Katanya sih mantan, tapi kok masih suka berantem? Masih berantem berarti Mariah sayang yaaa
Vote n komen dulu sebelum baca ya
Udah? Kuy!
HAPPY READING sayang ✨
———
"Huh capek banget" Bintang mengusap keningnya dengan punggung tangannya menghilangkan butiran bening keringat hasil kerja kerasnya membersihkan taman belakang sekolah dengan...Langit tentunya.
"Lo pikir, lo doang yang capek? Gue juga capek lah anjir!" timpal Langit sambil meminum air mineralnya masih untung Langit mempunyai sebotol air mineral untuk menghilangkan dahaganya sedangkan Bintang? Ia harus menelan salivanya susah payah mengingat dirinya pun sedang kehausan. Bu Merkurius benar-benar tidak main-main memberi hukuman bagi siswa yang memang salah. Langit dan Bintang saja harus rela menghabiskan tenaganya untuk menyapu daun-daun yang berguguran di taman seluas ini.
"Bagi dong minumnya" rengek Bintang memelas. Tak bisa di elak ia benar-benar haus tenggorokannya saja sudah sangat terasa kering sekali.
Langit menoleh mendapati ekspresi wajah Bintang yang memohon jujur saja dalam lubuk hatinya ia ingin memberikan setengah air mineralnya untuk Bintang tapi ia juga mengingat sikap tadi Bintang kepadanya. Ya ampun mau lakuin niat baik aja pake mikir 2 kali."Gue haus, jadi sorry gue mau habisin ni air" jawab Langit santai. Bintang menatap Langit penuh jengkel bagaimana bisa makhluk sepertinya tidak mempunyai hati manusiawi sedikit pun. Lagian Bintang hanya minta setengah bukan sebotol. Demi apapun Bintang menyesal pernah pacaran dengannya, eh tunggu! Kayaknya hampir semua mantan bilang gitu deh, nyesel tapi kok sering galau kelakuan siapa nih?
"Jahat banget sih lo!" Bintang beranjak dari bawah rerumputan hijau taman ini berbicara lantang pada Langit lagian di taman ini tidak ada siapapun mengingat mereka yang semua asalnya disini sengaja bu Merkurius usir agar Bintang dan Langit benar-benar membersihkannya hingga bersih kinclong. Puas kan bu Merku.
"Lah? Kalo lo tau gue jahat napa lo minta ke gue, pake acara pacaran lagi" jawab Langit tak mau kalah. Sama saja jika saling mementingkan ego diri masing-masing tidak akan ada yang mau mengalah.
"Heh napa lo jadi bawa-bawa masa lalu?!" sentak Bintang dengan wajah amarah.
Langit ikut beranjak. "Ya terus masalah buat lo? Emang bener loh masa lalu gue" katanya.
Bintang berdecak tak mengerti bagaimana pemikiran lelaki berusia 19 tahun ini, pantas saja otaknya kecil untung saja Tuhan masih menolong dengan memberikannya wajah tampan, jika tidak? Sumpah demi bu Merkurius jadi baik, Bintang ogah-ogahan pacaran dengannya, Bintang saja tidak mau apalagi seisi mahasiswi disini, bergidik jijik pastinya.
"Kalo lo gak mau gue jadi masa lalu lo, terus ngapain lo adain acara nembak ke gue. Untung aja kagak is dead gue nya" haduh Bintang, Bintang sama saja begonya.
Langit tertawa renyah. "Bego! Nembak cinta itu namanya mana bisa nembak cinta bisa mati. Ngawur!"
"Ya apalah itu terserah lo, anehnya gue kalo lo gak niat pacaran ma gue ngapain lo nembak tai? Pansos ya lo" ketus Bintang sambil tersenyum kecut dan mengangkat wajahnya sedikit ke atas, biar songong katanya.
Langit tertawa hambar memajukan wajahnya dan memotong jarak antara ia dan Bintang. "Pansos? Pansos kata lo? Gak salah?! Yang ada gue nembak lo, Genk terutama elo jadi famous lah dikenal banyak orang bukan sebaliknya!" elak Langit.
"Bodo amat! Gue mau ke kantin haus, udah pelit hobi cari masalah lagi!" olok Bintang mengambil tas gendongnya yang tergeletak di lantai dan memakai tali sebelah kantongnya sebelah di pundak kanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN
Dla nastolatków- Mantan? 1 kata mengartikan bekas namun meninggalkan banyak kenangan - Jika kalian ditanya tentang mantan jawaban kalian tentu berbeda-beda. Kata yang bersangkutan dengan mantan pasti selalu masih sayang, alasan kita galau, membuat gamon bahkan men...