1. SISWI BARU SMASA

483 29 0
                                    

Seorang remaja laki-laki melangkah dengan gagah di koridor SMASA, hari yang masih cukup pagi menyebabkan koridor SMASA kala itu cukup sepi. Bibirnya membentuk gesture seseorang yang tengah mengunyah permen karet. Tatapan tajam selalu terpancar di netranya, membuat siapapun yang bertemu pandang berakhir terintimidasi.

Satu-satunya murid yang pakaiannya selalu baru dan bersih dari bet, name tag, apalagi atribut seperti dasi. Jangan lupakan lengan yang selalu dilipat, dan dua kancing atas yang dibiarkan terbuka. Bahu lebar, tubuh tinggi besar, dan pahatan wajah yang sempurna, sontak mendukung julukannya. Si berandal tampan.

Laki-laki itu lalu membelokkan langkahnya ke dalam kelas XI Ipa 2 dan langsung duduk di bangku keramatnya. Baris kedua dari belakang dan kedua dari samping kiri. Tangannya bergerak menyumpal kedua telinga dengan earphone, sebelum akhirnya menelungkupkan wajah diatas meja dan mulai memejamkan mata.

Matahari bergulir naik, satu persatu murid SMASA berdatangan seiring berputarnya jarum jam. Kelas laki-laki itu mulai ramai terisi. Namun, suara-suara murid yang berdatangan tidak cukup mengusiknya. Tepat sebelum tubuhnya diguncang dengan hebat.

"Regle! Lo emang penyelamat gue! Tau aja gue belum ngerjain PR, jam segini udah duduk manis disini! Mana, gue mau nyalin tugas Bu Dwi!"

"Berisik!" sentak laki-laki tersebut dengan tatapan sayu khas orang bangun tidur.

Namanya, Mars Regle Attarion Sangga, meski berlabel seorang berandalan, tidak bisa dipungkiri, bahwa kecerdasannya diatas rata-rata. Sejauh ini belum ada yang bisa menggeser posisinya sebagai pemegang nilai tertinggi di XI Ipa 2.

"Cari sendiri!" sentak Regle sebelum akhirnya kembali meneruskan tidurnya.

"Okei! Santai dong, gitu aja marah-marah, woles sayang!" seru laki-laki tersebut sebelum tangannya mulai bergerak mencari buku tugas milik Regle.

Setelah mendapatkan apa yang ia cari, laki-laki itu segera duduk dan langsung menyalin tugas mereka hari ini dengan kecepatan kilat.

"Emang ya, ini manusia satu, kalau udah menyangkut tugasnya Bu Dwi, pasti di bela-belain berangkat pagi-pagi buta," cetus seorang gadis yang baru saja tiba dan langsung duduk di depan Regle.

"Bacot! Diem deh Na, lo mana ngerti! Ini urusan pria jantan!" seru laki-laki tersebut tanpa mengalihkan pandangannya dari aktivitasnya menyalin tugas.

"Kurang-kurangin penyakit buaya lo Sam! Udah tau guru janda, masih aja dipepet! Lagak lo pria jantan, emang lo ayam? Jantan segala?" tukas gadis itu jengah.

"Justru karena janda! Gue tuh selalu terima perempuan apa adanya. Asal nggak istri orang aja." Namanya, Rangga Abrisham, atau yang kerap disapa Sam. Playboy cap badak, yang selalu mendekati semua perempuan tanpa pandang status. Katanya, asal bukan istri orang, masih bisa di atur.

"Alah lagak lo terima apa adanya! Lo emang nggak mandang status, tapi mandang body, kalau nggak bening mulus, mana mau. Sekali-kali ngaca dong! Muka udah kaya trenggiling masih aja sok-sok an cari yang bening." Avena Sativa atau yang kerap disapa Vena, adalah gadis paling ceplas-ceplos yang pernah ditemui Sam. Bagaimana tidak, gadis itu mulutnya seolah penuh dengan cabai, sekali berbicara pasti selalu pedas.

"Masih pagi udah ribut aja lo berdua! Lah, tumbenan ngerjain tugas? Biasa juga sengaja dibiarin biar dikeluarin dari kelas," cetus seorang murid laki-laki yang baru saja tiba.

REGLE [ NEW VERSION ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang