2. Someone New (Minillen)

183 21 0
                                    

Allen dan Minhee merupakan rekan kerja yang sedari dulu sudah saling kenal, jauh pada saat mereka duduk dibangku SMA.

Siapa sangka, Minhee yang dulunya bersumpah untuk tidak mau bergelut dalam dunia perkantoran akhirnya jatuh pada sumpahnya tersebut.

Kini Minhee bekerja sebagai salah satu general manager disebuah perusahaan besar. Dirinya menjadi atasan Allen, teman sewaktu SMA dulu.

"Allen, kok kamu mau sih pindah ke perusahaan ini? Kan jabatanmu diperusahaan yang dulu lebih bagus."

"Ada satu dan lain hal, jadi aku harus keluar."

"Ah, begitu."

Kemudian Allen hanya membalas tanggapan Minhee dengan anggukan.

Minhee, yang dirinya sekarang sedang merasa bosan, ingin sekali mengajak Allen berbicara lebih banyak.

Namun, rasa canggung yang ia rasakan lebih besar.

Ya, bagaimana tidak canggung. Ini sudah tahun ketiga setelah mereka akhirnya bertemu kembali.

Minhee beranjak dari sofa itu lalu kembali ke ruangannya.

"Len, aku balik ke ruangan ya."

°♥°

"Allen, kamu mau makan malam sama aku nggak?"

Allen yang netranya masih fokus pada ponsel genggamnya kaget mendengar suara seseorang memanggilnya dari belakang.

Allen membalikkan badannya. Melihat Minhee berdiri tegap menatapnya, masih dengan setelan kantornya, kemeja putih, jas hitam, dan dasi hitam.

"Minhee, kaget aku! Kirain siapa."

"Habis kamu fokus banget liatin ponselmu. Penting?"

Allen terdiam.

Ia ingin menjawab tapi.... Lidahnya tertahan. Bak dirinya membisu sesaat.

"Ah, ini. Bukan apa-apa. Yuk kalo mau makan bareng. Tapi aku nggak bawa mobil hari ini..." Balas Allen.

"Naik mobilku aja. Nanti aku antar pulang."

"Deal!"

Kemudian keduanya keluar dari kantor menuju tempat makan yamg dipilih Minhee. Keduanya menikmati santapan makan malamnya dengan hikmat.

°♥°

"Len, makasih ya, udah nemenin aku makan malam hari ini." Ucap Minhee sambil memberikan senyum kepada Allen.

Allen yang melihat itu walau dalam keadaan cahaya redup, rasanya wajah Minhee masih terlihat begitu tampan.

Hatinya berdegub.

It's not the first time for him feeling something like this.

"Sama-sama, Len. Aku pamit ya. Makasih juga." Senyum Allen.

Setelah Allen keluar dari mobil Minhee, Minhee sengaja masih memarkirkan mobilnya diseberang jalan rumah Allen.

Memastikan Allen masuk ke rumah, safe and sound.

Namun, apadaya. Hal yang ia lihat adalah lelaki berambut biru tua menghampiri Allen.

Lelaki itu menghujam Allen dengan ciuman pada wajah si empu yang lebih kecil.

Allen Being The Y/NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang