8. Assalamualaikum KINAN

3.1K 355 269
                                    

Happy Reading 🥳

"Nak Minggu depan adik kamu disuruh beli buku LKS. Totalnya 215.000-, . Kamu ada uang nak?"

"Ada nek. Nanti uangnya Kinan transfer ke budhe. Bentar lagi Kinan ke bank buat transfer. Kinan transfer 500.000-, sekalian buat nenek dan adik jajan."

"Tapi uang jajan kamu masih adakan nak? Uang sekolah kamu ada? Kasih 300.000-, aja nak. 500.000-, kebanyakan buat nenek sama adik kamu."

"Uang sekolah Kinan ada kok nek. Nenek tidak perlu khawatir. Kinan kerja sampingan buat adik sama nenek. Jadi nenek tidak perlu cemas."

"Baiklah kalau seperti itu. Jaga kesehatan disana. Belajar yang giat. Sesekali main ke kampung. Nanti nenek masakin makanan kesukaan kamu nak."

"Oke nek. Nanti kalau ada libur panjang, Kinan pulang."

"Oke nak. Sudah dulu ya. Handphone-nya mau dipakai sama Budhe kamu. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam Nek."

"Huft.." Kinan menghela nafas. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Lantas ia bangkit mengambil jaket hitam di meja. Tas, handphone dan dompet juga ia bawa. Ia akan pergi ke bank sekaligus menyelesaikan pekerjaan yang sempat tertunda. Bingkisan berwarna hitam di meja ia masukkan ke dalam tas. Sarung tangan, masker, tidak ketinggalan. Itu adalah barang wajib yang harus ia bawa ketika bekerja. Dengan mengenakan sepatu warna senada, Kinan mengenakan helm full face. Tidak lupa ia mengunci pintu, mengingat jika dirinya tinggal sendiri.

Setelah itu, ia menaiki motor miliknya. Menyalakan mesin lalu melenggang pergi meninggalkan halaman rumah. Kebetulan letak bank tidak jauh dari rumahnya. Hanya membutuhkan waktu sepuluh menit untuk tiba disana.

Malam hari ini, jalanan tampak begitu lenggang dan terasa begitu dingin. Tidak ada kemacetan. Semua pengendara mematuhi rambu lalu lintas. Terlihat enak dipandang.

"Kian Narasha Fullandari." Gumamnya memanggil nama gadis yang membayangi pikirannya.

Bagaimana Nara berbicara, bagaimana Nara bersikap, dan bagaimana Nara tersenyum, masih terekam jelas di ingatannya. Momen makan bersama masih tidak bisa ia lupakan. Hatinya berdesir setiap kali mengingat momen indah itu. Ditambah dengan jawaban Nara semakin membuatnya jatuh hati.

Nara adalah gadis spesial tidak seperti perempuan diluar sana. Nara mempunyai karakteristik sendiri. Mempunyai batasan yang membuatnya jatuh hati. Sungguh, jika disuruh memilih antara Nara dan perempuan diluar sana maka Kinan akan memilih Nara. Meskipun Nara berada di dalam perkumpulan jutaan orang, Kinan rela mencarinya. Asal perempuan itu adalah Nara.

"Kenapa aku seperti orang gila?" Lirihnya menatap jalanan.

Entahlah, untuk pertama kalinya ia dibuat seperti ini. Padahal dirinya yang di cap sebagai playboy di Geng RIVERDOS terbiasa membuat perempuan jungkir balik. Dan sekarang lihat? Kini dirinya yang dibuat jungkir balik oleh adik kelasnya sendiri.

Sesampainya di bank, Kinan memarkirkan sepeda motor kesayangannya. Sementara helm full face miliknya ia letakkan di tempat duduk motornya.

"Pak, titip helm."

"Siap Bang." Sahut bapak parkir memberikan tanda sip.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Assalamualaikum KINANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang