Stop !

140 10 2
                                    

Nama aku Fadhillah Raudatul Jannah. Aku yatim piatu. Aku tinggal Cuma bareng sama nenek. Nenek yang paling aku sayang dan satu-satunya yang paling berharga yang aku punya. Nenek Cuma jualan jajanan pasar untuk ngebiayain kehidupan kita berdua. Kalo libur sekolah aku pasti ikut nenek jualan. Aku gak pernah malu sama kehidupanku sekarang. Karna ini emang udah takdirku. Jadi aku Cuma focus belajar supaya cita-citaku tergapai dan bisa bahagiain neneku dan kedua orangtuaku yang udah tenang disana. Aku sekolah disalah satu sekolah elit di bandung. Bisa dibilang sekolah yang isinya tuh anak sultan semua. Kenapa aku bisa masuk sekolah itu? Karena beasiswa. Yap. Aku termasuk anak yang pintar. Aku bisa sekolah disitu karna beasiswa. Aku kira bisa sekolah disekolah yang aku impikan akan baik-baik saja. Namun ternyata salah. Aku seolah-olah sampah bagi mereka. Karna aku miskin. M-I-S-K-I-N. Aku ga pernah dianggap manusia sama mereka. Aku selalu dijadikan babu mereka. Aku selalu di buat candaan oleh mereka. Aku selalu dipermalukan oleh mereka. Aku hanya diam. Aku tak mau membalas karena aku gak mau beasiswaku di cabut jika membuat masalah. Walau aku tidak salah namun aku tetap tidak mau membalas mereka. Jadi saat mereka membully ku respon ku hanya diam dan menangis. Kedua hal itu yang hanya bisa kulakukan. Selain diam dan menangis aku selalu berharap agar ini cepat selesai. Berharap. Hanya bisa berharap dan bersabar.

Waktu terus berlalu dan sekarang aku telah lulus dari Seoul National University. Yah aku telah mewujudkan cita-citaku. Setelah 5 tahun lulus dari Seoul National University , aku sudah memiliki perusahaan sendiri. Perusahaan pakaian ternama. Aku telah sukses. Itu semua berkat kesabaran dan ketabahan diriku dalam menghadapi ujian hidup. Bahkan para siswa-siswi yang membully ku saat sekolah ternyata hanya menjadi karyawanku saja. Mereka terkejut saat tahu bahwa akulah pemilik perusahaan tersebut. Mereka langsung meminta maaf dan menyesali perbuatannya. Yang kulakukan hanya memaafkan mereka. Karna semua manusia pasti punya kesalahan. Selagi dia bisa berubah kenapa tdiak ku maafkan? Manusia tempatnya salah dan khilaf. Jika allah swt. Bisa memaafkan dosa manusia yang tak terhingga, kenapa kita sebagai manusia yang tidak ada apa-apanya tidak bisa saling memaafkan?

Waktu terus berlalu dan sekarang aku telah menikah dengan Firdaus, seorang pilot dan dikaruniai seorang putri kecil. Aku pun menjalankan kehidupanku sebagai seorang ibu dan seorang istri yang baik. Tentang nenek ku, dia sudah menyusul orang tuaku saat aku lulus kuliah. Aku sangat terpukul saat itu, karena aku tidak punya orang yang menyayangiku. Namun aku harus ikhlas. Yang penting aku sudah bisa membahagiakan orang yang ku sayang.

Namanya kehidupan, sudah pasti ada manis dan pahitnya. Kehidupan itu seperti roda berputar, ada kalanya kita dibawah namun pasti ada saatnya kita diatas. Kita tidak boleh sombong terhadap apa yang kita miliki. Jalani kehidupan dengan baik. Jangan selalu merasa sedih, karena yang senang tidak selalu senang dan yang sedih juga pasti akan merasakan kebahagiaan. Yang terpenting bukanlah dunia, tapi yang terpenting adalah akhirat, karna kita didunia hanya sementara sedangkan kita diakhirat akan selamanya. 

FIN

- Kim Yewon / Umji ( Gfriend ) as Fadhillah Raudatul Jannah

- Kim Yewon / Umji ( Gfriend ) as Fadhillah Raudatul Jannah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Jung Wooseok / Wooseok ( Pentagon ) as Ahmad Firdaus 

- Jung Wooseok / Wooseok ( Pentagon ) as Ahmad Firdaus 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✔OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang