Part 7

2.4K 46 3
                                    

7

Alfa mendekam di penjara, ia kebingungan. Ketika ia sedang duduk di kasur di penjara, seorang polisi berkata padanya, bahwa ada yang mau menemuinya.

"Ada orang yang mau menemui Bapak." Ucap si polisi.

"Siapa?"

"Katanya dia adalah murid Bapak."

Lalu tiba-tiba muncul Fera yang berjalan dan berhenti ketika sudah di depan jeruji penjara. Tangannya bergoyang-goyang. Ia mulai menari tarian ular. Beberapa polisi bingung dengan Fer yang menari ular. Kemudian gadis berbaju biru itu berhenti menari.

"Ngapain kamu joget-joget seperti itu?"

"Nggak apa-apa Pak. Bapak kenapa bunuh Susanti?"

"Saya ditolak oleh dia. Padahal pada saat itu sepi, saya mau dia melayani saya. Apakah kamu mau menjadi Susanti, menemani saya sebentar di kamar mandi penjara?" Alfa tertarik dengan wajah gadis yang dulu menjadi muridnya itu.

Lalu tiba-tiba seseorang lelaki datang. Ia tampak kesal dan menahan emosi. Ia berbicara dengan Alfa dengan perasaan yang sangat marah. Dia adalah Deni, pria itu semakin emosional dan psikopat. Kini ia memiliki kepribadian yang juga ambisius.

"Kamu diapain sama guru tukang perkosa ini?."

"Dia mau aku melayani dia, Deni."

"Melayani apa?!. Eh, lo guru bejat! Mau apa lo hah! Mau nodai wanita secantik dia? Secantik sahabat teman saya Susanti, lo mau jadikan apa?! Mau lo jadikan dia istri simpanan lo?! Jawab pertanyaan saya!"

"Kamu jangan kurang ajar! Saya ini masih guru kamu!"

"Guru apa?! Pelajaran pemerkosaan lawan jenis! Begitu?!"

"Murid kurang ajar kamu! Pergi kamu!"

"Baik, saya akan pergi. Tapi saya tidak akan pernah lupa perbuatan lo dengan Susanti!"

Deni pergi dari kantor polisi. Ia memang tadi sudah pulang ke rumah. Beberapa jam kemudian ia memutuskan untuk ke kenator polisi untuk melihat keadaan Alfa.

Deni membuka pintu mobilnya dan segera pergi ke rumah sakit untuk menemui Leon yang tadi membawa Lisa ke rumah sakit.

***

Ketika sampai di rumah sakit, Deni melihat Leon mengeluarkan air mata dalam keadaan panik dan sangat bingung. Deni pun menghampirinya. Leon segera berbicara kepada Deni.

"Lisa meninggal...Bu Lisa meninggal Deni. Kamu sudah membunuh dia!"

"Dia itu pantas mati, sudah bikin orang celaka di pantai...di laut maksud saya, lebih tepatnya."

"Maksud kamu apa?!"

"Dia Nyi Roro Kidul bukan?"

"Saya meragukan perkataannya."

"Saya takut dia menjadi wanita penggoda."

"Kamu jangan asal bicara Deni."

"Untuk apa dia masuk ke kamar Bapak? Kalau dia tamu yang baik, dia pasti menunggu di luar atau di ruang tamu. Bukan masuk ke kamar Bapak dan menggoda Bapak."

"Saya juga bingung, saya lagi tidur waktu itu."

Tiba-tiba Deni melihat seorang dokter pria yang sedang berjalan, lalu tiba-tiba ditendang oleh Deni. Leon sangat kaget.

"Kenapa Anda menendang saya?!"

"Saya Tuhan! Semuanya diam! Saya Tuhan!...saya Mysterious God!" Teriak Deni.

Ternyata Deni sedang dalam keadaan kesurupan. Deni yang kesurupan Mysterious God langsung berkata kepada Leon.

"Lisa sebenarnya bukan Nyi Roro Kidul, aku yang sudah mempengaruhinya." Ucap Mysterious God.

"Licik kamu!" Ucap Leon.

Lalu Mysterious God pergi meninggalkan tubuh Deni. Ia melihat Dracula sudah ada di depan rumah sakit. Dracula itu langsung menyerangnya. Mereka berdua pun berkelahi.

Mysterious God memukul muka Dracula, lalu ia menendang kaki Dracula. Ternyata Dracula tidak sendiri, ia bersama Herder,Labrador dan juga Bulldog.

Mereka semua menyerang Mysterious God. Dracula dan Mysterious God akhirnya adu kekuatan. Mysterious God kehabisan tenaga dan akhirnya jatuh. Itu adalah kesempatan Dracula dan juga para Bangsa Anjing untuk membunuh Mysterious God. Mysterious God lalu terjatuh dan mati digigit lehernya oleh Dracula dan juga para anjing. Sebelum Mysterious God tewas, ia memanggil Nenek Kuntilanak dan memberikan kekuatannya kepada Nenek Kuntilanak agar korban-korbannya yang sudah ia pengaruhi tetap terpengaruh.

Tiba-tiba Nenek Kuntilanak datang dan menyerang mereka semua. Nenek Kuntilanak dibantu oleh Bangsa Harimau dan juga Kuntilanak Rambut Pendek.

Lalu terjadilah pertempuran antara Bangsa Anjing dan juga Bangsa Harimau. Bangsa Anjing dipimpin oleh Herder sementara Bangsa Harimau dipimpin oleh Harimau Putih.

Pertempuran itu tidak bisa dihindarkan, satu sama lain saling menyerang. Tiba-tiba Herder menerkam salah satu Kuntilanak Rambut Pendek lalu memerkosanya.

"Itu balasannya kalau kalian mendukung guru tukang perkosa!" Teriak Herder yang sudah berubah jadi manusia.

Mendengar ucapan seperti itu, Nenek Kuntilanak marah karena salah satu anaknya diperkosa oleh Bangsa Anjing.

Sementara itu Kuntilanak Rambut Pendek berkelahi dan bertarung dengan Kuntilanak Rambut Panjang. Karena keadaan yang makin parah, Nenek Kuntilanak membawa Mysterious God dan juga anaknya yang diperkosa langsung pulang bersama para pasukan yang ia bawa. Sementara itu, Deni pingsan. Ia baru sadar beberapa menit kemudian. Setelah itu, ia langsung kabur dan pulang.

***

"Kenapa Bapak menggoda saya?" Tanya Fera dengan tatapan sedikit menggoda.

"Karena Susanti sudah pergi. Saya mau kamu menjadi pengganti Susanti."

"Nggak, saya nggak mau. Bapak harus tau, Susanti itu sahabat saya. Saya benci Bapak karena telah membunuh Susanti!"

"Lagian salah dia, kenapa dia menolak saya."

"Saya benci sama Bapak!"

Fera keluar dari kantor polisi, ia langsung pulang sambil dalam keadaan menangis. Ia memikirkan sahabatnya yang sudah diperkosa oleh Alfa. Setelah ia pulang, ia teringat oleh Deni. Ia membuka internet dan melihat pengumuman bahwa beberapa hari lagi akan diadakan lomba menari. Ia memilih untuk menari tarian ular. Beberapa hari yang lalu, ia latihan menari hanya untuk memikat Deni, tapi sekarang tidak hanya untuk Deni saja ia menari, tapi untuk memenangkan lomba juga.

Setelah ia mendaftarkan diri, ia menelepon Deni agar pada saat acara lomba menari, Deni menontonnya.

"Halo Deni, beberapa hari lagi aku bakal lomba menari, kamu datang ya."

"Iya..aku akan datang. Kapan acaranya?"

"Dua hari lagi."

"Oke."

Pada saat hari perlombaan Fera pun tampil, dengan daya tariknya ia menari, ia mencoba menarik hati penonton terutama Deni. Ada pesona yang ia sebarkan. Deni pun suka dan naksir sama Fera. Tatapan Fera sungguh menggoda. Walaupun Fera tidak membawa ular lalu saat menari ia berpakaian modern, ia mampu memikat semua penonton termasuk Deni. Pada saat pengumuman juara, ia pun juara pertama. Ia sangat senang sekali. Ketika sedang membawa piala, Deni menghampirinya lalu menyatakan cintanya kepada Fera.

"Fera..aku tadi suka sama tarian kamu. Aku sayang sama kamu."

"Maksud kamu?"

"Aku jatuh cinta sama kamu."

"Aku juga."

"Kamu mau jadi pacar aku Fera?"

"Kita jadian ya.."

Mereka berdua pun tersenyum. Fera senang dalam hati karena sudah berhasil memikat cowok idamannya.

BERSAMBUNG

SusantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang