💜Selamat membaca 💜
Keesokan harinya di pagi hari yang cerah nan indah,Nilla masih terbaring ditempat tidurnya beberapa pembantu juga sudah membangun kan nya tetapi dia enggan membuka matanya.
"Nilla,bangun dek!!!Lo gak mau sekolah apa?!"tanya Qilla yang menggedor pintu.
Nilla memaksakan membuka matanya walaupun terasa sangat pusing lalu membuka pintunya.
"Apa kak?kayaknya gue mau izin dulu sekolah nya kak"ucap Nilla lesu.
"De?lo mimisan?!"
Dan seketika...
Bruk
Nilla pingsan dan Qilla sangat khawatir melihat kondisi adek nya saat ini.
"Pah!!! Bun!!Bii!!tolongin ini Nilla pingsan!!"teriak Qilla yang suaranta menggema kemana mana.
Papah,Bunda dan bi Ainah juga datang dan kaget dengan Nilla yang tergeletak di bawah dengan cairan merah yang keluar dari hidung nya.
"Ayo kita pergi ke rumah sakit "ujar papa Ardan.
Seketika itu pun papah Ardan memangku nya dan memasukannya ke mobil dan yang lainnya mengikuti nya dari belakang.
"Nill,ayo bangun Lo jangan nakutin gua kayak gini lah"ucap Qilla yang sangat khawatir apalagi Bunda nya yang sedari tadi menangis.
"Ayo nak bangun,jangan nakutin bunda gini"ucap Bunda Ayra.
Cairan merah terus saja mengalir tanpa henti yang membuat keluarga nya semakin khawatir.
Setelah sampai di Rumah Sakit Adiptana,Nilla langsung di baringkan di blankar lalu dibawa ke ruangan UGD.
Beberapa menit kemudian, Dokter pun keluar dari ruang UGD yang langsung dihampiri keluarga Nilla.
"Gimana keadaan Nilla dok??dia baik baik aja kan dok"tanya Bunda Ayra
"Hmm,bisakah bapa dan ibu ikut saya??ada hal yang harus saya bicarakan ini private"ucap Dokter Arlangga lalu dijawab anggukan Ardan dan Ayra.
"Kamu tungguin adik mu dulu ya Qill,Bunda sama papa mau ke ruang dokter Arlangga"
"Iya Bun"
Qilla segera memasuki ruangan Nilla,Nilla masih saja memejamkan matanya. Terlihat pucat pada wajah nya.
"Nill,sebenarnya Lo sakit apa hm?!ayo bangun"ucap Qilla dengan diiringi Isak tangis nya.
Qila merogoh sakunya lalu menelpon seseorang."Hallo Jun"
"Iya,hallo ada apa Qill??""Jun,kamu bisa gak ke rumah sakit sekarang hiks...hiks"
"Kamu sakit Qill??"
"Bukan aku,tapi Nilla"
"Ok,kamu sharelock aja ya"
"Iya"
~Arjuna POV
Arjuna bersiap siap untuk kuliah,ya Arjuna mengambil jam pagi alasannya hanya satu yaitu Nilla.kalau saja ia mengambil jam sore,ia tidak ada kesempatan untuk memandang wajah cantiknya Nilla.
Arjuna masuk kedalam mobil nya lalu pergi meninggalkan perkarangan rumah nya yang sangat amat luas.
Di setiap waktu ia selalu memikirkan gadis nya itu,mereka sangat jarang chatt atau mengasih kabar satu sama lain.kenapa sekarang Arjuna sangat khawatir dengan keadaan Nilla.
Ia mengambil handphone nya yang berada di samping nya lalu langsung menelpon nya hasilnya nihil tak ada jawaban dari seberang sana,apa ia marah atas kejadian kemaren??.
Tak lama kemudian, ponsel nya berdering dan tertera nama Aqila lalu Arjuna segera mengangkat nya.
"Hallo Jun"
"Iya,hallo ada apa Qill??""Jun,kamu bisa gak ke rumah sakit sekarang hiks...hiks"
"Kamu sakit Qill??"
"Bukan aku,tapi Nilla"
Deg,Nilla??!sakit apa kamu sayang???_batinnya
"Ok,kamu sharelock aja ya"
Arjuna segera membelokan arah dan melakukan nya dengan kecepatan amat cepat,setelah sampai di Rumah Sakit tujuan nya Arjuna bergegas menuju ruangan yang ditempati Nilla.
"Assalamualaikum" ucap Arjuna memasuki ruangan dan pertama yang ia lihat adalah suasana dimana semuanya menangis dan Nilla yang masih memejamkan matanya.
"Waalaikumsalam"ucap semuanya dengan bersamaan.
Tiba tiba Qilla langsung memeluk Arjuna yang masih mematung karena bingung apa yang telah terjadi sebenarnya.
"Jun,Nilla Jun aku aku gak kuat kalo dia sakit gini"Isak Qilla
"Tenang ya Qill,Nilla emang sakit apa??"tanya to the point Arjuna dengan raut wajah yang khawatir.
"Nilla mengidap penyakit kanker hiks hiks,aku gak nyangka banget Jun "
Astaga!!kanker??
"Dan untuk pengobatan nya,papa sama bunda mau ngirimin dia ke Singapura supaya kesehatannya semakin membaik"Ucap Qilla dengan nada serak nya.
"Sabar ya,kamu jangan nangis. aku yakin Nilla pasti kuat kok"ucap Arjuna mencoba meyakinkan Qilla dan tentu saja dirinya.
"Qill,nak Arjun papa sama bunda mau keluar dulu ya sebentar kamu mau titip makan atau nggak??"tanya papa nya yang sesekali menghapus jejak air matanya.
"Hmm Qilla ikut aja ya Bun,Qilla pengen keluar sebentar"ucap Qilla.
"Kamu mau ikut Jun??"tanya Qilla menoleh ke Arjuna.
"Kalo aku ikut terus Nilla gimana??"
"Ya udah,Tante titip Nilla dulu ya.yu Qill"
Setelah mereka menghilang dari penglihatannya Arjuna duduk di sebelah blankar Nilla,gadis yang beberapa hari ini yang selalu menemani hari harinya sekarang gadis itu terbaring dengan wajah pucat nya.
"Sayang,ayo bangun sayang"ucap Arjuna yang menggenggam tangan yang tidak terbalut infusan.
"Aku mau minta maaf sama kamu,harusnya kemarin dan selamanya kamu harus pulang sama aku.bukannya malah ninggalin kamu sendirian"
"Sayang,kamu harus kuat ya lawan penyakit kamu"ucap Arjuna yang bermonolog yang berharap ada tanggapan atau jawaban yang muncul dari bibir pucat Nilla.
Air mata terus mengalir membasahi pipi kanan kirinya,mengusap beberapa kali tangan mungil milik kekasihnya.Tanpa disadari jari telunjuk Nilla bergerak kaku yang langsung Arjuna cepat menyadari hal tersebut.
"Nilla sayang??kamu bangun?"tanya Arjuna dengan wajah kaget nya.
Yang ditanya hanya memberikan senyuman manis nya,Arjuna segera bangkit dan segera memanggil dokter.tapi Nilla menahan tangan Arjuna dan memberi isyarat untuk tetap ada disisinya."Kamu mau minum??mau makan??atau mau sesuatu??"tanya Arjuna beruntun.
"Aku mau minum aja"ucap nya.
Lalu Arjuna bangkit kembali dan menyodorkan air mineral yang di atas nakas.
"Kamu udah tau sayang??"tanya Nilla dengan suara pelan seperti tengah berbisik.
Arjuna hanya menatap nya lalu mengangguk pelan.
"Kenapa kamu gak bilang??kenapa kamu gak bilang kamu sakit??"tanya Arjuna
"Karena aku kuat lah,jadi aku gak bilang"jawab Nilla yang masih tetap tersenyum,senyum yang selalu Arjuna harapkan.
💜💜💜💜💜💜💜
Terima kasih telah membaca😊
Jangan lupa tekan bintang dibawah dan komenan nya juga ya😘
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Triangle
Short StoryMerelakan orang yang dicintai untuk orang yang disayangi,bukankah itu kebaikan juga??membiarkan seribu luka datang menghampiri hanya untuk melihat mereka bahagia. Ikhlaskan,relakan dan lupakan itu merupakan jalan yang benar. ~The Love Triangle~