3. Misi Keira

115K 9.8K 91
                                    

"DEAL" ucap Keira

"Terus gue kirim pesan apa? masa tiba-tiba sih? kan gak lucu, Ta" tanya Keira bingung.

Pasalnya selama ini Keira tak pernah mengirim pesan pada laki-laki selain berkepentingan atau mendesak apalagi mengirim pesan pada sosok yang bahkan tak ia kenali. Big No!  itu bukanlah sosok dirinya

"Ya udah sih, lo pura-pura aja nanya acara gathering Papah gue" jawab Tanala yang masih fokus pada ponselnya

"Terus kalau dia nanya gue anak siapa gimana?" tanya Keira polos

"Gila, peduli banget sih dia nanya lo anak siapa" jawab Tanala jengah. Keira hanya menanggapi dengan cengirannya. Dipikir iya juga.

Akhirnya dengan membaca istigfar sebanyak tigapuluh tiga kali, Keira memberanikan diri mengirim pesan yang telah ditulisnya

Kei_hunaifazhr
halo kak?


"Gimana? dibales?" tanya Tanala

"Belum kali, Ta" ujar Keira sembari melempar ponselnya. Mengapa ia menjadi cemas begini? bukankah niatnya hanya untuk bermain-main saja

"Sibuk kali orangnya, tunggu aja dulu" ujar Tanala yang diangguki oleh Keira

"Eh tapi lo besok jadi ikut?" tanya Keira

"Males ah gue. Balik dulu ya Kei" ujar Tanala dan segera beranjak dari tempat tidur Keira, ia sudah hafal sebentar lagi Keira akan berteriak dan..

"TANALA BERESIN DULU KAMAR GUE....!!" teriak Keira

Bukannya apa-apa, Tanala itu adalah jenis populasi manusia yang tidak bertanggung jawab. Datang ke rumah Keira, membuat kacau, dan setelah itu pulang. Memang dasarnya tetangga tak tahu diri.

"Gue mau nyiapin peralatan ngepet nanti malam Kei.. !" teriak Tanala dan bergegas menuruni tangga rumah Keira

"Gini nih, kalau manusia hasil cangkokan Limbad" ucap Keira tak habis pikir.

°°°

Saat ini Keira tengah berada di meja makan, ya tentunya untuk menikmati masakan ibunya yang sudah tertata rapi diatas meja, apalagi memangnya?

"Bang, Ochi kok sekarang jarang main ke sini ya?" tanya Mira—ibunya.

"Putus, Mah" bukan Willy yang menjawab, melainkan Keira. Otomatis ia mendapat lemparan tissue dari pria berwajah manis yang ada di hadapannya

"Sembarangan, gue gak putus ya sama Ochi" protes Willy—kakanya

"Kalau mulut penuh jangan sambil ngomong, apalagi nge-gas" tegur Fahri—ayahnya. Keira hanya cekikikan sendiri melihat raut wajah kesal kakaknya itu.

"Tuh anak Papah, nyebelin" cibir Willy

"Emang lo bukan anak Papah?" tanya Keira polos, membuat kedua orangtuanya tertawa

"Gue anak Papah, tapi gue mandiri gak kaya lo" timpal Willy. Lagi-lagi kedua orangtuanya menggelengkan kepala melihat tingkah kakak beradik yang tak pernah akur

"Keira kasih tahu sesuatu ya, Abang itu sebenarnya cemen tau. Iyakan, Pah?" tanya Keira meminta persetujuan ayahnya

"Seratus..!" jawab Fahri yang menyetujui ucapan putrinya, Keira menunjukkan wajah kemenangannya pada Willy

Discovery Of Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang