01

262 43 2
                                    

“Pagi kak Yos!” sapaan yang rutin diucapkan untuk tetangganya, sedangkan orang yang disapa hanya tersenyum tanpa ada niatan untuk membalas sapaan yang lebih muda.

“Kakak hari ini manis banget deh, ganteng juga. Mau kemana, kak?” lagi, sosok yang ditanyai itu hanya tersenyum.

“Kakak mah, senyum mulu kalo Jo tanyain,” sepertinya yang lebih muda mulai kesal karena tetangganya ini tidak mau menjawab pertanyaannya.

Bibir yang lebih tua bergerak seperti akan mengucapkan sesuatu. “Ke kampus,” jawaban yang singkat, diiringi dengan senyum yang terus terpatri diwajahnya.

“Wah... Jarang-jarang Jo bisa denger suara kakak, Jo bisa dibilang beruntung, nggak? Hehe,” wajahnya yang tadi ditekuk pun menjadi cerah ketika suara lembut dan sedikit berat itu masuk ke gendang telinganya.

Yosean Artha Kusuma, orang-orang memang sangat jarang mendengar suaranya. Dia sangat pendiam, bahkan dirumah sekalipun.

Banyak yang bilang, mereka juga jarang melihat senyumnya, tapi nyatanya seorang Jovanda Arthur Charis sangat sering melihat senyum indah tetangganya itu. Sepertinya Jovan memang orang yang beruntung.

Lagi, sosok itu tersenyum mendengar penuturan tetangganya yang setahun lebih muda darinya. “Kakak duluan, ya?”

Jovan dengan cengiran lebarnya menjawab, “iya, kak. Hati-hati, ya,” jarang sekali dia mendengar Yosean pamit seperti itu.

Sosok itu pun pergi dengan wajah datarnya yang khas -kata kebanyakan orang-, sedangkan Jovan tersenyum melihat tetangga kesayangannya.

“Kak Yos ganteng banget, hehe,” ucapnya entah pada siapa disertai cengiran yang imut.

“Jo! Masuk, ayo makan.”

Mendengar suara sang kakak, Jovan pun masuk ke rumahnya. “Iya, kak.”


Tibici

---------------------------------------------------------

Maafkan ketidakjelasan ini 😞

Kritik/saran dong ^^
👉

Thankyou for Reading! Have a nice day :3

Kak! || YeoJong-ATEEZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang