Ego dan Cinta

900 119 2
                                    

"Yumna-ya!"

"Aeri-ya? Kenapa kau berlari-lari seperti itu?"

Aeri masih berusaha menstabilkan nafasnya, sebelum mulai berbicara.

"Aku mencarimu daritadi. Aku mencoba mencoba menghubungi ponselmu, tapi tidak aktif sejak kemarin. Kau bilang hari minggu, aku bisa mengunjungimu ke dorm, aku mencoba menghubungimu untuk memastikannya, tapi nomermu sedang tidak aktif."

"Aku sempat mengunjungi dorm, untuk memastikan bahwa kau baik-baik saja. Tapi teman-teman di dorm mengatakan, mereka tidak tahu apakah kau sedang ada di dorm atau sedang keluar. Aku mengetuk pintu kamarmu, tapi tidak ada jawaban. Kau pergi kemana kemarin?"

Entah harus menjawab apa, karena Yumna sebenarnya ada di dalam kamarnya. Bahkan, ia tahu saat Aeri mengetuk pintu. Tapi, ia tak menjawabnya. Yumna hanya butuh waktu untuk menyendiri saat itu.

"Kenapa diam? Kau tidak seperti biasanya sampai mematikan ponselmu? Apa yang terjadi? Aku merasa, banyak hal yang telah aku lewatkan. Seperti ada yang sedang kau tutupi."

Yumna tak mengatakan sepatah kata pun, ia tertunduk merasa bersalah terhadap sahabatnya itu.

"Hmmmmm." Aeri menghela nafas, menatap sahabatnya itu dengan iba.

"Aku bisa mengerti jika ada hal-hal yang mungkin tidak bisa kau ceritakan padaku. Aku hanya khawatir, karena kau bersikap tidak seperti biasanya. Aku tidak memaksamu untuk menceritakan padaku. Tapi aku berharap kau tetap berkabar. Aku sungguh khawatir."

"Jeongmal mianhaeyo."

"Sudahlah, lupakan. Oh ya, Junghwa sonsaengnim mencarimu. Sepertinya beliau juga menghubungimu kemarin, tapi ponselmu tidak aktif. Dan.....", Aeri menghentikan perkataannya sambil menatap Yumna lekat

"Dan?"

"Dan...dia terlihat seperti seorang pria yang sangat mengkhwatirkan kekasihnya.". Aeri memicingkan matanya.

"Kenapa menatapku seperti itu?". Yumna salah tingkah

"Apa kalian menyembunyikan sesuatu dariku? Aku sejak lama memang curiga pada Junghwa sonsaengnim. Dia sepertinya menaruh hati padamu."

"Kenapa bicaramu jadi ngelantur sih. Itu hanya perasaanmu saja. Aku yakin Junghwa sonsaengnim telah memiliki kekasih. Dia pasti seorang wanita yangg anggun dan elegan ."

"Kau juga seorang wanita yang anggun dan elegan. Kau tau Yumna, terlepas dari kita adalah sahabat, aku sejak dulu selalu mengagumi dirimu yang sangat teguh mememgang prinsip agamamu. Keteguhanmu itu menunjukkan bahwa tak perlu tahta untuk menjadi yang terhormat."

"Jujur, aku sangat heran bagaimana wanita muslim begitu teguh dan kuat prinsipnya untuk tidak menjalin hubungan dengan pria kecuali dalam ikatan pernikahan, bahkan tanpa melalui pacaran. Aku bahkan sering bertanya-tanya bagaimana hanya melalui perkenalan singkat atau perjodohan yang seperti kau ceritakan bisa membuat seseorang menikah. Akankah pernikahan seperti itu menumbuhkan cinta? Tapi, terlepas dari segala tanya dan keherananku ini, aku sungguh mengagumi Yumna."

"Aku saja yang juga seorang wanita, melihat keteguhanmu itu adalah sesuatu yang elegan dan anggun. Kau nampak terhormat dengan ketaatanmu pada agama dan kesahajaanmu."

Yumna terpaku menatap sahabatnya itu. sebelumnya Aeri tak pernah mengungkapkan secara gamblang tentang dirinya. Yumna merasa tersentuh dan terharu, atas pandangan Aeri terhadap seorang muslim seperti dirinya, yang bagi Yumna sendiri, dirinya bahkan tak lebih dari pendosa dan fakir ilmu.

"Kau berlebihan menilaiku Aeri-ya. Aku tak sebaik itu."  Yumna pun berdoa dalam hatinya yang sedari tadi memujinya. 'Ya Allah, Engkau lebih mengetahui aku daripada diriku sendiri, dan aku lebih mengetahui diriku daripada mereka. Ya Allah jadikanlah aku lebih baik dari yang mereka sangkakan, dan ampunilah aku atas apa yang mereka tidak ketahui, dan janganlah Engkau menyiksaku atas apa yang mereka katakan'. (Do'a Abu Bakr Ash Shiddiq radiallahu anhu saat dipuji - Riwayat Al Bukhari)

BLUE TICKET [BTS Jungkook] - SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang