"Merissa, mari kita bersama-sama menyaksikan bagaimana anak tampan kita akan menghancurkan keluarga bodoh itu,"
Seorang perempuan datang dengan tatapan kosong nan lugunya menghampiri suaminya yang sedang duduk di singgasana sembari memerhatikan bejana berisikan air yang sedang menampilkan suatu peristiwa. Merissa duduk di pangkuan Curious hingga menggoda suaminya itu lewat pakaian minimnya. Ia tengah menggunakan long dress tanpa kerah, dress itu menopang dirinya pada seutas kain tipis pada bahu Merissa dan merobek dirinya pada bagian paha Merissa. Punggung mulus Merissa juga terlihat cantik berkat dress hitam merah yang ia kenakan kali ini. Ya, ratunya sangat cantik, begitu pikir Curious.
"Ada apa? Kekacauan apa yang kau ciptakan lagi untuk keluarga baik hati itu?" Merissa berucap datar dan hanya memandangi bejana itu dengan tatapan kosong. Siapapun yang melihat tatapannya akan bergidik aneh.
"Ya, keluarga baik yang sebentar lagi akan kubuat kacau dan porak poranda."
"Kenapa harus kau lakukan itu?"
"Karena Cornelius sudah menghancurkan ayahku."
"Kenapa?"
"Ayahku tidak terima raja itu mempersunting Cathline yang seharusnya menjadi istrinya bukan Trishia yang merupakan ibuku yang sudah mati dua ratus tahun yang lalu."
"Itu bukan urusanmu bukan?"
Curious menatap istrinya dengan tatapan sadis sekaligus tersenyum semirik. Ia membelai kepala istrinya kemudian mengecup pipinya. Tangannya mengambil pipi istrinya lalu menolehkannya ke arahnya.
"Tentu saja itu urusanku, karena Cornelius, ayahku harus terbunuh karena kekalahannya melawan raja jelek itu. Sebuah kehormatan jika aku bisa membalaskan dendamnya. Bukankah begitu? Dan sekarang dengan berani kau berbicara seperti itu padaku. Tugasmu hanya diam dan melayaniku. Jangan membantah."
"Ya, nasibku." Seperti biasanya Merissa akan menelengkan kepalanya ke kiri dan membiarkan suaminya menghisap darahnya. Seperti biasanya pula, Merissa dibiarkan hidup. Ya, umurnya Sekarang sudah menginjak 35 tahun (usia badannya secara sekilas). Ya, Curious telah memodifikasi Merissa menjadi manusia superior, di mana ia bisa hidup lebih lama dari manusia biasanya dan memiliki kulit yang tetap cantik. Ya, umur Merissa sudah 200 tahun.
"Maaf saya terlambat tuan, namun Ratu Adele yang tuan kerahkan sudah meninggal kalah melawan pasukan vampire dan gagal mendapatkan putri Cornelius, Riska. Dibantu oleh Mery anak Irlamiranda."
"Baiklah. Sudah tidak penting, aku hanya ingin menyaksikan Ellios berhasil menghadapi kerajaan itu."
°•°•°•°•°
"Jihan!" Rita melawan gravitasi sehingga ia bisa mendahului pendaratan pada sebuah balkon kosong lalu menangkap adiknya. Ya, ia telah melewati 10 lantai dalam beberapa detik.
"Gue juga bisa mendarat kayak gitu tanpa dibantuin lo!" Jihan songong merasa dirinya lemah ketika digendongan kakaknya.
"Adik tidak tahu diri!" Rita menepuk kepala Jihan yang dibalas gadis itu dengan seringaian pendek.
"Gue gak nyangka kalau Ellios itu ternyata kakak kandungnya Ecrin," Jihan berujar sembari memikirkan cara ketika banyak pengunjung yang kini memerhatikan kelakuan mereka berdua. Tentu saja tidak mungkin manusia biasa bisa mendarat selamat dari lantai 10 baik-baik saja sehat walafiat.
"Kita sebaiknya memikirkan cara sebelum helikopter itu menembaki kita." Rita menunjuk tepat tiga ratus meter di depannya terdapat suara helicopter dan tulisan IOVD serta terdengar suara gemelatuk pistol yang dimasuki peluru.
"Lewat sini!!" Riska datang dari arah mall kemudian menarik tangan Rita juga Ascher yang membantu Jihan.
"Kenapa Lo malah ke arah mall?" Jihan heran mereka malah memasuki area mall. Identitas yang mulai terkuak membuat keduanya memilih menunduk. Jujur mereka tidak nyaman dengan tatapan penghuni mall.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Wanted Vampire In Highschool
VampireSeorang perempuan bernama Janelle Risterita Roust yang notabenenya seorang perempuan keturunan vampire bergelar bangsawan tinggal di dunia fana bersama keluarga kecilnya. Rita dan keluarga kecilnya sudah lumayan lama tinggal di dunia manusia. Tujua...