Chapter Four

1.2K 54 3
                                    

15 hari kemudian.

Sudah 2 minggu lebih Jeyoo berada dimansion Jaehyun, tp tak ada satupun keluarganya yang mencari keberadaannya. Sekarang Jeyoo hanya bisa berdiam diri di mansion besar milik Jaehyun sambil menonton acara berita di televisi berukuran besar.

'Dicari! Pria berusia 34 tahun menghilang 2 hari yang lalu setelah sewaktu pulang kerja'

'Telah ditemukan mayat pria dalam keadaan yang mengenaskan'

Jeyoo hanya bisa meringis membayangkan keadaan mayat itu.

"Ku dengar pria itu tewas dengan keadaan perut terbuka dan usus-ususnya berantakan" bisik salah satu pelayan disana, Jaesa. Jeyoo bisa mendengar percakapan mereka.

"Sama, aku juga mendengarnya.. pria itu juga sudah mati beberapa hari yang lalu dan baru ditemukan sekarang" balas Lonni sambil menggedik ngeri.

Jeyoo tak sengaja meletakkan stoples cemilannya dengan kasar hingga menimbulkan bunyi.

"Ada apa nyonya?" Tanya Jaesa menghampiri Jeyoo.

"Nyonya?" Jeyoo terkejut dengan panggilan itu dan menatap Jaesa bingung.

"Iya nyonya, ada apa?" Tanya Jaesa.

"Jangan panggil aku nyonya, panggil aja Jeyoo" ucap Jeyoo membuat Jaesa bingung.

"Ah iya, kau tau masalah itu yang ada diberita?" Tanya Jeyoo dan Jaesa mengangguk.

"Apakah sering terjadi yang seperti ini?" Tanya Jeyoo dan Jaesa menggelengkan kepalanya.

"Saya tidak tau nyonya, tapi belakangan ini banyak pria yang hilang dan ditemukan tewas" ucap Jaesa, membuat Jeyoo berpikir sejenak.

"Apa Jaehyun sering pulang malam?" Tanya Jeyoo.

"Setiap hari Tuan Jaehyun selalu pulang malam bahkan pagi nyonya" jawab Jaesa.

"Aish..." Desis Jeyoo.

"Ada apa nyonya?" Tanya Jaesa ke Jeyoo.

"Tolong katakan padanya jangan pulang terlalu malam, dia tidak akan pernah mendengarkanku" jawab Jeyoo.

Saat Jaesa ingin mengatakan sesuatu,

"Ahiya, jangan panggil aku nyonya. Aku bukan pemilik rumah ini" ucap Jeyoo menghentikan Jaesa untuk berbicara dan Jeyoo pergi kedalam kamarnya, lebih tepatnya kamar Jaehyun.

21:30 KST

Jeyoo hanya bisa memandangi pemandangan yang indah di balkon kamar Jaehyun untuk menghilangkan bosan.

Terpikir olehnya untuk pergi dari sini tapi bagaimana caranya? Tempat ini sangat luas dan ia tidak tau jalan keluar dari sini. Terlalu banyak penjaga dan pelayan yg memantau pergerakannya.

"Ku rasa, aku akan mati disini" gumamnya.

"Kau tak akan mati, siapa yang akan membunuhmu disini?" Tanya Jaehyun yg tiba-tiba membuat Jeyoo terkejut, Jaehyun sudah berada dibelakangnya dan memeluk pinggang rampingnya Jeyoo.

"Lepaskan aku, Jaehyun-ssi..." ucap Jeyoo mencoba melepaskan pelukan Jaehyun walaupun hanya membuang-buang tenaga saja, itu tak akan berhasil tenaga Jaehyun lebih kuat darinya.

"Aku menginginkanmu Shin Jeyoo" bisik Jaehyun tepat di telinga Jeyoo, membuat perempuan itu merinding seketika.

"Aku tidak mau, hmm.. masih sakit.." tolak Jeyoo, ia terbata-bata krn baru saja ia berbohong pada Jaehyun. Jaehyun tidak menidurinya lagi setelah pria itu mengambil mahkota Jeyoo karena sakit yang masih terasa di selangkangannya ia selalu meringis saat melangkahkan kakinya. Jeyoo tidak ingin melakukan hal itu lagi pada Jaehyun, jadi ia berbohong.

MAFIA✓JJH [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang