part 5

3.8K 195 2
                                    

Mansion utama keluarga jeon

"Tuan besar semua sudah berkumpul di meja makan tuan" laporan kepala pelayan

"Baiklah saya dan nyonya akan segera turun" sahut tuan jeon

"Karena kalian sudah disini mari kita mulai makan malam ini" tuan jeon pun duduk di tempatnya begitu juga dengan nyonya jeon

Hanya suara dentingan pisau dan garpu yang terdengar mereka makan dengan tenang tetapi sebenarnya isi kepala mereka sudah banyak dipenuhi pertanyaan apa lagi yang akan dibahas oleh tuan jeon saat ini

"ehhem...ehem.."
"Kim's group akan bekerja sama dengan kita" ucap tuan jeon 

"Ahukk...hukk.hukk maaf" irane berusaha untuk tenang kembali

"Perusahaan kim ha ? Hahaha tentu saja tuan dan nyonya akan memilihku dari pada namja lentik itu aku lebih baik" irane mengambil segelas air dan meminumnya dengan angkuh

"Hhhaaaa aku tahu irane akan berulah jalang itu serakah dan tidak tahu tempatnya" jungkook dengan tenang memakan makanannya

Pada siapa appa akan memberikan pekerjaan ini ? 
Jungkook memulai pembicaraan dengan tetap memakan makanannya dengan elegan seolah-olah obrolan ini hanyalah ajakan untuk bermain karena dia sudah terbiasa dengan perilaku keluarganya sendiri berbeda dengan irane yang sudah memikirkan banyak hal banyak rencana agar pekerjaan itu jatuh kepadanya

"Butik eomma tetap kamu yang akan mengurusnya jungkook dan irane yang akan menjalankan perusahaan" sahut nyonya jeon dan mengambil serbet menandakan dia telah selesai

"Baiklah"
Hanya satu kata itu yang di sampaikan jungkook

"Ha..ha..ha... Aku ya hanya aku yang pantas" irane tersenyum dengan licik

"Aku selesai" jungkook beranjak dan melangkahkan kali keluar dari mansion utama keluarga jeon

"Jungkook" suara nyonya jeon kini lembut

Langkah jungkook terhenti

"Bantu noona mu untuk mengurus itu semua eomma tau kau bisa diandalkan untuk membantu noona mu bukan "

Jungkook hanya tersenyum

"Eomma aku tidak memiliki noona jika kau lupa"

Jungkook meninggalkan mansion

"Jangan dengarkan irane kamu adalah putri kami" nyonya jeon mengelus dan menenangkan irane yang padahal di dalam hati irane mengutuk kedua orang tua yang merawatnya ini

Keesokan hari di kim's group

Di sebuah ruangan yang sangat tenang dengan seorang pria yang gagah terlihat duduk di kursi kebesaran itu mata tajam dengan surai hitam legam

"Namjoon hyung bagaimana dengan dokumen kerja sama dengan jeon's group?

"Tentu sudah siap tuan kim"

"Namjoons hyung apa yang aku bicarakan tentang jika hanya ada kita berdua ?"

"Baiklah...baiklah tae kamu senang ?"

"Tentu saja"

Jangan berharap kalian bisa melihat sisi seorang kim taehyung yang seperti itu karena taehyung hanya melihatkannya kepada orang-orang yang dia sayangi

Kim taehyung sangat di segani dan ditakuti bagaimana tidak semenjak dia menggantikan tuan besar perusahaan semakin maju dan semakin disegani oleh perusahaan lainnya kim's group perusahaan nomor satu di korea tidak hanya di korea tetapi juga di segani di dunia

Sangatlah tidak mudah untuk taehyung banyak yang harus dia lalui untuk mencapai semua yang dia telah raih sekarang

Karna dia seorang kim taehyung dia dapat melalui semua rintangan itu

"Tok..tok..tok.."

"Masuk" taehyung pindah ke kursi tamu dia tahu ini adalah jam makan siang dan seokjin hyung pasti datang dengan makanan yang enak

"Tae...joonie-ya.. ayo makan siang" jin meletakkan bento yang dia bawa ke atas meja dan menatanya dengan rapi menaruh sumpit di samping tempat makan mereka

"Makanlah yang banyak agar bisa bekerja dengan baik" jin hyung memperhatikan mereka yang sedang makan dengan lahap

"Enak?" Jin mencari-cari posisi duduk yang nyaman untuknya

"Jinnie hyung kenapa banyak sayur di sini? " Tae menunjuk semua sayur nya dengan sumpit dan menggeser itu semua ketepi

"Hei makan saja agar kau tambah pintar bukankah itu enak ? Bayiku ini ingin kau tambah tampan jangan mulai tae" jin mengelus perutnya yang sudah masa akan melahirkan tinggal menunggu waktunya dan hanya bisa menggeleng melihat kelakuan taehyung yang menepikan semua sayuran yang dia masukan kedalam bento taehyung 

"Perkataannya tidak singkron dasar namja hamil "

"Jangan berani-berani tae bahkan di dalam hati aku tahu itu "









Your Eyes TellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang