2

548 87 4
                                    

Original fanfiction
Jangan pernah mengcopy cerita ini

-Hanya mengambil karakter dari anime Naruto

-Copyright: Masashi Kishimoto

-Sasuhina fanfiction

-School, Arranged marriage, Hurt, Romance, Marriage life

New Story by Yoshirada Ken

Semoga kalian suka, selamat membacaa...
-----------------------------------------------------------

Hinata hanya memfokuskan pandangannya pada Fugaku dan Mikoto, "Baiklah, untuk perjodohan ini saya menerimanya," ucapnya tanpa ragu, tentu saja dia tahu Sasuke semakin menatapnya dengan tatapan membunuh meskipun dia tak melihatnya langsung.

Gadis itu memulai perang dengannya!

"Wahh... syukurlah, aku sangat senang," ucap Mikoto lega begitu juga dengan Hikari.

"Terima kasih Hinata," ucap Fugaku yang dibalas senyum simpul oleh gadis itu.

"Lalu bagaimana denganmu, Sasuke?" tanya ayahnya, tentu saja dia bisa merasakan aura intimidasi dari pria itu.

"Aku juga setuju," balasnya tanpa minat, saat ini dia masih belum menemukan cara untuk menolak permintaan ayahnya, jika saja Hinata mau bekerja sama dengannya, tentu tak akan sesulit ini.

Hinata tersenyum miring mendengarnya, ternyata laki-laki itu tak seberani yang dia kira. Sangat payah!
.
.
.

Seminggu berlalu sejak acara perjodohan itu, Hinata masih menjalani kehidupannya seperti biasa. Karena mereka berdua masih sekolah, orang tua Hinata dan Sasuke sepakat untuk menunda acara pernikahan, mungkin 3-4 tahun ke depan, saat mereka lulus kuliah. Makanya Hinata terlihat sangat santai.

Tak ada yang diinginkan oleh orang tua selain melihat anak-anaknya sukses, Sasuke juga harus memiliki pekerjaan tetap agar bisa menafkahi keluarganya kelak.

Sasuke hidup dalam lingkungan keluarga yang hangat, dibalik ayahnya yang sering mengintimidasi pria tua itu adalah sosok ayah yang baik dan bertanggung jawab, jujur saja pemuda itu sangat menghormati ayahnya.

Mereka berasal dari keluarga menengah ke atas, memang bukan keluarga super kaya raya, tapi mereka sangat berkecukupan. Usaha yang sedang ayahnya jalani adalah pengrajin mebel yang memproduksi berbagai jenis furnitur dari kayu, seperti kursi, meja, lemari, dll.

Tentu saja usaha ini bisa dibilang sukses karena sudah berjalan secara turun temurun, sering juga mengadakan pameran sekedar untuk memperlihatkan seni dari pahatan kayu khas Jepang.

Sedangkan Hinata berasal dari keluarga menengah ke bawah, tapi masih bisa dikatakan berkecukupan. Orang tuanya adalah seorang guru, dulu ayahnya mengajar anak-anak SMA sedangkan ibunya mengajar anak-anak SMP.

Kakaknya yang sekarang sedang kuliah di Inggris, lebih memilih melanjutkan sekolahnya dibidang IT, karena dia ingin memiliki penghasilan yang besar agar ibunya tak bekerja lagi. Dia ingin membahagiakan keluarganya.

Sedangkan Hinata... hmm, dia masih belum punya tujuan yang pasti. Dia memang sangat menyukai dunia menulis, tapi apakah itu akan menguntungkannya di masa depan? Entahlah, dia masih ragu dengan mimpinya.

Bahkan saat sesi perencanaan masa depan bersama wali kelas, Hinata hanya diam. Wali kelasnya merekomendasikan dirinya untuk melanjutkan kuliah di jurusan sastra, karena gurunya tahu Hinata sangat bagus dalam hal kepenulisan, tapi gadis itu hanya diam, dan malah bertanya, "Apakah aku harus melanjutkan kuliahku dibidang yang aku sukai?"

Apa Kita Bisa Menolak Takdir? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang