🕷2. Perkelahian Ala Cewe

95 7 8
                                    

Holla guys Jgn lupa Vote and Commen ya
Please Vote and commennya😅😅😅
Ayolahh langung aja ya🥰

Maaf  jika ada kata-kata kasar

~Happy Reading~

"Lo engga punya sopan santun". Seru pria itu dingin dengan tatapan mengimtimidasi.

Gadis itu menggeleng tak percaya "Wahh...wahh, aneh ya. Yang salah siapa yang ngomong soal sopan santun siapa!!" Kata Raya meremehkan.

Cowo itu hanya diam. Diam dalam artian tidak ingin mencari masalah apalagi dengan cewe tidak tau sopan santun di depannya ini. Tatapannya pun tak lepas dari gadis bermata hitam ke coklatan itu, ia menatap gadis itu dengan tatapan mengimtimidasi jika orang melihat tatapan itu mungkin langsung tak bisa berkata-kata. Tapi wanita ini dengan entengnya balik menatap mata coklat lelaki itu dengan tatapan tajam.

"Bisa kan lo, balikin skateboard gue ke bentuk semula". Seru Raya bersedekap dada.

"Kenapa cuman lihat gue, suka lo ama gue". Seru Raya yang merasa risih dengan tatapan itu. "Lo diam-diam bae, gagu lo, atau gugup ama gue". Ucap Raya lagi dengan sedikit pd.

"Skateboard murahan itu, lo mau gue ganti berapa,10, 100, atau 1000". Tawar lelaki tampan itu dengan tatapan meremehkan.

Raya terkekeh "Woi Tuan Stanly Dacosta yang terhormat. Gue engga butuh skateboard ampe 1000, gue maunya skateboard gue yang udah rusak gegara lo". Ujar Raya menahan emosi "Kalau engga bisa, kembaliin skateboard gue ke bentuk semula, engga usah bacot". Sambungnya kemudian meninggalkan Stanly yang menahan emosi.

"Dasar cewe bar-bar gak jelas". Ucap Stanly kemudian masuk ke dalam mobil lambhorgini merahnya dan melaju pergi.

💨💨💨

Suasana pagi yang tentram dengan cahaya keemasan yang hangat membuat siapa saja akan sangat bersemangat untuk melakukan aktivitasnya. Tetapi tidak dengan seorang lelaki yang masih bergelud dengan selimut yang menutupinya. Rasa nyaman membuatnya betah di atas kasur king sizenya. Hingga cahaya yang masuk melalui celah-celah gorden kamarnya pun tidak membuatnya terusik sedikit pun, malahan cahaya yang masuk membuatnya semakin nyaman di kasurnya.

"Stanly......". Teriak seorang wanita

"Stanly.....". Teriaknya lagi tapi naas sang empu yang di teriakinya tak memberikan respon sedikit pun.
Wanita itu kemudian masuk kedalam kamar putarnya dan mendapati putranya yang masih saja tidur  dengan nyaman.

"Bagus...bagus" seru wanita itu kemudian menjewer telinga putranya agar bangun "Stanly, sayang bangun". Ucap Wanita itu geram.

Sang empu yang di tarik telinganya hanya meringsi kesakitan "Ahhh..aduh mah, aduu-du-du, sakit mah sakit". Seru Stanly dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Vika Dacosta Istri Galileo Dacosta orang tua Stanly Dacosta.

Vika melepas jeweran di telinga putranya. Stanly mengusap pelan telinganya yang pasti ada bekas kuku mama-nya.

"Kamu tu ya, udah jam berapa ini". Ujar Vika kesal pada putranya

Stanly meringis "Sorry mah". Ucap Stanly kemudian beranjak dari kasur nyamannya.

O R I O NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang