14. Saya Rindu Kamu - Aksa

86.9K 8.6K 334
                                    

Tampan, mapan, pintar, apalagi yang kurang? Mungkin itu yang ada dibenak orang lain saat menilai sosok Aksa Ghadi Alhayyan

Namun tentu saja itu tak cukup bagi Aksa. Dia sadar tak ada manusia yang sempurna. Karena kesempurnaan hanya milik-Nya. Hidup damai? tidak juga. Seperti saat ini, dua hari sudah Aksa tak melihat mahasiswinya yang ceroboh, pecicilan dan malas.

Mahasiswi yang telah menyita perhatian Aksa selama ini, mahasiswi yang membuat Aksa rela membagi waktu untuk mengajar dan memegang perusahaan ayahnya

Aksa akui dia memang bodoh, meninggalkan Keira sendirian di halte sore itu. Setelahnya, dia pergi bersama Alma. Dia bersikap seolah-olah tak mengenal Keira sama sekali. Lalu sikap dan ucapannya kepada Keira sebelumnya apa? Aksa akui dia memang laki-laki pengecut. Namun Aksa melakukan itu karena dia punya alasan

Tok..tokk..

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Aksa. Dia menghela nafas lega kala melihat sosok Tanala yang datang

"Siang Pak, Bapak manggil saya?"

"Silahkan duduk.." ucap Aksa

Well, Aksa memang memanggil Tanala ke ruangannya. Tak ada pilihan lain selain bertanya pada Tanala, ingin menghubungi Keira langsung tapi rasa gengsi Aksa membuat dia mengurungkan niatnya. Aksa juga yakin Keira kecewa padanya karena kejadian dua hari lalu

"Terimakasih pak, ngomong-ngomong ada apa ya panggil saya kesini?" tanya Tanala sopan

"Kamu sahabat Keira kan?" tanya Aksa berbasa basi. Tanala mengangguk yakin

"Seratus buat bapak hehe" kekeh Tanala. Lama Aksa terdiam, hanya helaan nafas kasar yang Tanala terdengar

"Keira kemana?" tanya Aksa refleks. Jangan lupakan wajah datarnya yang berusaha menyembunyikan rasa penasarannya

Sedangkan Tanala? dirinya sudah menduga jika Aksa akan bertanya perihal Keira. Dan dia mencium bau-bau kekhawatiran disini.

"Ngakak anjir, gini nih kalau papan triplek jatuh cinta. Khawatir iya, gengsi gede" batin Tanala

"Oh itu pak. Jadi, dua hari yang lalu waktu Keira pulang dari kampus dia hujan-hujanan pak, padahal waktu itu Keira badannya lagi kurang fit. Kasian deh pak saya mah, gak ada yang jemput, gak ada yang peduli juga" jelas Tanala panjang lebar.

Sebenarnya Tanala berniat menyindir Aksa, karna kurang lebih dia tahu penyebab Keira kehujanan dua hari lalu. Tentunya dengan memaksa Keira untuk bercerita padanya

"Sakit?!" Jawab Aksa yang kali ini kentara menunjukkan rasa khawatirnya

"Iya, kenapa pak? Bapak khawatir ya?" tanya Tanala sengaja

Ekspresi Aksa kembali datar "Enggak, tumben aja sahabat kamu gak berulah, lagian saya mau ngasih tugas tambahan buat Keira" jawab Aksa dengan jawaban se-meyakinkan mungkin.

Tentunya Aksa berbohong, jelas dia terkejut saat mengetahui Keira sakit. Aksa semakin menyesal karena telah meninggalkan Keira saat itu

"Hm.... sekarang kondisinya gimana?" tanya Aksa lagi

Jujur, Tanala ingin sekali tertawa puas. Namun, dia masih sayang nilai.

"Fix, nih kanebo kering suka sama cees gue" batin Tanala

"Ya gitu deh pak, badannya panas, mukanya pucet, tidur terus kaya putri tidur yang menunggu pangerannya datang lalu memberikan ciuman sejati aw sosweet ya pak?" jawab Tanala dramatis.

"Oh yasudah terimakasih, semoga sahabat kamu cepat sembuh. Bilangin jangan berulah lagi kalau sembuh" ucap Aksa

"Yakin itu doang pak?" tanya Tanala berniat menggoda Aksa

Discovery Of Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang