Happy reading:)
KRINGG!
"Punya alarm berisik banget sih!" Ucap seorang gadis yang dengan suara serak khas bangun tidur. Gadis itu masih bergelut dengan selimut tebalnya, enggan untuk bangun dari tidurnya, dan ya.. bau kasur yang menyuruh hasratnya untuk tetap berbaring di atasnya
Dia Arineta Michelia Arya Putri, Mora. Padahal kakak laki-lakinya, Arion Madava Arya Putra, Arion. Menyuruhnya untuk bangun lebih pagi. Entah kenapa? Mora sendiri tidak tau
KRINGG!
Lama lama Mora geram sendiri karna bunyi alarm dari ponselnya itu. Salah satu tangannya meraba raba diatas nakas untuk mencari benda yang berbunyi itu. Saat apa yang diinginkan sudah di dapat, ia berusaha melenyapkan bunyi itu, tapi nihil. Bunyinya itu masih terdengar, karna geramnya, ia membanting benda itu..
PRAKK!
Dan..ya..
Bunyi itu tak terdengar..Bersamaan dengan Mora mencari posisi nyaman untuk kembali tidur, dia mendengar suara ketukan pintu dari luar. Bukan Mora namanya kalo ngladenin begituan. Mora tak menggubrisi ketukan itu dan kembali tidur
Lama lama ketukan itu menjadi gedoran, dan panggilan nama dari suara bas di balik pintu kamar Mora. Mora akhirnya geram, terpaksa dia harus bangun dari tidurnya. Berjalan sempoyongan sampai di depan pintu kamarnya
"Siapa sih?!"
TUK!
"Aduh..jidat gue.." Mora mengelus jidatnya yang terkena ketukan dari Arion, ya orang itu Arion
"Ini jidat! Bukan pintu bwambank!" ucap Mora yang masih setia mengelus jidatnya
"Lebay! Salah siapa buka pintu ga bilang bilang ha?"
"Mau apa sih lo?! Ganggu tau ga!" Mora mengalihkan pembicaraan, memang sedikit benar ucapan abangnya. Kenapa buka pintu ga bilang bilang? Tapi harus bilang dulu emang? Udalah.. bomatlah ye..
"Lo lupa? Gue kan udah bilang kita berangkat pagi."
"Ini masih jam setengah enam, mau ngapain kesana pagi pagi buta kek gini? mau nyiapin jajan dikantin? Bantu tukang kebun bersihin lapangan? Kalo mau cari cewek, jam segini belom ada."
"Sembarangan banget sih ngomongnya! Gue kan ketua OSIS, hari ini MOS, jadi harus berangkat lebih pagi."
"Trus? hubungannya sama gue itu apa?!"
"Kan elo nebeng gue."
"Gampang itu.. lo berangkat duluan aja sono!" Saat hendak menutup pintunya, tapi Arion menahannya
"Nggk! Buruan mandi!"
"Tap-"
"Nggk ada tapi tapian! Sekarang lo cepet mandi, gue tunggu di meja makan. Gue tunggu sampe jam enam, kalo-"
"Iya iya! Ga usah ngomel, panas kuping gue!" ucap Mora lalu menutup pintunya dengan keras
BRAKK!
Arion yang berada di depan pintu terlonjak kaget dan mengelus dadanya
"Punya adek gini amat.."
"LANGSUNG MANDI! JANGAN TIDUR LAGI!" Teriak Arion dari luar kamar Mora
"BERISIK!"
Arion menggelengkan kepalanya dan memutuskan untuk menunggu Mora di meja makan
^^
Danira Edwardina Alexa, Dira. Gadis itu uring uringan ga jelas karna menunggu kembarannya, Daren Edwardino Alexa, Daren yang masih berada di dalam kamarnya. Lima menit lagi! Bentar! Buru buru banget sih! Jangan buru buru masih pagi! Sabar dikit napa! Itu alasan yang selalu keluar saat Dira menyuruhnya untuk segera turun.Sudah tiga puluh menit ia menunggu kembaran lucknut nya itu.