Selasa, 11 Agustus 2020. Jung Hara Tjandra Kusuma melangkahkan kakinya memasuki sebuah ruangan
berbau obat-obatan. Ruangan Dr. Jung Jaehyun menjadi ruangan yang kerap ia kunjungi beberapa bulan belakangan ini.Tatapan dan senyuman dokter Jaehyun menyambut kedatangannya.
"Duduk sini."
Dokter muda itu mempersilahkan pasiennya duduk di tempat duduk pasien. Matanya menatap kearah belakang Hara, seperti hendak mencari sesuatu.
"Mama nggak ikut dek?" Ia bertanya setelah beberapa saat terus terusan menatap kearah pintu.
"Mama di luar kak."
Akhirnya perempuan 21 tahun itu membuka suara.Dokter di depannya ini adalah kakak kandungnya. perbedaan usia enam tahun tidak membuat mereka kaku satu sama lain, mereka bersikap seperti saudara pada umumnya.
Bertengkar, saling mengejek, dan saling menyayangi satu sama lain. Tapi karena kegiatan Jaehyun yang padat sebagai seorang dokter, menyebabkannya harus jarang berada di rumah dan berkumpul bersama keluarganya.
"Ya udah, are you ready to check up?"
Anggukan antusias Hara berikan kepada kakak nya.
Membuat Jaehyun tersenyum haru melihat semangat adiknya dalam melawan penyakit yang harus di tanggung oleh gadis remaja berusia 20 tahun. Remaja yang harus merelakan impiannya karna penyakit ini.Setelah selesai, Jaehyun meminta perawat untuk membawa masuk Mamanya yang memilih menunggu di luar.
Hara masih menunggu diluar ruangan, sebab diperintahkan oleh Kakaknya itu. Ia tau, mungkin hasil medical check up yang ia jalani tidak sesuai perkiraan Jaehyun.
"Kenapa Kak? Ada masalah sama Adek?"
Suara lembut Mama nya membuat kepala Dokter 27 tahun itu mengangkat tiba-tiba.Memberikan senyum terbaiknya, Jaehyun mempersilahkan mama nya duduk dengan tenang.
"Ma, kayaknya ini gak bisa."
Memegang tangan mama nya yang menegang setelah mendengar perkataan nya barusan."maksud kamu?" Mata Diana, Nyonya Jung berkaca-kaca.
🌹🌹🌹
Suara dentingan sendok mengisi ruangan VIP di restoran yang biasanya mereka datangi. Hara melamun sambil mengetuk-ngetuk kan sendok dengan piring nya yang masih berisi makanan. Ia tidak menyentuh makanan itu sama
sekali.Lelaki di depannya memandang jengah, sambil menghabiskan makanan yang ia pesan. Terlihat terburu-buru padahal pesanan nya baru di antarkan beberapa menit yang lalu.
"Kalo gak mau makan gak usah pesen." Ketusnya kepada perempuan di depan nya.
Hara yang tidak memperhatikan perkataan lelaki itu, tentu saja masih meneruskan lamunan nya. Membuat lelaki yang berstatus tunangan nya semakin kesal dan ingin memarahi nya.
"HARA!"
Lelaki itu akhirnya berteriak dan mengagetkan Hara yang sedang melamunkan kejadian di rumah sakit tadi."Iya Sung?" Hara bertanya dengan nada sarat akan kebingungan.
"Lo kalo emang gak mau makan ya bilang sama Nyokap lo gak mau! Kenapa ujung ujungnya harus nyusahin gue suruh temenin? Anjing banget." Jisung menyuarakan amarahnya dengan berteriak kepada Hara.
"Maaf, aku Cuma kepikiran sesuatu aja."
"Bacot emang lo!"
Setelah memaki, Jisung buru-buru keluar dan meninggalkan Hara yang hanya bisa menatap nya dengan sendu tanpa mengatakan apapun.
"Hara kenapa sih harus kepikiran itu pas lagi sama Jisung? Iiih." Ia memukul kepalanya beberapa kali menyesali perbuatannya.
"Haahh.."
KAMU SEDANG MEMBACA
JISUNG; Jung Hara
רומנטיקה"...sung, kamu tau gak makna dari anyelir merah?" A Wattpad story by alphabetelgeuse JISUNG; Jung Hara