WARNING!
Seperti ini penampilan Koo-nya ya, btw bacanya pelan-pelan saja:)
_________
Biasanya tempat yang besar dan hangat ini selalu dijadikan tempatnya orang-orang menikmati sesuatu. Tapi Jungkook beda, hanya dirinya sendiri yang duduk menyendiri di sisi ranjang memainkan kuku jari.
Benar-benar sendiri, karena sedaritadi perempuan yang menawannya ke sini—Si Jihan masih belum keluar juga dari kamar mandi dalam. Entahlah, Jungkook merasa tidak enak saja. Ia seperti mendengar perempuan itu terisak berbicara dengan seseorang di balik telepon.
Jungkook tidak tahu ia harus melakukan apa di sini, sudah setengah jam rasanya ia duduk menunggu Jihan keluar.
Dari kejadian yang ia lihat tadi dan ekspresi Jihan menatapnya, Jungkook menarik kesimpulan jika Jihan sedang menjalankan sebuah perjanjian dengan seseorang. Dan dirinya sendiri yang dijadikan teman malam Jihan.
Jungkook sudah tahu dan paham akan hal yang seperti ini. Mudah ditebak dan terlalu mudah bagi Jungkook memahami.
Sesaat ketika tengah berpikir, ternyata Jihan sudah selesai dengan urusan pribadinya di kamar mandi. Perempuan itu nampak datar menatap seraya mendekati Jungkook.
"Maaf sebelumnya jika aku lancang membawamu ke sini." Jihan menggigit bibir bawahnya gugup, "A-apa kau sekarang punya kekasih? Maksudku, kau sudah tahu kan kenapa aku membawamu ke kamar ini?"
Jungkook mengangguk pelan dengan wajah polos. Lalu perlahan tapi pasti Jihan mulai menanggalkan semua pakaian yang melekat di tubuhnya, Jungkook bahkan meneguk ludah kasar ketika melihat pemandangan indah di depan matanya.
Jungkook nampak tenang, tapi terlihat gemetar ketika melihat perempuan Kim itu melepas kaus dengan gerakan yang menurut Jungkook seksi. Pusar kecil di perut rampingnya itu, sumpah, menantang sekali untuk disentuh.
Baru hendak membuka kancing celananya, Jihan sadar mata Jungkook tidak pernah lepas memandangnya. Ia langung mengurungkan niatnya untuk menanggalkan celana.
"Pernah melakukan ini sebelumnya?"
Melihat ekspresi Jungkook yang masih mengerjap polos, yah, Jihan tahu ia salah bertanya. "Ah, pasti belum."
Tubuh atas Jihan yang berbalut bra itu mendekati Jungkook yang masih duduk di sisi ranjang, ia berdiri tepat di depan Jungkook. Bahkan laki-laki itu hampir menjulingkan mata melihat dada sekal berada di depan matanya sekali.
"Kau keberatan aku melakukan ini?" Perlahan Jihan menurunkan ritsleting jaket yang dipakai Jungkook, setelah lepas ia lempar begitu saja di lantai kamar.
"Tidak." jawab Jungkook pelan.
Mendengar jawaban kecil itu Jihan sempat tersenyum miring, ternyata semua jenis laki-laki entah itu culun pasti mau-mau saja dibeginikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eyeglasses ✔
FanfictionIni pasal Jihan yang harus menyelesaikan tugas dari Taehyung. ©Arriverdeci 2020