12

383 59 4
                                    

Kalau aja namanya sampai dicoret dari daftar warisan, bisa-bisa Jungeun jadi gelandangan, bukan gitu, masalahnya udah tanggung juga, tinggal 2 semester lagi dia nyelesain kuliahnya

Kan gak lucu, dia ambil jurusan ini juga pilihan dari ayahnya, masa abis wisuda Jungeun ditendang dari rumah,

Terus dengan enaknya si kakak kandungnya yang super nyebelin itu yang pegang kantor ayahnya, enak aja

Emang pada dasarnya Jungeun gak punya pilihan lain, mau gak mau, suka gak suka, dia harus nerima perjodohan ini

Berterimakasih dia sama Moonbyul, yang udah ngasih tau dia soal Jisoo,

Karena mau gimanapun Jungeun udah tau, kalau orang tuanya Jinsoul itu netral, alias mendukung apa aja yang anaknya pilih

Berbeda banget dengan orang tuanya, yang netral cuma ibunya, ayahnya diktator, walau gitu ayahnya selalu kasih dia reward kalau Jungeun nurutin semua perkataannya

"terus gimana kemarin? Jisoo jadi dateng?" tanya Moonbyul penasaran

"gak jadilah, kalo jadi yang ada gue udah dicoret"

"buset, lo apain si Jisoo"

Jungeun tau yang dia lakuin udah salah, tapi gak ada salahnya kan memperjuangkan haknya,

"paling patah kaki"

Moonbyul cuma geleng-geleng heran, segitunya, padahalkan kalau dipikir-pikir gak mungkin juga keluarga Jungeun tega nyoret dia dari daftar warisan

Secara Jungeun anak yang paling disayang, beda sama kakaknya, Jungeun terlalu nurut sama orang tuanya,

"oiya, btw kabar kakak kamu gimana?"

"dih, lo kan yang deket sama dia, kenapa tanya ke gue" Jungeun kesal, udah jelas-jelas dia kurang deket sama kakak kandungnya itu

"yeu, lo pikir gampang apa hubungin nomer yongsun" sahut Moonbyul tak kalah kesal

"dahlah, sana urusin pelanggan lo" Jungeun mendorong Moonbyul menjauh

Moonbyul itu pemilik restoran yang kemarin malem dijadiin tempat dinner sama Jinsoul

Jungeun menghela nafas, kayanya dia harus cepet minta maaf sama Jisoo

Tapi gimana caranya, nanti aja kalau Jungeun udah dapet ide buat minta maaf tanpa nyebutin kesalahannya

Jinsoul
|sibuk ngga?
|anterin gue ke rs

~~~~~~~~~~<serendipity>~~~~~~~~~~~

Dengan kesal Jungeun nurunin kaca mobilnya,

"kenapa minta anter?"

"ya abisnya gue gak ada temen, dan orangtua gak bakal curiga kalo perginya sama lo"

Jungeun berdecak kagum, bisa-bisanya Jinsoul mengganggu waktu luangnya tadi, padahal dia pengin main ke timezone sama Jiwoo

"ke rs ngapain? Owh atau jangan-jangan kakak-? "

"sembarangan, gak ada ya, nengok temen gue anjir, kasian abis kecelakaan"

"siapa?"

"kepo banget, udah buruan jalan"

Jungeun menebak kalau temen yang dimaksud Jinsoul itu Jisoo, inisiatif dia sengaja berhentiin mobilnya di deket kios buah

"ngapain berhenti?"

"kakak Jinsoul yang cantik, masa kita nengok orang pake tangan kosong?"

Jinsoul ketawa, bisa-bisanya dia lupa bawa sesuatu buat nengok Jisoo, tapi bukannya lebih penting orangnya daripada buah tangannya(?)

"mbak, buahnya diparsel yang rapi ya" ujar Jungeun lalu duduk di kursi deket kios buah itu

"kok lo yang repot?" tanya Jinsoul sambil menatap Jungeun heran, pasalnya cewe itu dengan senang hati membayar parsel buah tersebut, bahkan dia membeli kue juga

"kenapa liat-liat? naksir ya"

Jinsoul langsung geplak kepala Jungeun,
"ngimpi lo"

~~~~~~~~~~<serendipity>~~~~~~~~~~~

Kebetulan macam apa ini, padahal niat Jinsoul nengokin Jisoo tanpa ngabarin temen-temennya yang lain, biar mereka gak kepoin soal Jungeun

Ternyata sama aja bohong, temen-temennya juga lagi nengokin Jisoo

"soul, dia siapa?" tanya Joy

"halo kak, kenalin aku Jungeun" tak lupa senyum manis terukir di wajah Jungeun

Jinsoul dalam hati misuh-misuh, bisa-bisanya Jungeun sok manis + ramah ke temen-temennya

"wah, berondongnya Jinsoul ya?" Jiho langsung dihadiahi tatapan membunuh dari oknum bernama Jung Jinsoul

"udahlah, ayo masuk" Jinsoul menarik Jungeun untuk masuk ke ruang rawat Jisoo

"astaga Jisoo, kamu ini makanya kalau nyebrang hati-hati dong"

Begitulah Jinsoul kalau sedang khawatir, bukannya ditenangin malah diomelin

"iya-iya lain kali aku lebih hati-hati, lagian itu yang naik motor ngajak ribut banget" ujar Jisoo

Jungeun meringis melihat keadaan kaki Jisoo, yang terlihat tidak baik-baik saja, padahal niatnya kan biar cedera dikit aja

"udah makan belum?" Jisoo menggeleng, dia sengaja nungguin Jinsoul, padahal dari tadi Sooyoung selaku dokter udah ngomel-ngomel nyuruh dia makan

"yaudah sini aku suapin"

Jungeun memasang wajah malasnya, dari tadi dia cuma jadi nyamuk, sabarkanlah hatinya yang mulai panas

"hai kak Jisoo, cepet sembuh ya, kenalin aku Jungeun calonnya kak Jinsoul"


"hai kak Jisoo, cepet sembuh ya, kenalin aku Jungeun calonnya kak Jinsoul"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Serendipity ~LipSoul~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang