lima. (explicit sexual content)

4.2K 336 39
                                    




chapter ini mengandung konten nsfw :

— mating rituals

— mating bites

— sex

— rimming

— breeding kink

— knotting

— please read at your own risk!



***





darling I'm thrilled to have you by my side

wherever you are, whenever you need me

just crawl in my arms and oh i'll hold you beside me

i want my love to surround you

surround you - echosmith








Ketika hangat musim panas telah surut tergantikan dengan sejuknya angin musim gugur, Jeongguk dan Jimin melangsungkan upacara pernikahan mereka berdua.

Berbekal restu dari orang tua dan kawanan Jeon, mereka mengikat diri dalam tali pernikahan.

Jeongguk sangat menunggu hari dimana ia akan menjadikan Jimin sebagai miliknya secara utuh. Hanya saja, ia nyaris tidak mampu mengontrol dirinya ketika ia harus mengikuti tata cara ritual pernikahan kawanan Jeon. Pengantin tidak diizinkan untuk berjumpa selama tiga hari sebelum upacara pernikahan dilangsungkan.

"Jeongguk—Ahh"

Jeongguk mengingat malam sebelum tiga hari tersebut tiba. Ia mengantar Jimin pulang ke rumahnya dan sebelum membiarkan Jimin masuk ke dalam rumah, ia menarik Jimin, mendorongnya ke salah satu pohon terdekat dan memanfaatkan gelapnya malam yang hanya bermodalkan sinar temaram dari setiap obor yang berjarak cukup jauh dari satu dan lain sebagai kesempatan untuk mencumbu tunangannya.

Jeongguk memastikan bibir dan lidahnya menyentuh setiap sudut mulut, wajah hingga ruang leher Jimin. Memastikan hidungnya mengendus aroma aprikot Jimin lalu meninggalkan aroma pinusnya di setiap inci tubuh Jimin dan membiarkan Jimin melakukan hal yang sama. Jeongguk memastikan untuk mengingat suara lenguhan Jimin setiap kali lidahnya menyapu bagian sensitif di tubuhnya. Memastikan untuk mengingat gelak tawa Jimin setiap kali ia membisikkan kata-kata manis di telinga omeganya itu.

Dan ketika mereka terusik oleh suara dehaman Ibunya Jimin, dengan senyum takjub yang mengelilingi wajahnya, barulah Jeongguk melepaskan Jimin yang sedang dipeluknya dengan erat.

"Sampai jumpa, alpha." ujar Jimin memberikan salam perpisahannya kepada Jeongguk sembari mengecup sudut bibirnya.

Siapa sangka tiga hari terasa sangat lama untuk Jeongguk. Terasa lebih lama dari tiga belas hari yang dulu pernah ia lewati tanpa Jimin. Apa mungkin karena waktu itu Jimin masih belum membuka diri seperti saat ini kepadanya? Apa mungkin karena waktu itu Jeongguk belum bisa dengan leluasa memberikan kecupan manis di bibir Jimin dan belum merasakan hangatnya genggaman tangan kecil Jimin?

Jeongguk rasanya ingin memberontak dan mematahkan tata cara ritual pernikahan yang harus ia lewati. Ingin sekali bersikap tidak patuh untuk menemui Jimin. Tetapi, sebagai seorang calon pemimpin kawanan Jeon, tentu saja memberontak untuk hal-hal yang seharusnya mudah untuk dipatuhi bukanlah suatu tindakan yang bijaksana untuk dilakukan. Selain itu, Jeongguk tahu bahwa selama tiga hari ini, ia dan Jimin akan harus menjalani ritual tersendiri sesuai status mereka.

Omega Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang