Tuan dan Nona di Ambang Pintu
Rindu ini selalu memutari hatiTak sadar ternyata sudah melekat sejati
Kuingat dahulu kala itu
Kulihat mereka menantiku di ambang pintu
Matanya teduh nan sedu
Tatapannya tersirat rinduHai, tuan dan nona di ambang pintu
Sudah lama kita tak bertemu
Menyimpan rapat-rapat rasa rindu
Sampai tak seorangpun tahuIngin sekali diriku memelukmu
Tapi ternyata semuanya semuDirinya telah pamit
Diriku harus menerima kenyataan pahitDi mana kalian tuan dan nona?
Rindu ini meronta-ronta
Tak bisa diriku mengendalikannyaPesanku untuk mereka,
Semoga tenang disana
KAMU SEDANG MEMBACA
Puan Sudut Ruang
Poesía; terkungkung nelangsa ; tergamang ambang pilu ; terperosok rasa ; terasing semesta