1

1.8K 230 16
                                    

Kuroo Tetsurou--Dia yang menyukai kucing

Seorang gadis berambut kemerahan memencet bel rumah kediaman Kuroo. Lima menit ia menunggu, namun tak ada tanda-tanda sang pemuda berambut jelaga itu akan membukakan pintu.

Perempatan imajiner muncul dikening gadis tersebut. Rantang kecil di tangan kanan dipindahkan ke tangan kiri. Kemudian dengan lancangnya masuk ke dalam rumah Kuroo. Tenang, ia sudah memiliki akses masuk tanpa izin, jadi tidak masalah.

"Tetsurou-san?" Panggilnya saat memasuki ruang tengah rumah Kuroo. Namun tak ada seorangpun yang menyahutinya.

"Aduh, aduh, jangan digigit!" Pekikan dari lantai atas membuat [Name] menoleh.

Gadis itu memilih untuk meletakkan rantang makanan ke atas meja pantry. Lalu melangkahkan kaki jenjangnya menaiki anak tangga menuju kamar Kuroo di lantai dua. Pintu mahoni diketuk sebanyak tiga kali.

"Tetsurou-san!"

Beberapa detik setelahnya, Kuroo membukakan pintu kamarnya lebar-lebar. Penampilan pemuda itu masih berantakan seperti biasa. Senyuman khas miliknya diperlihatkan.

"Ada apa, [Name]? Berani sekali kau masuk ke dalam rumah laki-laki yang ditinggal sendiri sore-sore begini," godanya.

[Name] mendengus. Gadis itu mengerucutkan bibirnya sambil bersidekap. Netra coklat menatap tajam ke arah netra hazel milik sang pemuda berambut jelaga.

"Kalau begitu, makanannya akan ku bawa pulang kembali," kata sang gadis sambil melangkah cepat menuju tangga.

"Oi, oi, oi, tunggu!" Pergelangan tangan [Name] dicekal. Membuat gadis itu berhenti berjalan.

Kuroo berlari mendahului sang gadis. Bersiap mengamankan rantang putih milik gadis berambut kemerahan. [Name] memutar bola matanya malas. Ia berjalan turun mengikuti pemuda itu. Kemudian duduk di kursi sambil menopang kepala di atas meja pantry. Menunggu Kuroo memindahkan makanannya ke dalam wadah lain.

"Tetsurou-san, kenapa kau tidak membukakan pintu?" Tanya [Name].

"Oh, maaf. Aku tidak dengar. Tadi aku sedang bermain dengan--"

"Meow~"

Perkataan Kuroo terpotong oleh suara kucing. [Name] menolehkan kepalanya ke bawah. Netra coklat mendapati kucing calico betina milik salah satu teman masa kecilnya. Kucing itu memutari kaki sang gadis sambil mendusel-dusel.

[Name] bangkit dari duduknya. Kemudian berjongkok didepan kucing itu. Tangan kanannya bergerak untuk mengelus puncak kepala sang hewan berbulu lembut.

"May-chan kau bermain disini?" Tanyanya pada kucing calico betina tersebut. "Kupikir kau pergi jauh. Ternyata malah mencari kucing garong,"

"Hei!" Pekik Kuroo tak terima.

"Tetsurou-san, sepertinya dia ingin makan,"

[Name] menatap ke arah Mayonnaise yang loncat ke meja pantry. Mengendus-endus rantang putih yang sudah kosong. Kuroo segera mengambil rantang itu dan mencucinya sampai bersih.

"Tolong ambilkan makanan kucing di dekat rak sepatu ya," kata Kuroo. [Name] mengangguk.

"May-chan," panggil gadis itu sambil berjalan ke arah pintu depan. Diikuti oleh kucing betina milik Kenma.

[Name] mengisi wadah makanan kucing sampai penuh, kemudian disodorkan pada Mayonnaise. Sang kucing betina langsung memakannya dengan lahap. Kuroo muncul di ambang pintu sambil membawa rantang putih di tangan kirinya.

"Bilang pada tante Haruna, aku berterima kasih atas kiriman makanannya. Jadi tidak kelaparan hari ini," kata pemuda berambut jelaga sambil tersenyum jahil. [Name] mendengus kesal.

"Mama juga bilang untuk menyampaikan ini padamu. Tetsurou-san kan memang suka numpang makan sejak dulu. Jadi kalau lapar dan tidak ada orang ya datang saja. Tetsurou-san juga sudah jarang berkunjung ke rumah," kata [Name]. Netra coklat menatap malas ke arah Kuroo yang sedang terkekeh.

"Iya, lain kali aku yang akan berkunjung," kata pemuda itu. [Name] mengangguk.

"Paman Kuroo ke Fukuoka berapa lama?" Tanya [Name].

Kuroo bergumam sambil bersidekap. Menghitung kepergian sang ayah dinas ke luar daerah sejak tiga hari yang lalu. Kemudian mengangkat bahu tanda tak tahu. Netra hazel membalas lirikan [Name].

"Tidak tahu. Kau sendiri tahu kalau ayahku bisa pulang lebih cepat, atau bahkan lebih lambat. Tergantung keadaan di sana," jawabnya.

"Begitu,"

Tangan [Name] tergerak mengelus punggung Mayonnaise dengan pelan. Membiarkan kucing tersebut menyantap makanannya. Kuroo ikut berjongkok, mengambil wadah air minum, mengisinya, kemudian kembali diletakkan di sebelah wadah makanan.

[Name] menggendong Mayonnaise menuju pintu keluar setelah kucing itu menyelesaikan makannya. Berniat mengantar kucing calico tersebut ke rumah Kenma yang akan dilewatinya. Gadis itu terhenti di depan gerbang rumah Kuroo. Sekadar pamit dengan pemuda berambut jelaga.

"Kalau begitu, aku pulang dulu, Tetsurou-sa--"

"Meow!"

Mayonnaise melompat dari dekapan sang gadis berambut kemerahan. Kucing tersebut berjalan ke arah Kuroo, kepalanya diduselkan pada kaki sang pemuda.

[Name] berdecak kesal karena tangannya sedikit tercakar akibat gerakan yang mendadak. Kuroo tertawa. Pemuda itu berjongkok. Ia mengelus lembut kepala Mayonnaise.

"May-chan suka sekali denganmu," celetuk [Name] sambil mengusap punggung tangannya yang tergores kuku sang kucing betina. Kuroo menyeringai jahil.

"Apa kau cemburu?"

"Kau bercanda?" Mendengar ketusan sang gadis, pemuda itu terkekeh.

"Mungkin karena Kenma lebih sibuk dengan game-nya," kata Kuroo.

"Benar juga,"

"Kalau begitu, aku masuk dulu. Ayo, Mayonnaise!"

Kuroo berdiri, memasuki pintu rumahnya dengan diikuti oleh sang kucing dibelakangnya. [Name] menggeleng tak percaya. Gadis itu berjalan pulang setelah bergumam geli.

"Dasar pawang kucing,"


K--Aii : uhm, hai?

Aku comeback membawa ff husbu sejuta umat niiihhh...

Walaupun dia ultimate husbu ku, sampe sekarang aku masih berusaha mendalami karakter dia. Karena perilaku dia yang terlalu unexpected aku jadi bingung sendiri 😳

TIPE-TIPE YANG NGGAK BISA DITEBAK KEK GINI BIKIN PUSYEEEEENNNGGG 😭😭😭😭

I Know You - Kuroo x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang