~Aku mencintaimu didasari dari tiga hal yang aku tau. Pertama 'karena' itu kamu, yang kedua 'sebab' itu kamu. Dan yang ketiga, 'selama' itu kamu. Aku akan selalu mencintaimu.~
9. ELLE, JANGAN MARAH.
Dua hari berlalu sejak pesta pertunangan malam itu dan jam saat ini menunjukkan pukul tiga sore. Malam ini kedua orangtua Grizelle serta Axel akan pulang setelah selesai berlibur. Dan sedari pagi, Grizelle hanya mengurung dirinya didalam kamar tanpa keluar.. dan Alaric rasa hal itu memang biasa dilakukan oleh gadis kecil itu, mengurung diri didalam kamar sendirian ditemani cemilan dan baru akan keluar jika stok cemilan didalam kamarnya habis.
Dan Alaric baru saja kembali setelah membeli makanan untuk mereka berdua "Elle, makan yuk. Abang udah beli bakso,'nih" Ujar Alaric sembari memakan kerupuk yang ia ambil dari dalam kaleng ditukang bakso tadi
"Elle?" Panggil Alaric saat tidak mendapat sahutan dari Grizelle "Anna? Elle, Grizelle?" Panggil Alaric kembali dengan sedikit berteriak.
Sambil menunggu respon dari Grizelle, Alaric mulai menyiapkan bakso tersebut dan dipindahkan kedalam mangkuk. Tapi sebentar, ini aneh. Biasanya jika sudah menyangkut soal makanan Grizelle akan langsung keluar bahkan sebelum dipanggil. Tapi sekarang? Bahkan kedua bakso ini sudah siap disajikan dan Elle belum sama sekali keluar dari persembunyiannya.
"Elle, bakso,'nya abang habisin ya kalau kamu gak keluar kamar juga" Ancam Alaric sembari sedikit berteriak. TapiAlaric masih tidak mendapat respon. Hingg akhirnya Alaric membawa langkahnya kearah kamar Grizelle dan mengetuk pelan pintu berwarna coklat dihadapannya
Tok.. tok.. tok..
"Elle, ayo makan" Ucap Alaric lembut
Masih tidak ada jawaban
"Elle, abang masuk ya" Ucap Alaric sopan kemudian mulai membuka perlahan pintu dihadapannya.
Grizelle terlihat sedang meringkuk dan terdiam diatas kasurnya hingga mampu membuat Alaric panik dan langsung berlari lalu membalikkan tubuh Grizelle. Posisi Grizelle saat meringkuk membelakangi Alaric sehingga harus membuat Alaric memutar lembut tubuh mungil Grizelle. Namun astaga, Grizelle terlihat sangat pucat dan tengah menekan kasar perutnya.
"Elle, kamu kenapa?!" Tanya Alaric panik
"Gak apa-apa kok bang, udah biasa" Jawab Grizelle dengan lemas
"Biasa gimana?! Kamu pucet banget begini, Elle.. apanya yang sakit? Bilang sama abang buru biar kita langsung kerumah sakit, langsung ke UGD apa perlu ke doker spesialis?" Tanya Alaric panik
KAMU SEDANG MEMBACA
AGE IS AN NUMBER [DREAM X AESPA] (REVISI)
Teen Fiction(15+) ROMANCE - YOUNG ADULT - DRAMA - COMEDY ••DO WHAT YOU WANNA DO, DON'T THINK ABOUT AGE.. 'CAUSE AGE IS AN NUMBER•• NOTE : THIS STORY FOR 15+. UDAH ADA RATE USIA. JADI MARI SADAR DIRI DAN SALING MENGHARGAI HASIL KARYA ORANG LAIN. JANGAN REPORT AP...