Pernah suatu ketika, ketika berlangsung diklat organisasi keislaman tiba-tiba aku mendadak jatuh sakit, namun hal tersebut tak mematahkan semangatku. Pusing, panas, itu yang ku rasa, semalam aku menahannya. Tetapi ada satu hal yang menggaggu pikiranku, yaitu sahabat di kampung halaman sedang melangsungkan pernikahan, ingin sekali aku menghadirinya namun diklat belum usai, dengan nekat aku izin pulang terlebih dahulu kepada panitia. Demamku 40̊.. berjalanpun serasa berputar. Sampainya dirumah, Allah berkehendak lain.. tepat pukul 23.00 aku langsung dilarikan ke rumah sakit. Iya aku di opname selama 3 hari. Namun setelahnya aku kembali lagi rujuk ke rumah sakit karena belum sembuh total.. tentunya ke rumah sakit yang berbeda dari sebelumnya.
..
Disana semua keluarga telah memutuskan bahwa aku harus berhenti kuliah atau lanjut kuliah dengan syarat di kota asalku, yaitu di Probolinggo. Awalnya aku meng-Iya-kan, karena bagaimanapun itu yang terbaik buatku dan keluargaku. Meskipun dirasa berat karena karib di Jember pun sudah saling menyayangi dan tak ingin berpisah.
..
Tangis pecah ketika teman-teman di Jember memVideo Call. Namun tak lama kemudian kakakku datang,"Apa? mau berhenti kuliah? Terus mau jadi apa kamu? Gak bisa. Kamu harus kembali ke Jember. Lanjutkan kuliahmu. Tahun depan baru boleh mutasi ke Probolinggo." Sahut kakakku
Aku : *Ngebatin "Udah sakit, masih kena marah"
..
Disaat itulah aku bertekad untuk kembali kuliah, menyelesaikan apa yang telah ku mulai sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Musafir Cinta di Kota Rantau
RomanceAku jatuh cinta dengan cara penjagaanmu. Ketika orang lain sibuk berlama-lama untuk sekedar basa-basi dengan lawan jenisnya, kamus justru berusaha mempersingkat dan menarik diri dari hal semacamnya.