"Aku akan tetap berusaha, meski
semua hanya berujung luka"
-driiw*****
Setelah beberapa lama Ghea agar dapat mengobrol dengan Farell, bel istirahat pun berbunyi, menandakan bahwa 15 menit kedepan adalah waktu santai mereka.
"Vin, gak ke kantin?" tanya Farell ke Alvin.
"Gak, gue lagi sibuk nii!!" jawab Alvin dengn jujur.
"Sibuk apaan lo?" tanya Farell.
"Sibuk ngeliatin wajah cantiknya Amanda!!" jawab Alvin sambil merubah posisi duduk menjadi berhadapan dengan Amanda.
"Ihh!" Ketus Farell.
"Kenapaa? lu iri? kan ada Ghea liatin aja tu muka Ghea" Ucap Alvin.
Ghea tersipu malu, dengan perkataan Alvin tersebut. Sedangkan Farell hanya menyengir melihat tingkah laku Ghea barusan.
"Yaudah, gue nyari udara seger dulu yah!" ucap Farell sambil bangkit dari duduknya.
"Ikutin ah!" batin Ghea.
Farell berjalan ntah kemana, dari tadi langkahnya lurus saja, melihat kekanan kekiri. Semua pandangan tertuju padanya, tapi ia biasa saja.
Ghea terus mengikuti langkah Farell,
kemana pun ia pergi. Merasa ada yang mengekorinya, Farell pun mendadak berhenti. Dan Ghea menabraknya dari belakang
"Aww!!" ucap Ghea."Ngapain lo ngikutin gue?" tanya Farell.
"Takut pangeran gemoy gue disakiti sama para fakgirls di sekolah ini" jawab Ghea.
"Apaan sih lo!" Farell melanjutkan langkahnya.
Ghea menyeimbangankan langkahnya dengan Farell.
"Lo mau kemana? Ke hati gue ya?" tanya Ghea.
Farell hanya diam tanpa suara."Oh, lo lagi hemat suara ya? Buat persiapan lo nembak gue nanti?" tanya Ghea. Lagi-lagi Farell tak berkutik sedikitpun dan membiarkan Ghea mengoceh sendirian.
"Gemoy, kantin kuy!" ajak Ghea seraya memegang tangan Farell.
Farell menepis kasar tangan Ghea,
Ghea merintih "Aww!""Boleh minta sesuatu gak?" tanya Farell.
Meski tangannya masih sakit akibat tepisan dari Farell, wajah Ghea kembali ceria saat si gemoynya meminta tolong kepadanya.
"Tolong apa? Aku siap kok! apapun buat pangeran gemoy aku" ucap Ghea.
"Minta tolong pergi dari sini ya! Gue ilfeel dekat sama lo" ucap Farell.
Raut wajah Ghea berubah, senyum yang terlukis dibibirnya berubah menjadi datar. Dikala si gemoy menyuruhnya untuk pergi.
Farell pun meneruskan langkahnya, Ghea berhenti mengikutinya. Dia memilih mematung.
"Oke kalo lo minta gue pergi sekarang. Tapi kalo lo minta gue pergi dari kehidupan lo, gue gak akan lakuin. Meskipun dunia yang memintanya!" ucap Ghea lantang beberapa langkah dibelakang Farell.
"Ck!" Farell tetap meneruskan langkahnya sementara Ghea berbalik badan dan melangkah berlawanan dengan Farell. Hatinya terasa terkikis, buliran bening berlomba-lomba jatuh dari matanya.
Farell berhenti dan menoleh kebelakang, melihat Ghea telah melangkah menjauhinya. Matanya menatap punggung Ghea yang semakin jauh dari pandagannya.
°°°°°
Ghea masuk kekelas dan duduk dibangkunya. Ia meletakkan kepalanya di atas meja dan menutupi wajahnya dengan buku.
Alvin dan Amanda yang sedari tadi sedang mengobrol manis, heran melihat Ghea yang datang tiba-tiba dengan raut wajah sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want Him [ HIATUS ]
Teen Fiction"kejarlah jika dia layak untuk di perjuangkan. Lepaskan jika dia layak di lupakan. Jangan sakiti dirimu karna cinta" -kepitingrebussss