"bundaaaa" teriak diba hingga bundanya terkejut melihat anaknya sudah pulang kerumah.
Bundanya sedang memasak untuk makan siang, bundanya sangat suka memasak. Tak di sangka bunda pernah ditawarkan untuk berbisnis bareng dengan kerabatnya yang sudah berprofesi coki.
"salam dulu atuh nak, masa masuk masuk ga ngucapin salam. Siapa hayo yang ngajarin begitu?!" menatap diba yang sedang meletakan tasnya di bangku depan ruang tv.
"oiya bun, assalamu'alaikum BUNDAhara?" meledek bundanya, menertawai bunda yang sedang menatapnya. "hmm, bundahara pasti ada maunya nih?! Wa'alaikumussalam anakku yang paling cantik" sungguh bunda selalu memuji diba. Karna diba adalah anak perempuan satu satunya
Yaps diba punya saudara 2, tau siapa saja? Hmm, dia punya abang yang sangat berbeda beda. Ada yang suka teriak, ngajakin jalan. Ada juga yang ga banyak ngomong, alias pendiem.
"haha, bunda bisa aja." ucapnya sambil mengulurkan tangan untuk mencium tangan bundanya.
Bunda selalu mengajari anak anaknya di saat pulang sekolah harus mengucap salam, mencium tangan orangtua, menaruh tas di tempat biasanya.
"iya dong, bunda kan tau banget anak anak bunda kalo udah manggil gitu pasti ada maunya." bundanya pun meledekinya hingga mereka saling bercanda tawa, dan melepaskan kebahagiaan bersama bundanya.
------
Diba pun menuju ke arah kamarnya yang bisa di bilang semuanya berwarna biru. Yaps, diba suka banget warna biru. Tau kenapa ga alasannya diba suka warna biru?!Diba menyukai warna biru karna katanya si, biar lebih berwarna gitu kehidupannya. Hahaha bisa aja ya si diba.
Diba pun meletakkan tasnya di lemari tas yang sudah tertata rapih beragam model tasnya.
Tiba tiba diba mengingat dirinya dengan ayahnya. Yaa, ayahnya sedang berada di luar kota yang sedang mengerjakan tugasnya.
Diba mengambil foto dirinya bersama dengan ayahnya.
Ayah, diba kangen banget sama ayah.
Ayah kapan pulang.
Ayah mau denger ga cerita diba.
Ayah, plis cepet pulang.
Air matapun sudah membasahi pipinya. Memeluk bingkai yang berisi fotonya bersama ayahnya.
Flasback on.
"diba, sini nak ayah mau bicara dengan diba" ayahnya melambaikan tanganya kepada diba untuk memduduki bangku di samping ayahnya.
Dengan gemasnya diba berjalan ke arah ayahnya. Disaat itu diba menjelang masuk ke dunia putih abu (SMA).
"iya yah, kenapa? Ayah jangan bilang kalo ayah mau pergi, kalo ayah mau ninggalin diba sama bunda sama abang. Diba ga mau di tinggal ayah" ucapnya menahan airmata yang ingin membasahi pipinya.
"ya allah nak, ayah ga ninggalin diba. Ayah mau dinas ke luar kota. Ayah ga bisa nganter diba pertama masuk sekolah, diba bareng abang aldi ya nak. Diba harus rajin sekolahnya ya sayang, diba jaga diri yaa nak. Nanti ayah telfon diba ya..." airmata diba menetes membasahi pipinya.
"sayang, jangan sedih gitu ah. Ayah kan cuma sebentar nak, nanti ayah pulang. Kalo ayah pulang, diba mau jalan jalan ga sama ayah?!" lanjutnya mengulurkan tangannya memeluk tubuh mungil anak gadisnya.
Mengusap air mata anaknya yang mengalir karnanya. Hmm iya diba sangat sayang banget sama ayahnya.
Flashback off
Ayahnya berkerja sebagai pilot. Yaa kalian tau kan pilot suka sekali meninggalkan anak dan istrinya. Namun, di saat dirinya di rumah. Tak di sangka dia menghabiskan waktu bersama anak dan istrinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
STORY OF MY LIFE
Fiksi Remajaini kisah yang tidak terduga duga, dia tidak ingin memperlihatkan apa yang dia punya. Dia pandai menyimpan perasaannya, menyimpan kenangan menyedihkan sampai hari dimana dia merasakan kebahagiaan, dan dia suka berbagi dengan temannya. Gadis ini bisa...