10. LANJUTAN CHAPTER SELLEN SPECIAL UPDATE

112 12 3
                                    

Allen menatap kosong meja dihadapannya. Entah, ia merasa ada yang hilang. Terbesit perasaan hampa yang bisa ia rasakan disekujur tubuhnya.

"Kak Allen?"

"....."

"Kak Allen?"

"....."

Nihil, Allen sama sekali tidak menjawab panggilan dari pria bersurai pirang didepannya. Allen masih tenggelam dalam isi pikirannya yang rumit namun terasa kosong.

Kang Minhee, si pria bersuai pirang itu memiliki niat jahil karena kakaknya ini terlalu larut dalam pikirannya.

"Allen—Ma?"

Sontak Allen langsung mendongakan wajahnya dan berhadapan secara langsung dengan wajah Minhee yang begitu dekat dengan dirinya.

Mata Allen membulat, kaget melihat wajah Minhee begitu dekat.

"Kakaknya mana?" Ucap Allen pelan sambil memalingkan wajahnya.

Minhee terkekeh melihat respon Allen kemudian mencubit pipi kanan Allen.

"Emang gak boleh kalo aku panggil Allen aja? I just want to feel the closeness—" Minhee menarik napas ditengah ucapannya.

"—Aku juga mau kayak Kak Serim yang bisa manggil kakak hanya 'Allen', is it wrong?"

Mata Minhee menatap tajam kearah Allen. Rasanya tatapan itu bisa saja mencabik isi kepala Allen.

Allen memejamkan matanya. Tidak habis pikir, Minhee bisa-bisanya bertanya hal seperti itu. Pastinya hanya Serim yang memanggil dirinya dengan sebutan nama, toh keduanya memang lahir ditahun yang sama.

Untuk apa pertanyaan konyol seperti itu Minhee tanyakan?

Jealous much?

"Minhee.... Kalau emang kamu mau panggil aku Allen aja gapapa kok, aku suka panggilan apa aja yang mau kamu kasih ke aku. " Senyum Allen hingga matanya pun melengkung bak bulan sabit.

Minhee tersenyum lebar mendengaf jawaban Allen. Ia dekatkan dirinya agak condong mendekati wajah Allen hingga pucuk hidungnya menyentuh pucuk hidung Allen.

"Babe?"

Minhee tersenyum lebar ditengah ucapannya.

Ya, ia ingin sekali memanggil Allen dengan sebutan itu.










*TUUK*









Kepala Minhee kesakitan karena dipukul oleh seseorang.

Serim menampilka wajah masam sambil memegang buku pelajatan yang ia gulung ditangan kanannya.

"Babe? Bab beb bab beb, babi kau!"

Minhee mendengar itu menatap Serim denyan tatapan jijik.

Ganggu aja lo, kak!

Allen cuma bisa memutar bula matanya malas melihat Serim memancing amarah Minhee.

"Awas, ini tempat duduk gue, adek kelas sana balik. Gak usah sok babibubebo ke Allen, yang sopan dong!" Ucap Serim dengan nada tinggi.

"Halah iri aja bilang." Ucap Minhee berbisik.

Allen yang mendengar ucapan Minhee tersebut hanya bisa tertawa lepas.

Lucu sekali kedua orang ini, pikirnya.

"Udah, Minhee ambil bangku itu aja, biar Serim bisa duduk dibangkunya." Tunjuk Allen kearah kursi disebelahnya.

Minhee beranjak dari bangku Serim sambil tetap menatap Serim kemudian menjulurkan lidahnya ke arah Serim.

I win, tatap Minhee.

Serim mengepalkan tangannya lalu buru-buru duduk dan memukul mejanya.

Di belakang Serim, kini Allen dan Minhee sudah duduk berdampingan.

Minhee memiringkan badannya menghadap Allen dengan tangannya yang menumpu kepalanya.

Allen terlihat sedikit gugup namun berusaha menutupi kegugupannya itu. Minhee hanya terkekeh melihat Allen seperti salah tingkah.

Sedangkan Serim merasa panas telinganya karena duduk di depan mereka berdua.

"Allen?— Eh, babe?"

"Uh— Jadi langsung sekarang juga mau panggil aku babe?" Tawa Allen kecil.

"Ya, habisnya gemes banget kakak kayak bayi."

Minhee langsung menerjang Allen dengan pelukannya. Karena Minhee begitu semangat memeluk Allen, hingga meja Allen terdorong kedepan dan mengenai kursi belakang Serim.

Sontak, Serim berdiri dari bangkunya lalu beranjak pergi keluar dari kelas.

Allen menghela napasnya kasar. Pikirannya kacau, kenapa Serimnya seperti itu?

"Why would you be mad over this thing? It's my own life, my choice." Ucap Allen pelan.

Minhee yang mendengar cicitan Allen hanya bisa tersenyum masam dan mengusak pucuk rambut Allen.

"It's gonna be okay, kita nanti coba bicara ke Kak Serim ya?"



Tbc


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Allen Being The Y/NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang