Chapter One

1.6K 75 2
                                    

1 hari sebelumnya.

4:30 (KST)

Seorang gadis yang tengah terlelap dibawah selimutnya. Dia adalah Shin Je Yoo gadis berumur 19 tahun yg baru saja lulus sekolah dan sekarang ia harus mencari kerjaan untuk membantu orang tuanya.

"HEY!" Bentak seorang wanita sambil mendobrak pintu kamar Jeyoo dengan keras.

Jeyoo yg terkejut membuka matanya dan menatap kakak perempuannya yg sedang berjalan kearahnya.

"Bangun! Kau tidak lihat sekarang jam berapa?!" Bentak Shin Haeun sambil menarik selimut adiknya itu.

"Ka, aku masih mengantuk. Sekarang juga masih terlalu pagi banget ka" ucap Jeyoo yg kesadarannya masih berada di alam bawah sadarnya.

"BANGUN GA LO! GATAU DIRI BANGET LO JADI ANAK" bentak Haeun yg membuat Jeyoo benar-benar tersadar. Ah sial, Haeun sedang mabuk sekarang.

"Ka, mending kaka tidur.. kaka mabuk parah" ucap Jeyoo yg bangun dari tempatnya dan membantu Haeun berjalan ke kamarnya.

Bugh!

Tubuh Jeyoo terlempar kearah lemari dan membuat punggung Jeyoo sakit. Haeun melempar Jeyoo dengan kasar, ia menghampiri adiknya dan menjambak rambutnya.

"Argh.. ka sakitt" ringis Jeyoo.

"Bersiaplah, ayah menunggumu pagi ini bersama calon suamimu" ucap Haeun, dia tidak senang melainkan ia bersedih.

"Ah, senang sekali menjadi kau. Mudah mendapatkan calon suami dan cepat terbebas dari neraka ini." ucap Haeun lalu melepaskan jambakan itu dengan kasar.

Haeun meninggalkan Jeyoo yg masih terdiam mencerna omongan Haeun tadi.

"Calon suami?" Gumam Jeyoo yg masih bingung apa maksud dari kakaknya.

Jeyoo bangkit dari posisinya, perlahan ia berjalan kearah pintu dan menutup pintu itu. Tak sengaja ia melihat cermin yg berada didepannya.

"Pantas saja sakit" gumamnya, ia menyentuh luka itu dan terlihat darah yg berada di jemarinya. Itu darah dari dahinya.

15 menit kemudian

Shin Je Yoo tidak melanjutkan tidurnya, setelah ia membersihkan lukanya. Ia mencari pekerjaan dari ponselnya, namun dari tadi ia tidak menemukan apa-apa tidak ada satupun yg membuka lowongan kerja.

Tanpa ia sadari skrg jam 8:00 (KST).

Dengan rambut berantakan dan wajah yg masih berminyak, ia keluar kamarnya menuju dapur untuk mengambil segelas air putih.

"Jeyoo-ya.." panggil pria paruh baya itu, siapa lagi klo bukan ayahnya Jeyoo.

"Iya, ayah.. ada apa?" Tanya Jeyoo mengeluarkan sebungkus roti dan selai coklat dari rak kecil dapurnya.

"Bersiaplah, kita akan kedatangan tamu jam 9 nanti. Jangan lupa untuk dandan yang cantik" ucap Shin Jong Min, sambil mengoleskan selai coklat itu ke rotinya sendiri.

"Siapa yah?" Tanya Jeyoo.

"Calon suamimu. Sudah jangan banyak bertanya, bersiaplah skrg!" Titah Jong Min.

Jeyoo pergi ke kamar nya dalam keadaan diam tak berkata apa-apa, ia terlalu memikirkan omongan kakaknya tadi.

"Apakah benar aku akan di jodohkan sama orang lain?" Gumam Jeyoo pada dirinya sendiri.

"T-tapi bagaimana bisa? Aku tidak mencintai dirinya bahkan mengenalnya saja tidak" gumam Jeyoo, ia ingin menangis saja sepertinya.

10 menit bersiap-siap, Jeyoo memakai dress berwarna biru langit seperti yg disuruh oleh ayahnya.

MAFIA✓JJH [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang