03. Daily J

14.5K 1.2K 474
                                    

__________

Keadaaan kantin terasa seperti waktu lalu, ketika Jihan diberikan tugas tak suci oleh Taehyung. Jihan mendongak lagi, mendapati kedua mata Jimin dan Taehyung terus menatapnya lekat seakan bisa melubangi matanya.

"Jadi, kalian ... melakukan apa saja?" Taehyung yang tengah melipat tangan di depan dada bertanya tajam. Kekasihnya yang berada di samping kaget, untuk apa menanyakan hal itu. Sudah pasti kan, jawabannya apa.

"Seperti yang kau suruh." jawab Jihan dengan tenang tapi kakinya bergerak tak nyaman.

"Seperti yang aku suruh atau lebih dari itu?"

Jihan mulai menarik napas dalam, bingung juga harus menjawab apa. Ya mereka memang lebih melakukannya, Jihan ingat sekali ia terbangun di pagi hari dengan keadaan berpelukan dengan Jungkook. Ah, mungkin berkali-kali ia dan Jungkook melakukannya. Jihan sampai lupa.

"Maksud 'lebih dari' menurutmu itu apa?" Kini giliran Jihan yang bertanya.

"Maksudnya itu lebih dari sekadar seks." Jimin menyahut dari samping, "Kalian tidak mengadakan sesuatu setelahnya, kan?"

"Memang kalau aku menjawab jujur, kalian mau apa? Lagipula aku sudah melakukan dare-nya, kenapa sekarang kalian malah protes. Kalau begitu seharusnya kalian jangan menargetkannya untukku! Heran. Aku jadi serba salah." Jihan mulai emosi.

"Iya, Tae. Kenapa kau terlihat seperti marah?" tanya perempuan berambut blonde di samping Taehyung.

Taehyung bukan marah, ia hanya merasa tidak rela ternyata laki-laki yang ia pilih untuk Jihan itu di luar dugaan. Padahal ia maunya hanya mengerjai Jihan saja, bukan bermaksud menjodohkannya.

"Sudah, kan? Jadi aku bebas dari semua suruhan kalian. Lagipula aku juga ingin berterima kasih karena dare-nya."

Jimin dan Taehyung sama-sama menautkan alis, mereka yakin pasti ada sesuatu antara Jihan dan laki-laki itu kemarin usai melakukannya. Well, kalau benar yang untung di sini bukan Taehyung atau pun Jimin. Tapi laki-laki itu.

"Berterima kasih untuk apa?" Taehyung menyelidik kembali.

Jihan hanya menyeringai penuh arti, sesaat setelahnya ia melirik ke arah depan lalu melambaikan tangan seolah menyapa seseorang.

"Ah, maaf aku harus pulang lebih dulu." Perempuan itu berdiri dari posisinya, tiga orang temannya itu memperhatikan Jihan, "Kekasihku menunggu."

Ketiga orang itu sontak menoleh ke belakang ketika melihat Jihan melempar senyum pada seseorang. Mereka nampak membola kaget melihat orang yang Jihan sapa adalah si cupu kemarin itu.

Tidak salah memang Taehyung menerka, pasti ada apa-apa antara mereka setelah melakukan hubungan badan. Ish, kenapa malah mereka berpacaran sih? Dan lagi kenapa Taehyung merasa tidak setuju, ya.

Tak jauh beda, Jimin dan juga pacar Taehyung memandang tanpa berkedip ketika laki-laki berkacamata itu mendekati Jihan. Lebih-lebih lagi Jihan malah menautkan tangannya di tangan laki-laki itu.

"Terima kasih dare-nya, Tae." Jihan memperlihatkan senyum manis pada teman-temannya, "Aku jadi dapat bonus."

Dan ketiga orang yang duduk di sana hanya bisa melongo menatap kepergian pasangan baru itu. Ini akan menjadi berita yang mengejutkan bagi seluruh mahasiswa. Pasalnya dari sekian banyak laki-laki yang tampan dan keren mengantre untuk dijadikan pacar oleh Jihan tapi perempuan itu malah memilih orang udik macam Jungkook itu.

Taehyung sempat heran kemarin dan sekarang, apa sebenarnya yang Jungkook punya untuk menarik perhatian Jihan. Karena ia tahu, Jihan itu memang sulit untuk diluluhkan. Bahkan ia mengira Jungkook menggunakan mantra atau semacam guna-guna begitu untuk mendapatkan Jihan.

Eyeglasses ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang