alaric datang dan menghampiri Axel yang sedang duduk diruang tamu. Sementara Axel sendiri langsung mematikan sambungan telpon dengan kekasihnya dan menatap Alaric tidak percaya. Alaric berjalan menghampiri Axel dengan airmata mengalir deras
"Astaga temanku, sayangku, cintaku. Kamu kenapa lagi bebe?" Jawab Axel sembari membawa Alaric kedalam pelukan nya
"Lo masih pacaran sama Hilda?" Tanya Alaric sembari menghapus airmatanya
"Masih sayangku"
"Putusin!"
"Siapp!!"
Kemudian Axel mulai memainkan ponselnya dan menelpon Hilda
"Hallo Hilda? Kita putus!" Ujar Axel dengan satu tarikan nafas dan langsung mematikan sambungan telpon
"Aaa, sayang" Ujar Alaric kemudian memeluk Axel
Sementara Grizelle hanya bisa mengendikan bahu jijik melihat kelakuan dua om-om didepannya
"Pantesan jomblo mulu!" Ujar Grizelle sembari mengendikan bahu jijik
Kemudian keduanya hanya memperhatikan Grizelle dan menatap Grizelle dengan tajam
"Kalo salah satu diantara kita jomblo! Yang lain wajib jomblo juga!" Ujar Alaric dan Axel berbarengan
KAMU SEDANG MEMBACA
AGE IS AN NUMBER [DREAM X AESPA] (REVISI)
Teen Fiction(15+) ROMANCE - YOUNG ADULT - DRAMA - COMEDY ••DO WHAT YOU WANNA DO, DON'T THINK ABOUT AGE.. 'CAUSE AGE IS AN NUMBER•• NOTE : THIS STORY FOR 15+. UDAH ADA RATE USIA. JADI MARI SADAR DIRI DAN SALING MENGHARGAI HASIL KARYA ORANG LAIN. JANGAN REPORT AP...