2

1.1K 182 9
                                    

Kuroo Tetsurou--Dia yang selalu tahu masalahmu di sekolah


"Kenma,"

Panggilan dari Kuroo dijawab dengan gumaman. Kedua pemuda itu kini sedang menunggu [Name] di depan gymnasium. Kebetulan klub voli dan klub basket hari ini memiliki jadwal yang sama. Sehingga mereka bisa pulang bersama.

"[Name] lama sekali. Mau menjemputnya tidak?" Tanya Kuroo.

Kenma meliriknya sekilas. Namun kembali mengalihkan atensi pada nintendo biru kesayangannya. Jari pemuda itu masih bergerak lincah.

"Kau tahu kalau [Name] mengatakan untuk menunggunya di sini. Dan lagi, dijemput oleh dua laki-laki--kurasa dia tak akan memaafkanmu jika muncul gosip baru tentangnya," kata Kenma.

Kuroo terdiam. Pemuda itu menengadah, menatap langit senja yang akan segera berganti. Ia kembali teringat dengan beberapa gosip yang tak sengaja pemuda itu dengar saat melewati ruang klub basket perempuan.

Gadis berambut coklat kemerahan yang menjadi teman masa kecilnya dibicarakan tengah dekat dengan dua orang anggota klub basket laki-laki. Walaupun Kuroo tahu sepenuhnya kalau berita itu tidak mungkin benar.

"Hanya perasaanku atau beberapa hari belakangan ini dia memang tampak lebih murung?" Tanya Kuroo.

Kenma tak langsung menjawab. Pemuda berambut pudding itu menggali ingatannya. Kemudian menganggukkan kepala setelah beberapa waktu mendapati [Name] yang suka melamun saat diajak bicara.

"...kurasa kau sendiri tahu. Aah, siapa namanya? Izuna-san dan Shinozawa?"

"Shinozaki," ralat Kuroo. Kenma mengangguk mengerti.

"Yah, mereka memang gencar sekali mendekati [Name] akhir-akhir ini. Dan [Name] menjadi satu-satunya yang disalahkan karena dia tak menggubris mereka," lanjut pemuda maniak game.

"Klub basket memang seperti itu kan? Harus menghormati senior jika ingin berada di tim reguler. [Name] itu terlalu bersikap sopan pada senior basketnya. Dia selalu tersenyum dan menolak secara halus--walau penolakannya tidak akan pernah di dengarkan," balas Kuroo.

"...aku selalu membenci senioritas dalam kegiatan klub,"

Kuroo menghela nafas. Pemuda itu mengecek jam di layar ponselnya. Hampir pukul tujuh malam, dan [Name] sama sekali belum menampakkan batang hidungnya. Rambut jelaga diusak kasar, ia berdecak kesal.

"Kenma, aku akan menjemputnya," putus Kuroo.

Sang teman masa kecil berambut pirang melirik sebentar dan mengangguk. Kuroo berlari ke arah ruang klub basket perempuan. Namun menghentikan langkahnya tepat setelah ia melihat segerombol gadis tim basket angkatannya keluar dari ruangan dengan raut wajah kesal.

Beberapa detik kemudian [Name] keluar dari ruangan dengan ekspresi datar. Gadis itu mengunci ruang klub, kemudian berjalan ke arah Kuroo tanpa menyapa sang pemuda tak seperti biasa.

"Maaf membuat kalian menunggu lama. Aku akan mengembalikan kunci ini. Tetsurou-san tunggu di depan saja," kata [Name].

Mendengar nada datar milik gadis berambut coklat kemerahan, Kuroo tertegun. Pemuda itu tahu, pasti ada hal yang terjadi pada [Name]. Namun ia tak mau mengungkitnya jika sang gadis tak ingin.

I Know You - Kuroo x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang