Firasat

9 3 0
                                    

Sepanjang malam ku habiskan untuk beristirahat di ruang kesehatan, tidur di ranjang yang empuk membuatku merasa jauh lebih baik dari hari sebelumnya. Hingga suatu pagi aku mendengar kan seseorang sedang membereskan botol-botol berisikan obat-obatan ke dalam lemari kabinet, dan suara itu menggangu ku yang sedang menikmati tidur ku walaupun arah jarum jam sudah menandakan pukul 6.30. aku langsung menoleh kearah sumber suara itu, dan ternyata itu ulah tanaka.

"Oi Tanaka, bisa kah kau meletakkan botol botol itu secara perlahan, itu membuat kepalaku pusing."

Tanaka yang hanya memandang ku dengan wajah datarnya selama 10 detik seketika membuat wajah aneh, dan aku terkejut dia malah mebuat suara botol botol itu semakin terdengar semakin nyaring dengan cara meletakan botol tersebut di hentakan lebih keras.

"Dasar poni lempar, bisa bisa nya kau membuat suara berisik. Tidak bisa kah kau melihat keadaan?" dengan kesal aku langsung melemparkan bantal ke arah wajah Tanaka. tapi sialnya, tanaka memilik reflek yang cukup bagus untuk menghindar serangan bantalku dan lebih sialnya lagi di waktu Tanaka menghindar, itsuki yang baru membuka pintu karena penasaran ada suara keributan dari ruang kesehatan justru terkena serangan bantalku yang ku lempar cukup keras. Aku dan tanaka terdiam sesaat dan melihat wajah Itsuki yang kesal melihat kami berdua bertengkar.

"Ma... maafkan aku Itsuki, aku tidak bermaksud menyerang mu, aku hanya ingin menghentikan Tanaka yang membuat suara berisik"

Itsuki yang langsung melihat ke arah Tanaka dengan wajah kesal dan langsung membuang muka berharap ia tidak melihat Tanaka untuk sesaat.

"Oh ya, aku lupa masih ada seekor onta yang membenciku" ucap Tanaka dengan wajah datarnya

"SIAPA YANG KAU SEBUT ONTA, HAH??!!" Itsuki yang merasa bahwa dirinya yang di sebut Onta langsung bereaksi

"Aku hanya bercanda, dan soal kemarin aku benar-benar minta maaf atas perilaku yang tidak menyenangkan. Sebenarnya aku tidak bermaksud untuk angkuh atau semacam nya, itu karena aku hanya ingin menikmati makan malamku saja"

"Ahh... iya iya aku paham, aku sudah memaafkan mu kok tenang saja. Lagi pula aku tidak akan seterusnya memedam rasa kesal ku kepada mu secara berlebihan."

Tanaka membisu untuk sesaat ketika mendengar ucapan Itsuki yang dapat menyentuh hatinya.

"Terima kasih Itsuki, aku benar benar beruntung memiliki teman seperti mu, aku terharu" walaupun Tanaka mengucapkan hal seperti itu, namun wajah nya masih saja terlihat datar, aku dan Itsuki hampir tidak percaya bahwa dia benar benar terharu.

"Oh ya ngomong ngomong ku lihat ada gadis baru yang menjadi anggota KIREISAKA, dia beda dua kamar dengan Aoi. Dan kau tau, menurutku dia lumayan cantik."

"hmm... benarkah?" ucap ku dengan wajah tidak yakin.

"maaf aku tidak tertarik dengan perempuan saat ini." Tanaka yang berusaha tidak peduli dengan anggota baru perempuan itu membuat Itsuki berfikir hal yang lain.

"Ohhh, kau tidak terarik dengan perempuan, jadi apakah kau ini termasuk orang yang menyukai sesama jenis?" ucapan itsuki dengan wajah nya yang menyerigai seperti itu membuat Tanaka kesal. Tanpa berfikir panjang, Tanaka langsung melempar Itsuki ke luar Jendela Ruangan kesehatan yang letaknya ada di lantai 2.

"Oi Tanaka...Apa yang kau..."

"Tenang saja, di setiap sisi markas sudah ada pengaman, jadi Itsuki akan baik-baik saja. Lagi pula aku memang sengaja melakukannya karena ingin berbicara sebentar hanya dengan mu." Mendadak suasana menjadi serius, apa yang ingin Tanaka katakan?

"Soal gadis yang kau cari, aku ingin tau seberapa pentingnya itu bagimu."

"hah? Bukan kah kemarin aku sudah ceritakan semuanya?"

"bukan... bukan itu yang ku maksud. Maksudku, saat kemarin kau berusaha melawan byakuma dan datang seorang gadis dengan ciri ciri yang mirip seperti yang kau katakana semalam. Aku memiliki firasat yang aneh dengan gadis itu, aku merasakan kekuatan gelap didalam dirinya."

"benarkah? Maksudku, dia kan akan menjadi anggota KIREISAKA bukan?"

"ya, kalau ku dengar dari Rai sih...Tapi soal firasatku, aku harap itu hanya kesalahpahaman, karena biasanya firasatku tidak pernah salah." Tanaka langsung membalikan badan dan berjalan menuju pintu keluar. Akupun beranjak dari ranjang dan mengikuti Tanaka ke luar ruangan. Di sisi lain, Itsuki yang masih ada di bawah hanya bisa menggerutu karena kelakuan Tanaka yang sudah kelewatan. Itsuki berfikir bahwa beraninya Tanaka melemparnya ke luar jendela secara tiba tiba.

KiReiSaKaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang