°•69

27 3 0
                                    

Pemberkatan...

Pemberkatan kali ini dilakukan dengan cara yang spesial. Jadi, pemberkatan akan dilakukan di dua tempat, di Gereja sebagai penghormatan yang dihadiri kedua belah pihak keluarga, orang tua Farel dan oleh Cornelius sendiri sebagai bentuk berkat secara suami istri sah. Lalu kedua di istana sekaligus ritual dan penerimaan anggota kerajaan sebagai vampir baru. Pemberkatan bersama orang tua Farel dihadiri oleh sekitar 200 orang saksi yang sebagian besarnya kerabat dan kolega dari keluarga Farel. Sekitar 20 orang adalah orang-orang Cornelius. 20 orang itu adalah beberapanya majelis tertinggi di Rezz sebagai saksi bahwa pernikahan manusia dan vampir yang sebenernya terlarang tidak mengancam keberadaan makhluk penghisap darah nantinya.

"Selamat Malam, saya Pedro yang akan memandu acara pemberkatan malam ini dan ada Nyonya muda Quinn sebagai pemberi berkat dari Tuan Cornelius. Acara akan dimulai dari penyerahan seserahan pihak pengantin laki-laki kepada calon pengantin perempuan, dilanjutkan dengan ramah-tamah salam-akrab kedua belah pihak dan terakhir sumpah pernikahan beserta berkat dari kedua belah pihak. Semuanya sudah diatur dan diterima dari kedua belah pihak sebagai bentuk persetujuan acara hari ini." Pria paruh baya berbicara dengan microphone di telinganya diikuti dengan tepukan tangan oleh seluruh hadirin yang ada.

Sebuah gedung minimalist yang digunakan atas rembuk dua sejoli Riska dan Jihan dilengkapi hiasan seluruh ruangan dengan ide Ascher. Benar-benar membuat semua orang takjub dengan kejutan desainnya. Ruangan yang terbagi atas dua sekat dengan pintu kayu yang tinggi. Rita dan Farel berada di ruangan yang berbeda dan akan bertemu di meja pemberkatan.

"Putriku cantikkkk banget. Jadi keinget mama kamu sewaktu mau nikah sama papa..." Christopher menggenggam tangan putrinya dan memberikan kecupan ringan.

"Astaga! Kamu bakal menikah. Mama turut bahagia dan sungguh-sungguh berharap kamu hidup bahagia selamanya.. kamu sungguh sudah siap? Beberapa menit lagi kita akan berjalan keluar." Carolina menggenggam tangan Rita dengan lembut.

"Mama pasti lebih cantik kan pa.." Rita menoleh ke arah Christopher hingga lelaki itu menitikkan air matanya. Lalu menoleh ke Carolina, "Udah ma, Rita siap lahir batin. Dan papa jangan nangis, Rita kan nikah sama manusia, jadi ga diambil dong.. " Rita mengeluarkan suara bercandanya.

Christopher mengusap air matanya lalu mulai berjalan beriringan ketika mendengar panggilan calon pengantin wanita untuk keluar menghadap calon pria. Mereka berjalan tanpa ragu. Riska dan Jihan langsung menabur bunga ketika mereka melewati karpet hingga sampai di depan Farel. Rita dengan gaun pengantin hitam putihnya sungguh membuat satu ruangan terpukau akan kecantikannya. Farel dengan tuxedo terkerennya tampil menawan seolah ia adalah pangeran yang terlahir kembali.

Rita bersama Christopher dan Carolina, Farel bersama Melvin dan Dea. Keduanya melepas putra-putri mereka untuk saling bertemu di tengah-tengah ruangan. Hanya butuh beberapa langkah untuk saling bertemu. Kedua insan itu bertatapan saling menebar tatapan malu membuat orang di sekitar lebih memperhatikan kemesraan mereka.

"Hai?" Farel menyapa dengan melambaikan tangannya lebay membuat seisi ruangan tertawa kecil oleh tingkahnya begitu pula Rita yang tersenyum cantik.

"Hallo.." balasnya sembari tertawa kecil.

"Nona cantik, kalau calon suami kamu bilang hai, jawabnya bukan hallo, tapi sayangku kamu tampan banget hari ini sampai-sampai aku mau pingsan. Gitu jawabnya, beib...," ucapan Farel kali ini benar-benar membuat seisi ruangan tertawa gemas sehingga memecah keheningan sekaligus rasa gugup gadisnya.

Rita tersenyum lebar lalu berdeham sembari memainkan alisnya pada prianya, "Lelakiku yang begitu manis, seharusnya sapaan awal ke aku itu bukan hai, tapi, ehem. Sayangku, kamulah wanitaku satu-satunya dihatiku, kamu yang tercantik. Biarpun kamu merajuk satu bulanpun, aku akan tetap menyayangimu." Rita mengucapkan dan langsung disambut gelak tawa lagi. Kali ini orang-orang berpikir bahwa perempuan ini tidak terlalu kaku seperti yang mereka pikirkan.

"Baik... Sambutan yang hangat sekali dari pengantin terbaik kita. Tuan dan nyonya yang terhormat. Izinkan saya untuk memandu acara pertama, yaitu penyerahan seserahan oleh pihak laki-laki. Nyonya Dea dan Tuan Melvin dipersilahkan!" Pedro mempersilahkan Dea dan Melvin untuk maju memberikan seserahan.

Dea dan Melvin membawa seserahan utama, sisanya dibawakan oleh tiga asisten di belakangnya. Perhiasan dan amplop cantik berisi cek dibawa oleh Dea, sebuah box berisi kunci rumah dibawa oleh Melvin. Ketiga pelayan membawa kotak kecantikan, makanan lambang pernikahan dan bucket bunga dengan mata uang luar negeri. Diikuti dengan majunya pihak pengantin wanita yang juga membawa seserahan berupa dua kotak hitam dan merah. Carolina membawa bucket baju branded sesuai request Rita dan tak lupa cek dalam amplop. Seserahan tertata rapi di samping kanan tempat duduk pengantin.

Waktunya pemberkatan.

"Refa Reziel Melvin, maukah anda menerima segala kekurangan, kelebihan Rita sebagai pasangan hidup anda, baik dalam suka dan duka kehidupan pernikahan yang akan anda jalani? Baik dalam pernikahan yang hanya akan dipisahkan oleh maut?"

"Ya, saya berjanji menerima semua kekurangan, kelebihan, suka dan duka pernikahan kami mulai hari ini sampai di alam kematian nanti."

"Janelle Risterita Roust, maukah anda menerima segala kekurangan, kelebihan Refa sebagai pasangan hidup anda, baik dalam suka dan duka kehidupan pernikahan yang akan anda jalani? Baik dalam pernikahan yang hanya akan dipisahkan oleh maut?"

"Ya, saya berjanji menerima semua kekurangan, kelebihan, suka dan duka pernikahan kami mulai hari ini sampai kematian nanti."

Farel menyematkan cincin di jemari lentik istrinya begitupula sebaliknya. Para tamu yang diundang, tak luput dari Ecrin, Amerio, Piko dan teman-teman SMA yang diundang datang ke pernikahan mereka bersorak bahagia. Semuanya bisa melihat betapa mesranya pasangan muda itu. Ada yang ikut memeluk pasangannya, ada yang sampai lebay menitikkan air matanya—mungkin merindukan pernikahan mereka.

"Ciuman!" Ecrin memulai omongan itu dengan sorakan gembira diikuti yang lainnya.

"Ciuman! Ciuman! Ciuman!"

Farel tersenyum tampan dan Rita tersenyum malu sangat jelas yang terlihat dari semburat merah dari pipinya.

"Baik, baik!" Pedro tertawa dan semuanya pun tersenyum bahagia.

"Calon mempelai!" Pedro mengucapkan dengan penuh semangat, "Silahkan berciuman!"

°•°•°•°•°•°•°•

The Most Wanted Vampire In HighschoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang