evilog

2.7K 40 2
                                    

"Don! Kau benar-benar akan pergi hikss? "
"Sorry kael, aku harus pergi" Ucapnya mengusap surai rambutku
"Tapi don,.. "
"Shttt aku akan kembali ke sini kael, aku pergi hanya untuk belajar, aku pasti akan kembali. " Ucap nye mencium ku.
   Aku mengangguk menghamburkan tubuhku pada pelukan peria yang hendak pergi ini.

6 tahun kemudian:

     Tak terasa waktu sudah berjalan sangat cepat, meninggalkan kenangan pahit, indah dan sebagainya.
        Rasa pahit kehilangan tentu sudah aku cicipi, entahlah aku sudah tak mengharapkannua kembali menemuiku, semakin larut aku mengingat masalalu semakin perih hatiku mengingat dirinya.

    Tapi apalah daya, manusia tidak bisa menentang kehendak Tuhan, begitu pula dengan ku, kini aku bertemu dengannya, sengaja atau tidak aku tak tahu.

"Senang bertemu denganmu kael," Ucapnya dengan senyum.
   Tak banyak yang berubah darinya, hanya penampilan dan postur tubuh, dulu tubuh ini tak setinggi ini, sepertinya dulu aku lebih tinggi darinya, penampilannya yang dulu sedikit agak culun dengan kacamata yang selalu bertanding di hidungnya, juga rambut yang selalu menutupi jidat nya kini sudah di tata rapi ke belakang memperlihatkan jidat nya yang tak terlalu lebar.
    Hanya satu yang tak pernah berubah dari manusia ini, tatapan nya, suara, dan senyumnya, semuanya seperti don ku yang dulu, namun semua berbeda kini.

"Sayang siapa dia? " Tanya seorang wanita yang menggandeng tangan donhuang
"Ah dia teman sekolahku, prak kael, dan kael perkenalkan ini istriku megi" Ucapnya padaku.
"Mm kael, senang bertemu dengan anda nona" Ucapku tersenyum tampa membalas uluran tangan dari wanita itu.
"Ah sepertinya aku harus pergi masih banyak yang perlu aku kerjakan" Ucapku melenggang pergi.
   Saat aku hendak pergi tangan pria yang sangat aku cintai menggapaiku, membuat ku berbalik menatap wajah tegas nan tampan nya.
"Ah kita baru bertugas, aku tidak tahu kau kerja di mana, bisa kah kau memberiki nomor henpon mi" Ucap nya padaku.
"Ah tentu" Ucapku ragu.

    Setelah kejadian pertemuan ku dengannya beberapa hari yang lalu, dia selalu mengontaku atau tak jarang dia meminta bertemu denganku, seperti kali ini, dia datang berdiri di depan mobilnya mengahadap ke kantor tempat kerjaku.

"Kael, bukan kah dia cowok yang beberapa waktu lalu bertemu dengan mu di restoran? " Tanya gio teman sekaligus rekan kerjaku.
"Ya" Jawabku singkat sambil terus melangkah.
"Kenapa dia selalu menemui mu apa kalian ada hubungan?"tanya pria berkewarga negaraan thailand ini.
" Tidak dia hanya teman sekolahku"hcapku dingin
"Ah begitu, hmmm sepertinya dia tidak menganggapmu sebagai teman saja, kael"
"Io, jika kau bilang sesuatu lagi tentang pikiranmu tentangnya dengan ku, bersiaplah berdiri di atap gedung" Ucapku melirik nya tajam
"Ahh heheh Iyah astaga kenapa rubah ini sangat ganas" Ucap gio menepuk nepuk pundak ku.

   Andai saja aku bisa bilang pada orang ini, bahwa pria di sana adalah kekasihku di masalalu, tapi untuk apa aku memberi tahunya, tak ada gunanya, hanya akan membuatku makin terperosok dalam kisah cinta sia-sia.

      Aku berjalan keluar kantor untuk menunggu bus aku pergi ke halte bus, dan dia mengikutiku sampai akhirnya dia mendudukan dirinya di sampingku.
"Apa terjadi sesuatu hari ini? " Tanya nya padaku.
"Tidak" Ucapku dingin tampa melihat pria di sebelahku
"Mm kau terlihat tidak baik kael" ucapnya menempatkan punggung tangannya di dahi ku.
"Dony,bisa tolong singkirkan tanganmu dari jidat ku" Ucapku
"Kenapa? "
"Tanya saja pada dirimu kenapa" Ucapku bangkit setelah melihat bus datang dari arah kiri.
"Kael, pulang dengan ku" Teriaknya ketika aku sudah masuk ke dalam bus.


Kenapa aku harus bertemu dengan mu lain, kim dong Huang!!!!






(Mimin irit tulisan)
Iyah rek mimin irit karna tangan mimin yang ibu jari sebelah kirinya lagi di bungkus perban, sakit juga di gerakin tapi bosen kalau cuman cekal selimut RS doang(bisa mati kebosanan mimin😌)

Oky jangan lupa vote 🌟 and comen 💭 thankyou

Oneshoot🔞🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang