haaaii!
halo haloo
jangan lupa tekan tombol 🌟 yaa xixi..
semoga suka, and enjoy the story!
~~~
Hari mulai menunjukkan sorenya. Koridor gedung fakultas ekonomi sudah mulai sepi, hanya ada beberapa mahasiswa yang masih berlalu lalang disana. Namun derap langkah seseorang masih terdengar dari lantai tiga gedung D. Langkahnya terdengar tak beraturan, pertanda bahwa si empunya berlari terburu-buru
"Tanalaaaa...!"
"Taaa..!!"
Teriak seorang gadis masih dengan langkah kakinya yang terburu-buru, nafasnya tak beraturan, belum lagi raut wajahnya yang menunjukkan bahwa saat ini ia tengah kesal. Sosok yang ia panggil pun menoleh dan mendapati sosok manusia yang menjadi partner in crime nya sedari kecil hingga mereka menduduki bangku kuliah saat ini
"Ta.."
"Na.."
"La! TA-NA-LA" potong seorang gadis di hadapannya
"Lo kenapa sih? dikejar setan?" tanyanya jengah
"Gila, Ta ini" ujar gadis bernama lengkap Keira Hunaifa Zahra itu. Lantas, sahabatnya— Tanala menatap Keira lamat, ia mengerutkan dahinya bingung
"Siapa yang gila? lo?" tanyanya dengan nada santai. Karena ia yakin bahwa Keira hanya akan mengatakan hal yang jauh dari kata serius
"Tau gak, gue barusan liat apa?" tanya Keira dengan wajah kesalnya. Lantas Tanala memutar bola matanya jengah
"Gue gatau lah, jelas-jelas lo yang liat" ujar Tanala yang kali ini berkata dengan nada ketus. Bahkan gadis itu tak segan menoyor jidat gadis di hadapannya ini
"Itu Ta, em..." ujar Keira ragu. Refleks ia memeluk Tanala erat, membuat Tanala hampir saja terjatuh
"Lo kenapa? siapa yang berbuat gini? ngomong sama gue biar dia tanggung jawab sama bayi yang ad-"
"HEH TANALA!!"
"Lo kira gue hamil apa hah?!" bentak Keira tak terima
Tanala memang konyol, bisa-bisanya ia menuduh Keira yang tidak-tidak. Menuduh hamil pula, padahal dia tau sendiri bahwa Keira adalah anak baik-baik. Fyi, tangannya saja masih perawan, ck!
"So, kloningan Einstein ini kenapa?"
"Kalau gue sih bukan kloningan lagi Ta, tapi hasil Fragmentasi Dian Sastro" tawa Keira pecah seketika, seolah ia melupakan apa yang terjadi satu menit yang lalu
"Begini nih kalau waktu kecilnya dikasih air cucian beras" ujar Tanala
"Lupa gue, tadi kan gue lagi galau ya?" tanyanya polos. Tanala tersenyum paksa, sahabatnya memang gila, dan mengapa ia baru menyadarinya sekarang
"Sebenernya ya Ta, gue tadi liat kak Arse pulang sama kak Mady" ucap Keira dengan wajah lesuhnya membuat Tanala menatap Keira tak percaya
"Lo yakin Kei uringan-uringan gak jelas cuman gara-gara ini?" tanya Tanala tak percaya
"IYALAH" jawab Keira kesal
"Mampus"
Satu kata, diucapkan dengan santai, tapi memberi efek menyebalkan. Baiklah, Keira mengakhiri acara dramanya sore ini.
"Serah lo. Gue mau pulang" geram Keira sambil berlalu meninggalkan Tanala begitu saja
"Eh-eh tunggu gue dong Kei, gue nebeng..!" Teriak Tanala, namun Keira tak menghiraukan teriakan sahabatnya. Jangan harap Tanala bisa mendapat tumpangan gratis hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Discovery Of Love (Completed)
RomanceAksa Ghadi Alhayyan adalah jenis manusia otoriter, pemaksa dan perfeksionis. Bagi Keira, pria itu adalah pangeran yang diturunkan ke bumi dan dikemas dalam wujud manusia menyebalkan berwajah datar bak kanebo kering, yang kemudian merangkak menjadi d...